Kasus ISPA Meningkat Signifikan, Wakil Ketua MPR: Harus Mendapat Perhatian Serius

Rabu, 30 Agustus 2023 - 22:06 WIB
loading...
Kasus ISPA Meningkat...
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, perlu perhatian serius untuk menangani kasus ISPA yang meningkat signifikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta bertindak cepat dalam menangani peningkatan kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia. Pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat harus bersinergi untuk menemukan solusi terbaik melalui upaya mitigasi yang tepat dalam mengatasi dampak polusi udara.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat diskusi daring bertajuk “Mitigasi Kenaikan Kasus ISPA yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (30/8/2023).

"Perkiraan musim kemarau yang masih panjang, memerlukan persiapan dan kerja sama yang baik untuk mengatasi dampaknya, seperti peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jangan saling melempar tanggung jawab dalam penanganannya, segera cari solusi terbaik," katanya.

Menurut Lestari, kasus ISPA yang meningkat secara signifikan harus mendapat perhatian yang serius. Karena kasus ISPA mulai meningkat sejak Maret 2023, sempat menurun dan melonjak lagi pada Juli 2023. Bahkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, mengutip catatan IDAI, kondisi polusi udara saat ini menyebabkan ISPA pada anak tinggi.



Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mengaku, pemerintah sudah melakukan pencegahan dengan berupaya mengurangi sumber-sumber polutan yang ada saat ini. “Meski demikian upaya tersebut membutuhkan kerja sama yang baik semua pihak untuk mendapatkan solusi yang tepat,” ujar anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini.

Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat, BPJS Kesehatan Ari Dwi Aryani mengakui pembiayaan penyakit saluran pernafasan mulai rebound pada Agustus 2023 dan cenderung meningkat dengan penderita terbanyak pada kelompok usia 0-5 tahun.

Menyikapi kondisi itu, BPJS memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, agar tidak terjadi waktu tunggu yang panjang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ari berharap pemanfaatan aplikasi layanan kesehatan, seperti mobile JKN, dapat dimanfaatkan masyarakat luas.



“Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif juga tetap mendapatkan perhatian dengan menanamkan prinsip yang sehat tetap dijaga tetap sehat melalui skrining riwayat kesehatannya,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2385 seconds (0.1#10.140)