Basuki Hadimuljono Dinilai Bisa Jadi Alternatif Cawapres Ganjar Pranowo
loading...

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat tiba-tiba menjadi Drummer Band Cokelat yang tampil memeriahkan peresmian Indonesia Arena di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Senin (7/8/2023). Foto/Aldhi Chandra
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dinilai bisa menjadi alternatif calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden Ganjar Pranowo . Diketahui, calon RI-2 tandem Ganjar untuk Pilpres 2024 masih menjadi teka-teki.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya merekomendasikan nama Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar. Dia menilai Basuki dan Sri Mulyani merupakan dua sosok yang tepat untuk melambangkan keberlanjutan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sesuatu yang seringkali digaungkan oleh Ganjar Pranowo.
“Kalau bicara keberlanjutan Jokowi, harusnya bursa cawapres diisi oleh Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani,” ujar Yunarto, Senin (11/9/2023).
Baca juga: AHY hingga Basuki Hadimuljono, Cawapres Ganjar Ditentukan Setelah Parpol Pengusung Terbentuk
Diketahui sebelumnya, Basuki atau akrab disapa Pak Bas memang telah masuk bursa cawapres di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga memuji kinerja Basuki yang dianggapnya sangat positif dan banyak daerah yang mengalami kemajuan infrastruktur di bawah Basuki.
Baca juga: Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Pak Bas: Saya Ini Birokrat dan Sudah Berumur 70 Tahun
![Basuki Hadimuljono Dinilai Bisa Jadi Alternatif Cawapres Ganjar Pranowo]()
"Karena Beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian, NTT mengalami kemajuan," kata Hasto.
Baca juga: Deretan Politikus Rambut Putih, Nomor 4 Menyamar Jadi Fotografer
"Kemudian, ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai Bapak Infrastruktur," sambungnya.
Sekadar informasi, Pak Bas dan Sri Mulyani adalah 2 menteri yang dipertahankan Presiden Jokowi selama 2 periode. Pak Bas menjadi Menteri PUPR sejak 2014 hingga saat ini, sedangkan Sri Mulyani menjabat menjadi Menteri Keuangan dari 2016 sampai sekarang.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya merekomendasikan nama Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar. Dia menilai Basuki dan Sri Mulyani merupakan dua sosok yang tepat untuk melambangkan keberlanjutan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sesuatu yang seringkali digaungkan oleh Ganjar Pranowo.
“Kalau bicara keberlanjutan Jokowi, harusnya bursa cawapres diisi oleh Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani,” ujar Yunarto, Senin (11/9/2023).
Baca juga: AHY hingga Basuki Hadimuljono, Cawapres Ganjar Ditentukan Setelah Parpol Pengusung Terbentuk
Diketahui sebelumnya, Basuki atau akrab disapa Pak Bas memang telah masuk bursa cawapres di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga memuji kinerja Basuki yang dianggapnya sangat positif dan banyak daerah yang mengalami kemajuan infrastruktur di bawah Basuki.
Baca juga: Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Pak Bas: Saya Ini Birokrat dan Sudah Berumur 70 Tahun

"Karena Beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian, NTT mengalami kemajuan," kata Hasto.
Baca juga: Deretan Politikus Rambut Putih, Nomor 4 Menyamar Jadi Fotografer
"Kemudian, ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai Bapak Infrastruktur," sambungnya.
Sekadar informasi, Pak Bas dan Sri Mulyani adalah 2 menteri yang dipertahankan Presiden Jokowi selama 2 periode. Pak Bas menjadi Menteri PUPR sejak 2014 hingga saat ini, sedangkan Sri Mulyani menjabat menjadi Menteri Keuangan dari 2016 sampai sekarang.
(rca)
Lihat Juga :