Sandiaga Uno Ingin Bahas Wacana Duet Ganjar-Anies, PKS Kasih Lampu Hijau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengaku ingin bertemu Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Sigit Sosiantomo. Sandi ingin membicarakan wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 bersama Sigit.
“Kebetulan saya baru ditunjuk menjadi Bappilu di PPP sebagai ketua, saya bertanya mungkin nanti bisa diatur pertemuan dengan Pak Sigit untuk menyamakan langkah ke depan sebagai Ketua Bappilu di PKS,” kata Sandiaga Uno di Universitas Islam 45 Bekasi, Jumat (25/8/2023).
Sandi mengatakan kemungkinan itu masih terbuka lebar. Sebab, ia meyakini setiap partai punya tujuan membangun negeri. Belum lagi, dirinya juga mengaku mempunyai kedekatan personal dengan PKS.
“Kita kan berjuang bersama membangun negeri jadi saya punya kedekatan secara histori secara pribadi personal kami merasa dekat. Pasti selama ada peluang untuk membangun negeri bersama-sama ini kita ikthiarkan,” ungkapnya.
Keinginan Sandiaga Uno tersebut mendapat lampu hijau dari PKS. Di lokasi yang sama, Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman tidak menolak mentah rangkulan atau ajakan Sandiaga.
Bahkan, menurutnya untuk membangun negeri tidak ada kaitannya dengan warna bendera partai. “Beliau bukan orang lainlah, saya sudah lama waktu pilpres kemudian pilgub sama-sama, jadi dalam konteks membangun negeri dan bangsa ya kita tidak mengenal warna dan kita bisa berkolaborasi kalau kata beliau,” ungkap Mahfudz.
Sebelumnya, wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Pilpres 2024 dinilai sebagai ide yang baik. Hal ini untuk memastikan pembangunan Indonesia ke depan dalam situasi politik yang stabil.
Penilaian ini disampaikan salah satu juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023). Ia menilai wacana yang disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah itu sebagai ide yang sangat bagus.
"Kedua capres, Pak Anies dan Pak Ganjar adalah figur-figur muda yang kita butuhkan hari ini, untuk menghadapi tantangan jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kalau digabungkan kami yakin keduanya akan bisa bahu-membahu menghadapi dan mengatasinya hingga tuntas," kata yang juga mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) ini.
“Kebetulan saya baru ditunjuk menjadi Bappilu di PPP sebagai ketua, saya bertanya mungkin nanti bisa diatur pertemuan dengan Pak Sigit untuk menyamakan langkah ke depan sebagai Ketua Bappilu di PKS,” kata Sandiaga Uno di Universitas Islam 45 Bekasi, Jumat (25/8/2023).
Sandi mengatakan kemungkinan itu masih terbuka lebar. Sebab, ia meyakini setiap partai punya tujuan membangun negeri. Belum lagi, dirinya juga mengaku mempunyai kedekatan personal dengan PKS.
“Kita kan berjuang bersama membangun negeri jadi saya punya kedekatan secara histori secara pribadi personal kami merasa dekat. Pasti selama ada peluang untuk membangun negeri bersama-sama ini kita ikthiarkan,” ungkapnya.
Keinginan Sandiaga Uno tersebut mendapat lampu hijau dari PKS. Di lokasi yang sama, Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman tidak menolak mentah rangkulan atau ajakan Sandiaga.
Bahkan, menurutnya untuk membangun negeri tidak ada kaitannya dengan warna bendera partai. “Beliau bukan orang lainlah, saya sudah lama waktu pilpres kemudian pilgub sama-sama, jadi dalam konteks membangun negeri dan bangsa ya kita tidak mengenal warna dan kita bisa berkolaborasi kalau kata beliau,” ungkap Mahfudz.
Sebelumnya, wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Pilpres 2024 dinilai sebagai ide yang baik. Hal ini untuk memastikan pembangunan Indonesia ke depan dalam situasi politik yang stabil.
Penilaian ini disampaikan salah satu juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023). Ia menilai wacana yang disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah itu sebagai ide yang sangat bagus.
"Kedua capres, Pak Anies dan Pak Ganjar adalah figur-figur muda yang kita butuhkan hari ini, untuk menghadapi tantangan jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kalau digabungkan kami yakin keduanya akan bisa bahu-membahu menghadapi dan mengatasinya hingga tuntas," kata yang juga mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) ini.
(rca)