Sambut Hari Ozone Dunia, Pemerintah Ajak Swasta Atasi Pemanasan Global

Kamis, 07 September 2023 - 21:45 WIB
loading...
Sambut Hari Ozone Dunia, Pemerintah Ajak Swasta Atasi Pemanasan Global
Menyambut Hari Ozone Dunia yang jatuh pada 16 September 2023, pemerintah mendorong pihak swasta turut berperan aktif membantu mengatasi pemanasan global. Foto: Ilustrasi/MPI
A A A
JAKARTA - Menyambut Hari Ozone Dunia yang jatuh pada 16 September 2023, pemerintah mendorong pihak swasta turut berperan aktif membantu mengatasi masalah mendesak pemanasan global. Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Hal itu terungkap dalam webinar berjudul Beyond Buzzword: Jalan Menuju Rantai Nilai Berkelanjutan di Indonesia. Webinar ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta saling membantu mengatasi masalah mendesak pemanasan global, sambil juga memperingati Hari Ozon Dunia.

Staf Ahli Pakar Urusan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, Indonesia tengah menghadapi risis planet ganda dengan polusi yang meningkat, pemanasan global, dan kehilangan biodiversitas.

Baca Juga: Bencana Iklim Akan Membuat 100 Juta Penduduk Jadi Miskin

“Oleh karenanya transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau harus dilakukan untuk mengatasi krisis ini,” kata Vivi dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).

Untuk menyelasaikan permasalahan itu, kata dia, Bappenas telah menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang akan dimulai pada tahun 2025 dan akan dilaksanakan hingga tahun 2045.

Pada RPJPN, lanjut Vivi, terdapat strategi dekarbonisasi Bappenas yang diprediksi akan mengarah pada rantai nilai berkelanjutan.

Salah satu cara yang digunakan adalah melalui implementasi sertifikasi industri hijau, yang menilai manajemen limbah, pengurangan emisi, efisiensi air, efisiensi energi, kualitas produk, dan manajemen sumber daya perusahaan, memberikan sertifikasi yang tepat jika mereka memenuhi kriteria tersebut dan mendorong tren dekarbonisasi yang berkembang.



Mengutip laporan Transparansi Iklim 2021, kontributor utama emisi gas rumah kaca Indonesia adalah pembakaran bahan bakar, akibat penggunaan listrik (35 persen), industri (27 persen), dan transportasi (27 persen). Sedangkan pertanian menyumbang 14 persen dari total emisi negara ini. Sementara industri makanan dan minuman dianggap sebagai salah satu penyumbang terbesar limbah di Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2300 seconds (0.1#10.140)