3 Keuntungan Demokrat Gabung Koalisi Ganjar Pranowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Iqbal Themi mengungkapkan tiga keuntungan besar yang bisa diperoleh dari bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo . Pertama, Demokrat dalam lanskap politik akan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Elektabilitas Ganjar Pranowo dari PDIP dianggap lebih unggul dibanding calon lain seperti Prabowo dan Anies. Jika PDIP berhasil menang, Demokrat memiliki kans untuk mendapatkan posisi strategis, misalnya pos menteri," kata Iqbal dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Sedangkan dari sisi PDIP, kata dia, koalisi ini berfungsi sebagai penyeimbang terhadap kekuatan partai politik pengusung Prabowo. Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu juga bakal mendapatkan keuntungan tambahan di wilayah Jawa Timur, di mana Partai Demokrat memiliki kekuatan elektoral yang signifikan.
Kedua, lanjut dia, koalisi ini bakal mempengaruhi opini publik secara positif. "Karena selama hampir 20 tahun terakhir, PDIP dan Demokrat belum pernah berada dalam satu koalisi, ini akan memberikan pembelajaran politik bagi publik," kata Direktur SCL Taktika Konsultan ini.
Dia menilai kolaborasi tersebut akan menjadi wajah baru dalam dinamika politik Indonesia dan membuka pintu untuk lebih banyak kerja sama antarpartai di masa depan.
Ketiga, kata dia, dianggap sebagai gerbang rekonsiliasi politik antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia berpendapat, membaiknya hubungan antara kedua tokoh politik ini akan menjadi oase politik yang menyejukkan dan mempermudah kerja sama antarpartai.
Sehingga, diharapkan akan membawa suasana politik nasional menjadi lebih cair dan harmonis, sesuai dengan harapan masyarakat. Akan tetapi, ujar dia, tiga keuntungan ini hanya akan terwujud jika ada titik temu dalam negosiasi antara PDIP dan Demokrat.
"Demokrat harus lebih realistis dalam tawarannya, sementara PDIP perlu lebih akomodatif," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya kompromi dan keakomodatifan dari kedua belah pihak, peluang untuk mencapai kesepakatan politik akan jauh lebih besar dan menjanjikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak. Publik, kata dia, perlu menantikan bagaimana kerja sama politik itu akan membentuk dinamika politik nasional di masa mendatang dengan analisisnya itu.
"Elektabilitas Ganjar Pranowo dari PDIP dianggap lebih unggul dibanding calon lain seperti Prabowo dan Anies. Jika PDIP berhasil menang, Demokrat memiliki kans untuk mendapatkan posisi strategis, misalnya pos menteri," kata Iqbal dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Sedangkan dari sisi PDIP, kata dia, koalisi ini berfungsi sebagai penyeimbang terhadap kekuatan partai politik pengusung Prabowo. Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu juga bakal mendapatkan keuntungan tambahan di wilayah Jawa Timur, di mana Partai Demokrat memiliki kekuatan elektoral yang signifikan.
Kedua, lanjut dia, koalisi ini bakal mempengaruhi opini publik secara positif. "Karena selama hampir 20 tahun terakhir, PDIP dan Demokrat belum pernah berada dalam satu koalisi, ini akan memberikan pembelajaran politik bagi publik," kata Direktur SCL Taktika Konsultan ini.
Dia menilai kolaborasi tersebut akan menjadi wajah baru dalam dinamika politik Indonesia dan membuka pintu untuk lebih banyak kerja sama antarpartai di masa depan.
Ketiga, kata dia, dianggap sebagai gerbang rekonsiliasi politik antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia berpendapat, membaiknya hubungan antara kedua tokoh politik ini akan menjadi oase politik yang menyejukkan dan mempermudah kerja sama antarpartai.
Sehingga, diharapkan akan membawa suasana politik nasional menjadi lebih cair dan harmonis, sesuai dengan harapan masyarakat. Akan tetapi, ujar dia, tiga keuntungan ini hanya akan terwujud jika ada titik temu dalam negosiasi antara PDIP dan Demokrat.
"Demokrat harus lebih realistis dalam tawarannya, sementara PDIP perlu lebih akomodatif," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya kompromi dan keakomodatifan dari kedua belah pihak, peluang untuk mencapai kesepakatan politik akan jauh lebih besar dan menjanjikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak. Publik, kata dia, perlu menantikan bagaimana kerja sama politik itu akan membentuk dinamika politik nasional di masa mendatang dengan analisisnya itu.
(rca)