Survei Denny JA: Pendukung Nahdlatul Ulama Naik Drastis

Selasa, 05 September 2023 - 14:45 WIB
loading...
Survei Denny JA: Pendukung...
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menjelaskan mereka yang merasa bagian dari NU jumlahnya bertambah drastis. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengalami perubahan yang cukup drastis dalam 20 tahun terakhir. Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menjelaskan mereka yang merasa bagian dari NU jumlahnya bertambah drastis.

Sebaliknya, mereka yang merasa bagian dari Muhammadiyah jumlah justru berkurang drastis dalam dua dekade terakhir. Hal itu disampaikan oleh Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya DennyJA_World, Selasa (4/9/2023).



Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis, termasuk Pilpres 2024.

Denny mengungkap data dari dua survei LSI yang menanyakan kepada responden apakah merupakan bagian dari NU dan Muhammadiyah. Hasilnya, mereka yang merasa menjadi bagian dari NU pada 2023 sebesar 56,9%. Angka ini naik drastis dibandingkan 2005 yang jumlahnya 27,5%.

Sementara, mereka yang merasa bagian dari Muhammadiyah pada 2023 jumlahnya 5,7%. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan 2005 yang jumlahnya 9,4.

“Turunnya drastis sekali hampir separuh,” ujar Denny.

Denny mengatakan yang menjadi penyebab jumlah mereka yang merasa menjadi bagian dari Muhammadiyah mengalami penurunan pastilah ini sesuatu yang berhubungan dengan kaderisasinya.

Hal itu, kata Denny, menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Muhammadiyah terkait dengan kaderisasinya. Sehingga kini semakin banyak persentase mereka yang tak merasa bagian dari Muhammadiyah.



“Padahal kita tahu dan kita ingin Muhammadiyah sebagaimana NU untuk terus tumbuh karena mereka mewakili dua segmen Islam moderat di Indonesia,” terangnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)