Tokoh dan Aktivis Bikin Koalisi, Fadli Zon: Selamatkan Indonesia Relevan!

Senin, 03 Agustus 2020 - 10:10 WIB
loading...
Tokoh dan Aktivis Bikin Koalisi, Fadli Zon: Selamatkan Indonesia Relevan!
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menilai tema koalisi yang dibentuk Din Syamsuddin beserta sejumlah tokoh dan aktivis memiliki relevansi dengan kondisi negara saat ini.

Pada Minggu 2 Agustus 2020, para tokoh dan aktivis berkumpul di Fatmawati, Jakarta Selatan memperkenalkan pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menanggapi koalisi tersebut, Fadli menilai saat ini Indonesia sedang dalam ketidakpastian dan ketidakjelasan mengenai arah bangsa ke depan.

Fadli juga meminta siapa pun untuk jujur melihat kondisi bangsa saat ini. "Tema 'Selamatkan Indonesia' memang relevan di tengah ketidakpastian dan ketidakjelasan akan kemana kita menuju. Makin dekat pada cita-cita bangsa atau makin jauh? Mari kita tanya secara jujur pada diri kita masing-masing," tulis Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, Senin (3/8/2020). ( )

Seperti diketahui, sejumlah tokoh dan aktivis hadir dalam acara pembentukan KAMI. Para tokoh yang hadiri mengatasnamakan perwakilan masyarakat peduli masa depan negara dan bangsa.

Adapun para tokoh itu, yakni Din Syamsudin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka'ban, M Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.

Din Syamsudin dalam sambutannya mengatakan, kapal besar Indonesia telah goyang dan hampir karam. Untuk itu perlu gerakan menyelamatkan Indonesia, yang berarti menyelamatkan jutaan keluarga karena kepala keluarganya kini tidak bisa lagi bekerja karena kena PHK.

"Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarki, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti," kata Din dalam acara tersebut, Minggu 2 Agustus 2020.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)