4 Partai Politik yang Jadi Idaman Warga Nahdlatul Ulama, Apa Saja?

JAKARTA - Terdapat sejumlah partai politik yang kini menjadi idaman warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini menunjukkan bahwa NU memiliki pengaruh yang besar dalam politik Indonesia.

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki anggota sekitar 40 juta orang. NU juga dikenal sebagai organisasi yang moderat dan toleran terhadap perbedaan agama, etnis, dan budaya.

Perlu diketahui, jika anggota dari organisasi NU ternyata terbagi menjadi beberapa partai politik ketika Pemilihan Umum (Pemilu) tiba.

Berdasarkan hasil riset LSI Denny JA pada Agustus 2023, ada empat partai politik yang menjadi idaman warga NU. Hal tersebut diungkapkan pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Senin (4/9/2023).

Partai Politik Idaman Warga Nahdlatul Ulama

1. PDIP

Menurut survei LSI Denny JA pada Agustus 2023, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai politik yang meraih elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU), yakni 21,9%.



PDIP menjadi partai politik yang paling diminati oleh pemilih NU karena memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan konsisten dalam mengusung ideologi nasionalis-religius.

Selain itu, PDIP juga memiliki tokoh-tokoh yang dianggap mampu memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, PDIP menjadi pilihan utama bagi pemilih NU dalam survei LSI Denny JA pada Agustus 2023.

2. Gerindra

Partai Gerindra mendapatkan elektabilitas sebesar 13,6% di kalangan Nahdliyin atau warga NU. Elektabilitas ini menempatkan Partai Gerindra pada posisi kedua setelah PDIP.

Banyaknya warga NU yang memilih partai ini lantaran Gerindra memiliki beberapa kader yang notabene warga NU. Selain itu ketokohan Prabowo sebagai ketua umum partai menjadi simpul kekuatan basis dukungan partai.

3. PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini berada di urutan ketiga sebagai partai idaman warga NU. Dalam survei ini PKB yang notabene berdiri di kaki warga NU hanya mendapat 11,6% saja.



Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Salah satunya banyak orang NU yang merasa bahwa PKB telah menjadi partai politik biasa dan tidak lagi mewakili kepentingan umat Islam secara keseluruhan.

4. Golkar

Di urutan keempat ada Partai Golongan Karya. Partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini mendapat 11,2% suara, hanya selisih tipis dari PKB.

Banyak orang NU yang memilih Golkar karena mereka merasa bahwa partai ini mewakili kepentingan mereka. Selain itu, banyak orang NU juga merasa bahwa Golkar memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia dan memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.