Berkah Ekonomi Kurban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Merayakan Idul Adha tidak hanya bermakna sebagai wujud pengorbanan dan keikhlasan, juga menghadirkan momentum saling berbagi antarmasyarakat, menperkuat ikatan sosial, serta memberdayakan ekonomi rakyat.
Tingginya tingkat spiritual masyarakat Indonesia memiliki andil besar dalam meningkatkan permintaan hewan kurban saat Idul Adha. Harga bukan menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli hewan kurban sehingga tercipta rantai pasok (supply chain) mulai dari peternak, pedagang, jasa angkutan, hingga rumah potong hewan.
Seperti halnya zakat fitrah, ibadah kurban mengandung nilai-nilai kemanusiaan serta maslahat ekonomi yang begitu besar. (Baca: Khutbah Idul Adha, Wapres Ajak Umat Saling Berbagi di tengah Pandemi)
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian mencatat stok ketersediaan hewan kurban lokal sebanyak 2,1 juta ekor yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan pelaksanaan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan Syamul Ma'arif menyebutkan bahwa jumlah ternak kurban tahun 2020/1441 H yang akan dipotong secara nasional diprediksi berjumlah 1,8 juta ekor yang terdiri atas domba 392.185 ekor, kambing 853.212 ekor, kerbau 15.653 ekor, dan sapi 541.568 ekor.
Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 3,5% dari jumlah pemotongan hewan kurban pada 2019 lalu. Penurunan hewan kurban ini dikarenakan adanya wabah Covid-19.
"Meski mengalami penurunan, ketersediaan stok hewan lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun ini. Jumlah ternak yang tersedia secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 2.163.141 ekor," kata Syamsul, di Jakarta, kemarin. (Baca juga: Ini Cerita Kakak Tukang Jagal yang Meninggal di Atas Domba)
Pasokan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini berasal dari peternak di Jawa Barat, sebagian lagi didatangkan dari luar provinsi. Domba, misalnya, dipasok dari Jawa Barat, sementara kambing, terutama ras randu jantan, didatangkan dari luar Jawa Barat.
"Dalam dua tahun terakhir ini sapi jantan Bali mulai diminati untuk dijadikan hewan kurban. Sapi jantan untuk kurban ini diperoleh dari Bali, NTB, serta NTT. Tetapi, mengingat kendala adanya wabah korona ini, untuk pasokan sapi, kita datangkan dari Pulau Jawa, seperti Wonosobo," tutur Syamsul.
Idul Adha diyakini akan terus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Apalagi, saat ini banyak lembaga sosial terlibat di dalam rantai pasok kurban.
Tingginya tingkat spiritual masyarakat Indonesia memiliki andil besar dalam meningkatkan permintaan hewan kurban saat Idul Adha. Harga bukan menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli hewan kurban sehingga tercipta rantai pasok (supply chain) mulai dari peternak, pedagang, jasa angkutan, hingga rumah potong hewan.
Seperti halnya zakat fitrah, ibadah kurban mengandung nilai-nilai kemanusiaan serta maslahat ekonomi yang begitu besar. (Baca: Khutbah Idul Adha, Wapres Ajak Umat Saling Berbagi di tengah Pandemi)
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian mencatat stok ketersediaan hewan kurban lokal sebanyak 2,1 juta ekor yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan pelaksanaan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan Syamul Ma'arif menyebutkan bahwa jumlah ternak kurban tahun 2020/1441 H yang akan dipotong secara nasional diprediksi berjumlah 1,8 juta ekor yang terdiri atas domba 392.185 ekor, kambing 853.212 ekor, kerbau 15.653 ekor, dan sapi 541.568 ekor.
Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 3,5% dari jumlah pemotongan hewan kurban pada 2019 lalu. Penurunan hewan kurban ini dikarenakan adanya wabah Covid-19.
"Meski mengalami penurunan, ketersediaan stok hewan lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun ini. Jumlah ternak yang tersedia secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 2.163.141 ekor," kata Syamsul, di Jakarta, kemarin. (Baca juga: Ini Cerita Kakak Tukang Jagal yang Meninggal di Atas Domba)
Pasokan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini berasal dari peternak di Jawa Barat, sebagian lagi didatangkan dari luar provinsi. Domba, misalnya, dipasok dari Jawa Barat, sementara kambing, terutama ras randu jantan, didatangkan dari luar Jawa Barat.
"Dalam dua tahun terakhir ini sapi jantan Bali mulai diminati untuk dijadikan hewan kurban. Sapi jantan untuk kurban ini diperoleh dari Bali, NTB, serta NTT. Tetapi, mengingat kendala adanya wabah korona ini, untuk pasokan sapi, kita datangkan dari Pulau Jawa, seperti Wonosobo," tutur Syamsul.
Idul Adha diyakini akan terus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Apalagi, saat ini banyak lembaga sosial terlibat di dalam rantai pasok kurban.