Ganjar Pranowo Gemas Satu Data Indonesia Terkendala Ego Sektoral
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo mengaku gemas dengan program satu data Indonesia. Sebab, program itu sampai saat ini belum terwujud, padahal sudah lama dicanangkan.
"Padahal ini adalah kunci untuk memajukan Indonesia. Saya itu gemas sekali, kok enggak beres-beres ya ini," kata Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk "Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia" di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
Ganjar mengatakan, banyaknya persoalan terkait program jaring pengamanan sosial di Indonesia karena datanya asal-asalan. Contoh konkretnya, banyak pembagian Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran, atau masih banyak orang kaya yang menggunakan tabung gas 3 kg, meski sebenarnya itu untuk keluarga miskin.
"Ya karena datanya tidak presisi. Padahal saya kira, dengan KTP saja bisa kok untuk mendata semua problem uang kita miliki," tegasnya.
Untuk itu, Ganjar menjadikan satu data Indonesia sebagai salah satu program prioritas jika kelak ia terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Sebab dengan beresnya pendataan, maka seluruh sektor dan subsektor bisa ter-capture dengan baik.
"Sehingga perencanaan kita ke depan akan lebih presisisi. Semuanya berbasis data. Kalau ini tidak terjadi, ya sulit," tegasnya.
Dia mengakui telah berbicara dengan banyak pihak terkait program satu data Indonesia itu. Menurut informasi, program itu sulit terwujud karena adanya ego sektoral dari berbagai pihak.
"Ya harus tegas, kalau sektor ini dan sektor itu tidak mau, ya sudah tekan saja. Tunjuk mereka dan perintahkan harus selesai. Top leader harus ambil alih dan mesti selesai besok. Itu pasti bisa," tegasnya disambut tepuk tangan ribuan akademisi yang hadir.
Saat Ganjar menyampaikan itu, ada salah satu audiens yang berteriak. Ia mengatakan satu data Indonesia bisa terwujud jika Ganjar jadi presiden.
"Kalau Pak Ganjar pasti bisa," teriaknya.
Ganjar tersenyum mendengar teriakan itu. Ia mengatakan hal itu bisa terjadi jika semua memberikan doa dan dukungan padanya.
"Ya kalau Bapak Ibu membantu pasti bisa. Syaratnya harus menang mutlak dan satu putaran," jawab Ganjar disambut tepuk tangan riuh para akademisi.
Dalam acara itu, Ganjar menyampaikan sejumlah gagasannya untuk memajukan Indonesia. Ia menyampaikan tiga pondasi paling ampuh untuk mewujudkan itu, yakni meningkatkan anggaran negara, digitalisasi sistem pemerintahan, dan membasmi korupsi.
Gagasan Ganjar itu mendapat apresiasi dari ribuan akademisi yang hadir. Mereka puas dan yakin bahwa Ganjar mampu menjadi pemimpin terbaik untuk Indonesia.
"Kami terpesona dengan ide dan gagasan Mas Ganjar. Kami yakin beliau mampu memimpin loncatan menuju Indonesia emas. Dan kami Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia akan mendukung sepenuhnya Mas Ganjar jadi presiden demi tercapainya kesejahteraan Indonesia," kata Ketua Ikatan Alumni ITS Sutopo Kristanto.
"Padahal ini adalah kunci untuk memajukan Indonesia. Saya itu gemas sekali, kok enggak beres-beres ya ini," kata Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk "Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia" di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
Ganjar mengatakan, banyaknya persoalan terkait program jaring pengamanan sosial di Indonesia karena datanya asal-asalan. Contoh konkretnya, banyak pembagian Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran, atau masih banyak orang kaya yang menggunakan tabung gas 3 kg, meski sebenarnya itu untuk keluarga miskin.
"Ya karena datanya tidak presisi. Padahal saya kira, dengan KTP saja bisa kok untuk mendata semua problem uang kita miliki," tegasnya.
Untuk itu, Ganjar menjadikan satu data Indonesia sebagai salah satu program prioritas jika kelak ia terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Sebab dengan beresnya pendataan, maka seluruh sektor dan subsektor bisa ter-capture dengan baik.
"Sehingga perencanaan kita ke depan akan lebih presisisi. Semuanya berbasis data. Kalau ini tidak terjadi, ya sulit," tegasnya.
Dia mengakui telah berbicara dengan banyak pihak terkait program satu data Indonesia itu. Menurut informasi, program itu sulit terwujud karena adanya ego sektoral dari berbagai pihak.
"Ya harus tegas, kalau sektor ini dan sektor itu tidak mau, ya sudah tekan saja. Tunjuk mereka dan perintahkan harus selesai. Top leader harus ambil alih dan mesti selesai besok. Itu pasti bisa," tegasnya disambut tepuk tangan ribuan akademisi yang hadir.
Saat Ganjar menyampaikan itu, ada salah satu audiens yang berteriak. Ia mengatakan satu data Indonesia bisa terwujud jika Ganjar jadi presiden.
"Kalau Pak Ganjar pasti bisa," teriaknya.
Ganjar tersenyum mendengar teriakan itu. Ia mengatakan hal itu bisa terjadi jika semua memberikan doa dan dukungan padanya.
"Ya kalau Bapak Ibu membantu pasti bisa. Syaratnya harus menang mutlak dan satu putaran," jawab Ganjar disambut tepuk tangan riuh para akademisi.
Dalam acara itu, Ganjar menyampaikan sejumlah gagasannya untuk memajukan Indonesia. Ia menyampaikan tiga pondasi paling ampuh untuk mewujudkan itu, yakni meningkatkan anggaran negara, digitalisasi sistem pemerintahan, dan membasmi korupsi.
Gagasan Ganjar itu mendapat apresiasi dari ribuan akademisi yang hadir. Mereka puas dan yakin bahwa Ganjar mampu menjadi pemimpin terbaik untuk Indonesia.
"Kami terpesona dengan ide dan gagasan Mas Ganjar. Kami yakin beliau mampu memimpin loncatan menuju Indonesia emas. Dan kami Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia akan mendukung sepenuhnya Mas Ganjar jadi presiden demi tercapainya kesejahteraan Indonesia," kata Ketua Ikatan Alumni ITS Sutopo Kristanto.
(rca)