Sejarah Gerwani, Organisasi Feminis Underbow G30S/PKI
loading...
A
A
A
Selain itu, Gerwani juga aktif dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia dari campur tangan asing. Gerwani mendukung kebijakan Sukarno yang anti-imperialisme dan anti-neokolonialisme.
Organisasi ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1965, ketika Gerwani memiliki sekitar 3 juta anggota di seluruh Indonesia. Gerwani menjadi salah satu organisasi wanita terbesar dan terkuat di dunia pada saat itu.
Namun, kejayaan Gerwani berakhir secara tragis setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), sebuah upaya kudeta yang gagal oleh sekelompok perwira militer yang pro-Sukarno dan pro-PKI. Akibat peristiwa tersebut banyak anggota dari Gerwani yang menjadi korban penahanan hingga penyiksaan.
Gerwani adalah salah satu contoh dari gerakan perempuan progresif di Indonesia yang mengalami kemunduran akibat rezim otoriter dan anti-komunis. Sampai sekarang, nama Gerwani masih memiliki stigma negatif di masyarakat Indonesia. Hal ini karena masih dipengaruhi oleh propaganda Orde Baru.
Namun, ada juga upaya-upaya untuk merehabilitasi nama baik dan menghormati jasa-jasa Gerwani. Contohnya dengan membuat film, buku, pameran, dan monumen yang menceritakan kisah nyata Gerwani. Upaya-upaya ini penting untuk mengembalikan hak-hak sejarah dan martabat perempuan Indonesia yang telah lama terabaikan.
Organisasi ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1965, ketika Gerwani memiliki sekitar 3 juta anggota di seluruh Indonesia. Gerwani menjadi salah satu organisasi wanita terbesar dan terkuat di dunia pada saat itu.
Namun, kejayaan Gerwani berakhir secara tragis setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), sebuah upaya kudeta yang gagal oleh sekelompok perwira militer yang pro-Sukarno dan pro-PKI. Akibat peristiwa tersebut banyak anggota dari Gerwani yang menjadi korban penahanan hingga penyiksaan.
Gerwani adalah salah satu contoh dari gerakan perempuan progresif di Indonesia yang mengalami kemunduran akibat rezim otoriter dan anti-komunis. Sampai sekarang, nama Gerwani masih memiliki stigma negatif di masyarakat Indonesia. Hal ini karena masih dipengaruhi oleh propaganda Orde Baru.
Namun, ada juga upaya-upaya untuk merehabilitasi nama baik dan menghormati jasa-jasa Gerwani. Contohnya dengan membuat film, buku, pameran, dan monumen yang menceritakan kisah nyata Gerwani. Upaya-upaya ini penting untuk mengembalikan hak-hak sejarah dan martabat perempuan Indonesia yang telah lama terabaikan.
(okt)