Keterlibatan Kampus Dibutuhkan dalam Pencegahan Terorisme

Kamis, 30 Juli 2020 - 13:50 WIB
loading...
Keterlibatan Kampus Dibutuhkan dalam Pencegahan Terorisme
Direktur Pencegahan BNPT Irjen Pol Hamli. Foto/Istimewa
A A A
BEKASI - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menggalang sinergi dengan sejumlah instansi dalam upaya pencegahan terorisme .

Di antaranya dengan melibatkan instansi pendidikan, khususnya perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Salah satunya dengan kegiatan berupa Dialog Pelibatan Masyrakat dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur dan Universitas Muhammadiyah Malang di Rayz UMM Hotel, Malang, Selasa 28 Juli 2020.

Dalam acara tersebut, Direktur Pencegahan BNPT Irjen Pol Hamli mengungkapkan berdasarkan data, beberapa pelaku tindakan radikalisme dan terorisme banyak yang berasal dari alumni perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

"Kelompok radikalisme sudah masuk kampus sejak 30 tahun silam dan sebagian di antaranya berujung aksi terorisme, sedangkan upaya pencegahan lewat dunia kampus baru masif empat tahun terakhir," ujar Hamli.

Kendati demikian, kata dia, aksi terorisme secara nasional sudah mengalami penurunan dibandingkan masa-masa sebelumnya.

“Edukasi terkait pemahaman radikalisme harus terus diintensifkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan daya tangkal dan deteksi dini agar tidak berkembang di Tengah Masyarakat. Dunia pendidikan khususnya PTN maupun PTS harus terlibat aktif dalam upaya menangkal dan menghambat penyebaran paham radikal terorisme," tuturnya.

Menurut dia, beberapa alternatif upaya pencegahan paham radikalisme bisa dengan pendekatan kearifan lokal, peningkatan kesejahteraan, keterbukaan dan kebebasan, kepercayaan umum, keadilan dan pertahanan dan keamanan. “Kearifan lokal diketahui memiliki kemampuan tertinggi dalam upaya penangkalan masyarakat atas radikalisme,” katanya.

( )

Kegiatan di atas melibatkan sejumlah akademisi dari sejumlah PTN dan PTS serta mahasiswa di Malang Raya, kemudian diselenggarakan tetap dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu acara disiarkan secara live dengan youtube yang diikuti 18.000 peserta sacara virtual.

Ketua FKPT Jawa Timur, Hesti Armiwulan menyatakan pelibatan sivitas akademika perguruan tinggi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme menjadi sangat penting.

“Acara ini diharapkan meningkatkan kesadaran sivitas akademica PTN dan PTS dalam bersinergi untuk mencegah tindak radikalisme sehingga kampus bisa menjadi epicentrum damai dan perekat bangsa di tengah-tengah masyarakat yang majemuk dalam bingkai NKRI,” kata Hesti.

Semantara Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin mengatakan, UMM pada prinsipnya siap dan terbuka bekerja sama dengan semua pihak, termasuk BNPT-FKPT dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan ini juga berlaku untuk perguruan tinggi muhammadiyah lainnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)