Keajaiban Doa Ibu Antarkan Penjual Es Lilin Menjadi Jenderal TNI yang Disegani
loading...
A
A
A
Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Djaja Suparman berjualan es lilin keliling. Namun usahanya berjualan es lilin akhirnya tidak bisa disembunyikan. Suatu saat Djaja Suparman didamprat ayahnya karena ada yang menyampaikan kekaguman bahwa sebagai anak, Djaja Suparman sudah bisa membantu orang tuanya.
Ketika hal itu ditanyakan langsung, Djaja Suparman tak bisa mengelak. Keruan saja bapaknya gusar setelah tahu yang dilakukan anak kesayangannya. Ternyata dia berjualan es lilin dan jual beli beras stock milik keluarganya. Saat ditanya, Djaja Suparman memberikan jawaban yang menyentuh hati.
"Mencoba belajar mencari uang halal karena banyak anak-anak sebayanya, sudah bisa menghasilkan uang dengan keringat sendiri dan dapat meringankan beban orang tua. Soal beras, daripada bau apek lantaran bagian bawah tidak tersentuh dan jumlahnya banyak, ya dijual dengan harga murah untuk membantu tetangga yang kesulitan membeli beras karena di samping sulit didapat juga mahal,” kenang Djaja Suparman dikutip dari buku biografinya berjudul “Jejak Kudeta (1997-2005): Catatan Harian Letnan Jenderal (Purn) Djaja Suparman dikutip SINDOnews, Minggu (3/9/2023).
Mendengar jawaban anaknya tersebut, ayahnya kemudian termenung dan berpikiri bagaimana anaknya yang masih berusia muda, sudah berpikir seperti itu. Rela membanting tulang demi menambah kesejahteraan keluarganya. Melihat pengorbanan puteranya, ayahnya tidak jadi memarahinya.
Lulus Tes Akmil dan Menjadi Jenderal TNI
Setelah ujian negara SMA, diam-diam Djaja Suparman bersama kedua sahabatnya Hasan dan Enjang Subadri, mendaftarkan diri sebagai calon Taruna AKABRI di Kodim Sukabumi. Bermodalkan semangat dan doa Sang Ibu, tes demi tes dari tingkat daerah sampai pusat dijalani dengan baik dan berhasil. Djadja Suparman dan Enja Subadri lulus dan diterima menjadi taruna AKABRI Darat sekarang bernama Akademi Militer (Akmil).
Didikan dan tempaan ayahnya yang selalu mengajaknya berkebun dengan berjalan kaki menyusuri rel kereta api Sukabumi ke Desa Cilangla setiap minggu pulang pergi tak sia-sia. Terbukti, Djaja Suparman tidak kesulitan mengikuti tes karena memiliki fisik yang prima, kesehatan yang baik, dan daya tahan yang tinggi.
Usaha dan kerja keras Djaja Suparman dan iringan doa Sang Ibu yang tiada henti-hentinya. Setiap saat sang bunda selalu berdoa agar anaknya menjadi seorang jenderal. "Ya Allah yang Maha Kuasa, jadikanlah satu anak kami menjadi jenderal," ucapnya.
Keinginan dan harapan Hj. Aminah agar anaknya menjadi seorang jenderal sangat wajar. Maklum, hampir setiap hari Hj. Aminah selalu melihat kegagahan para taruna yang sedang berlatih dan mengikuti pendidikan. Doa tulus Sang Ibunda akhirnya dikabulkan Sang Pencipta dan mengantarkan Djaja Suparman diterima masuk AKABRI Darat.
Ketika hal itu ditanyakan langsung, Djaja Suparman tak bisa mengelak. Keruan saja bapaknya gusar setelah tahu yang dilakukan anak kesayangannya. Ternyata dia berjualan es lilin dan jual beli beras stock milik keluarganya. Saat ditanya, Djaja Suparman memberikan jawaban yang menyentuh hati.
"Mencoba belajar mencari uang halal karena banyak anak-anak sebayanya, sudah bisa menghasilkan uang dengan keringat sendiri dan dapat meringankan beban orang tua. Soal beras, daripada bau apek lantaran bagian bawah tidak tersentuh dan jumlahnya banyak, ya dijual dengan harga murah untuk membantu tetangga yang kesulitan membeli beras karena di samping sulit didapat juga mahal,” kenang Djaja Suparman dikutip dari buku biografinya berjudul “Jejak Kudeta (1997-2005): Catatan Harian Letnan Jenderal (Purn) Djaja Suparman dikutip SINDOnews, Minggu (3/9/2023).
Mendengar jawaban anaknya tersebut, ayahnya kemudian termenung dan berpikiri bagaimana anaknya yang masih berusia muda, sudah berpikir seperti itu. Rela membanting tulang demi menambah kesejahteraan keluarganya. Melihat pengorbanan puteranya, ayahnya tidak jadi memarahinya.
Lulus Tes Akmil dan Menjadi Jenderal TNI
Setelah ujian negara SMA, diam-diam Djaja Suparman bersama kedua sahabatnya Hasan dan Enjang Subadri, mendaftarkan diri sebagai calon Taruna AKABRI di Kodim Sukabumi. Bermodalkan semangat dan doa Sang Ibu, tes demi tes dari tingkat daerah sampai pusat dijalani dengan baik dan berhasil. Djadja Suparman dan Enja Subadri lulus dan diterima menjadi taruna AKABRI Darat sekarang bernama Akademi Militer (Akmil).
Didikan dan tempaan ayahnya yang selalu mengajaknya berkebun dengan berjalan kaki menyusuri rel kereta api Sukabumi ke Desa Cilangla setiap minggu pulang pergi tak sia-sia. Terbukti, Djaja Suparman tidak kesulitan mengikuti tes karena memiliki fisik yang prima, kesehatan yang baik, dan daya tahan yang tinggi.
Usaha dan kerja keras Djaja Suparman dan iringan doa Sang Ibu yang tiada henti-hentinya. Setiap saat sang bunda selalu berdoa agar anaknya menjadi seorang jenderal. "Ya Allah yang Maha Kuasa, jadikanlah satu anak kami menjadi jenderal," ucapnya.
Keinginan dan harapan Hj. Aminah agar anaknya menjadi seorang jenderal sangat wajar. Maklum, hampir setiap hari Hj. Aminah selalu melihat kegagahan para taruna yang sedang berlatih dan mengikuti pendidikan. Doa tulus Sang Ibunda akhirnya dikabulkan Sang Pencipta dan mengantarkan Djaja Suparman diterima masuk AKABRI Darat.