Bagaimana Proses Modifikasi Cuaca Mengatasi Polusi Udara Jabodetabek?

Rabu, 23 Agustus 2023 - 12:51 WIB
loading...
Bagaimana Proses Modifikasi Cuaca Mengatasi Polusi Udara Jabodetabek?
Suasana gedung bertingkat tertutup kabut polusi udara di Jakarta, Jumat (11/8/2023). Foto/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Proses motifikasi cuaca mengatasi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ) telah dilaksanakan pada 19-21 Agustus lalu. Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca ( TMC ) itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Modifikasi cuaca dengan menurunkan hujan untuk mengurangi polusi Jabodetabek itu akan dilanjutkan pada 24 Agustus hingga 2 September 2023. Pelaksanaan ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melihat awan-awan hujan.

"Menindaklanjuti arahan Presiden (Jokowi), TMC ini telah dilakukan pada 19 sampai 21 Agustus, dan akan dilanjutkan pada tanggal 24 Agustus hingga 2 September 2023, sesuai dengan prediksi ketersediaan awan hujan dari BMKG," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (23/8/2023).

Bagaimana Proses Modifikasi Cuaca Mengatasi Polusi Udara Jabodetabek?






Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dilaksanakan bersama BNPB, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BMKG, serta TNI-Polri. "BNPB bersama BMKG, BRIN, dan TNI-Polri berkolaborasi melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi polusi udara di DKI Jakarta, Banten, dan Jabar (Jabodetabek)," kata Aam.

Mengingat, polusi udara yang akhir-akhir ini kian terasa dampaknya khususnya memasuki puncak musim kemarau menyebabkan kondisi kesehatan dan aktivitas masyarakat terganggu. Aam pun menjelaskan operasi modifikasi cuaca pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan atau menghindarkan jatuhnya hujan yang seharusnya secara alami turun di daerah target, sesuai dengan keberadaan atau pergerakan awan di lokasi tersebut.

Pada saat musim hujan, kata Aam, operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan jalan menjatuhkan hujan lebih dahulu di daerah lain untuk mengurangi intensitas hujan di daerah target, sehingga tidak terjadi banjir. "Sedangkan pada saat kemarau, TMC dilakukan untuk membasahkan lahan, memadamkan karhutla hingga mengisi cadangan air di danau, waduk, dan embung," katanya.

"Semoga dengan adanya modifikasi cuaca melalui TMC tersebut, polusi udara khususnya di daerah ibu kota bisa dikurangi," pungkas Aam.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)