Kalimantan Tengah Dapat Alokasi 4.890 Rumah Tangga Penerima Bantuan Pasang Listrik Gratis Sepanjang 2023
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TENGAH - Pasokan energi listrik memiliki peran penting bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dengan masih banyaknya warga yang kesulitan mendapatkan akses energi listrik secara legal, kehadiran pemerintah sangat diharapkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Maka dari itu, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung penuh oleh DPR RI berkomitmen memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Pada tahun 2022 lalu, Ditjen Ketenagalistrikan berhasil merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga penerima bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga. Diantaranya yakni terdapat 2.826 rumah tangga penerima program BPBL asal Provinsi Kalimantan Tengah sepanjang tahun 2022. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ida Nuryatin Finahari pada siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (25/8/2023).
Dalam acara peresmian dan penyalaan pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Kalimantan Tengah di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis, (08/06/2023), Ida mengatakan bahwa realisasi penerima BPBL di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2022 sebanyak 2.826 sambungan rumah tangga.
“Untuk Kabupaten Kotawaringin Timur telah tersambung sebanyak 723 sambungan rumah tangga yang tersebar di 9 kecamatan,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemberian program BPBL akan dilanjutkan kembali pada tahun 2023 dengan target yang lebih tinggi.
“Program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Direncanakan Provinsi Kalimantan Tengah akan mendapat alokasi sebesar 4.890 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini,” lanjutnya.
Dalam acara peresmian tersebut, turut pula dihadiri oleh Anggota Komisi VII Iwan kurniawan. Ia mengatakan bahwa keberadaan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan vital, salah satunya menjadi jendela dunia yang lebih luas.
“Listrik menjadi kebutuhan yang vital. Dengan listrik, desa kita akan terang benderang, akan membuka mata dunia kita. Kita berharap listrik yang ada tidak hanya penerangan namun bagaimana memanfaatkan tenaga listrik, misalnya mengembangkan usaha,” ucap Iwan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PT PLN (Persero) Muhammad Joharifin menyampaikan bahwa PT PLN (Persero) mendukung kerja pemerintah untuk bersama membangun Kalimantan Tengah.
“Kami mendukung, bersama-sama pemerintah membangun Kalimantan Tengah terutama Kotawaringin Timur. PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses listrik kepada masyarakat,” kata Joharifin.
Kakek Amut (82), salah seorang penerima manfaat program BPBL di Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diterima. Ia mengaku sudah puluhan tahun menyambung listrik. “Dulu tahun 1995, saya listriknya (menyambung) dari rumah sebelah, sekarang punya sendiri, lebih nyaman,” ucapnya.
Rasa bahagia telah memiliki listrik sendiri setelah mendapatkan bantuan pasang baru listrik turut dirasakan oleh Misnah (52). “Iya listriknya gak punya (sendiri), dulu nyambung dari anak. Sekarang saya senang sudah punya listrik sendiri,” ujar Misnah.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas program BPBL yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Mewakili masyarakat dan pemerintah Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas program BPBL, karena program ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat yang kurang mampu,” tuturnya.
Selain warga Kalimantan Tengah, BPBL juga dialokasikan dan direalisasikan di Provinsi Kalimantan lainnya. Seperti warga Provinsi Kalimantan Barat yang mendapatkan alokasi BPBL tahun 2023 sebanyak 9.500, sedangkan pada tahun 2022 telah terealisasi sebanyak 5.482 penerima manfaat.
Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing mendapatkan kuota sebanyak 1.000 rumah tangga. Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Utara akan mendapatkan alokasi sebanyak 2.000 rumah tangga.
Budianto (42) warga Desa Limbung Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat adalah salah satu penerima manfaat BPBL tahun 2022. Ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena mendapatkan bantuan pasang baru listrik gratis.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan PLN. Setelah sekian lama, akhirnya dengan adanya bantuan ini rumah saya berlampu,” ucapnya.
Pemberian bantuan penyambungan listrik kepada masyarakat tidak mampu tersebut merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pasalnya, untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik masyarakat berhak mendapatkan kemudahan akses listrik.
Maka dari itu, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung penuh oleh DPR RI berkomitmen memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Pada tahun 2022 lalu, Ditjen Ketenagalistrikan berhasil merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga penerima bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga. Diantaranya yakni terdapat 2.826 rumah tangga penerima program BPBL asal Provinsi Kalimantan Tengah sepanjang tahun 2022. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ida Nuryatin Finahari pada siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (25/8/2023).
Dalam acara peresmian dan penyalaan pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Kalimantan Tengah di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis, (08/06/2023), Ida mengatakan bahwa realisasi penerima BPBL di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2022 sebanyak 2.826 sambungan rumah tangga.
“Untuk Kabupaten Kotawaringin Timur telah tersambung sebanyak 723 sambungan rumah tangga yang tersebar di 9 kecamatan,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemberian program BPBL akan dilanjutkan kembali pada tahun 2023 dengan target yang lebih tinggi.
“Program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Direncanakan Provinsi Kalimantan Tengah akan mendapat alokasi sebesar 4.890 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini,” lanjutnya.
Dalam acara peresmian tersebut, turut pula dihadiri oleh Anggota Komisi VII Iwan kurniawan. Ia mengatakan bahwa keberadaan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan vital, salah satunya menjadi jendela dunia yang lebih luas.
“Listrik menjadi kebutuhan yang vital. Dengan listrik, desa kita akan terang benderang, akan membuka mata dunia kita. Kita berharap listrik yang ada tidak hanya penerangan namun bagaimana memanfaatkan tenaga listrik, misalnya mengembangkan usaha,” ucap Iwan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah PT PLN (Persero) Muhammad Joharifin menyampaikan bahwa PT PLN (Persero) mendukung kerja pemerintah untuk bersama membangun Kalimantan Tengah.
“Kami mendukung, bersama-sama pemerintah membangun Kalimantan Tengah terutama Kotawaringin Timur. PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses listrik kepada masyarakat,” kata Joharifin.
Kakek Amut (82), salah seorang penerima manfaat program BPBL di Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diterima. Ia mengaku sudah puluhan tahun menyambung listrik. “Dulu tahun 1995, saya listriknya (menyambung) dari rumah sebelah, sekarang punya sendiri, lebih nyaman,” ucapnya.
Rasa bahagia telah memiliki listrik sendiri setelah mendapatkan bantuan pasang baru listrik turut dirasakan oleh Misnah (52). “Iya listriknya gak punya (sendiri), dulu nyambung dari anak. Sekarang saya senang sudah punya listrik sendiri,” ujar Misnah.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas program BPBL yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Mewakili masyarakat dan pemerintah Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas program BPBL, karena program ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat yang kurang mampu,” tuturnya.
Selain warga Kalimantan Tengah, BPBL juga dialokasikan dan direalisasikan di Provinsi Kalimantan lainnya. Seperti warga Provinsi Kalimantan Barat yang mendapatkan alokasi BPBL tahun 2023 sebanyak 9.500, sedangkan pada tahun 2022 telah terealisasi sebanyak 5.482 penerima manfaat.
Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing mendapatkan kuota sebanyak 1.000 rumah tangga. Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Utara akan mendapatkan alokasi sebanyak 2.000 rumah tangga.
Budianto (42) warga Desa Limbung Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat adalah salah satu penerima manfaat BPBL tahun 2022. Ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena mendapatkan bantuan pasang baru listrik gratis.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan PLN. Setelah sekian lama, akhirnya dengan adanya bantuan ini rumah saya berlampu,” ucapnya.
Pemberian bantuan penyambungan listrik kepada masyarakat tidak mampu tersebut merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pasalnya, untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik masyarakat berhak mendapatkan kemudahan akses listrik.
(dsa)