Karier Militer Widjojo Soejono, Jenderal Bintang 4 yang Pernah Pimpin Kopassus dan Kopkamtib
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono merupakan salah satu tokoh militer yang mempunyai karier cemerlang di militer. Puncaknya dia pernah menduduki jabatan Kepala Staf Kopkamtib di tahun 1980 sebelum pensiun pada 1982.
Pria kelahiran 9 Mei 1928 ini merupakan putra bungsu dari 15 bersaudara dari pasangan Martodidjojo dan Roesmirah. Sebelum terjun ke militer, Widjojo sempat menjalani pendidikan perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) sebagai seorang Bintara.
Berkat prestasinya, Widjojo lantas dikirim ke Bogor untuk bisa mengikuti pendidikan Perwira PETA. Hingga akhirnya dia bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya setelah organisasi militer bentukan Jepang itu dibubarkan.
Selama menyandang pangkat Kapten, pria asal Tulungagung ini juga sempat mengemban sejumlah jabatan lain seperti, Kepala Staf Batalyon 29, Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511, dan Komandan Batalyon Infanteri 505/Brawijaya.
Tepatnya pada tahun 1955, Widjojo akhirnya mendapat kenaikan pangkat menjadi Mayor usai bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri 514. Setelah itu, dia sempat mendapat tugas untuk belajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 1957, dan mengajar taktik sebagai guru di Pusat Infanteri di 1959.
Belum satu tahun bertugas sebagai pengajar, Widjojo kembali mendapat tugas baru. Saat itu dia diangkat menjadi Kepala Staf Resimen Para Komando AD sekaligus mendapat pangkat Letnan Kolonel.
Setelah setahun menjabat, tugas anyar kembali menunggunya. Widjojo mendapat kepercayaan menjadi Komandan Brigade/Para, Caduad/Kostrad di 1961.
Berkat prestasi dan kecerdasannya, pada tahun 1963 dia mendapat kesempatan untuk belajar di US Army Command & General Staff College, Fort Leavenworth.
Usai dua tahun menimba ilmu, Widjojo kembali pulang untuk menerima jabatan dan pangkat baru. Dimana saat itu dia dipercaya untuk bertugas sebagai Paban Operasi Staf Umum II AD tahun 1964.
Pria kelahiran 9 Mei 1928 ini merupakan putra bungsu dari 15 bersaudara dari pasangan Martodidjojo dan Roesmirah. Sebelum terjun ke militer, Widjojo sempat menjalani pendidikan perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) sebagai seorang Bintara.
Berkat prestasinya, Widjojo lantas dikirim ke Bogor untuk bisa mengikuti pendidikan Perwira PETA. Hingga akhirnya dia bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya setelah organisasi militer bentukan Jepang itu dibubarkan.
Karier Militer Widjojo Soejono
Ketika mulai aktif di militer, Widjojo Soejono akhirnya mendapat pangkat Kapten ketika menjabat sebagai Perwira Staf Resimen 33 Divisi VI/Narotama.Selama menyandang pangkat Kapten, pria asal Tulungagung ini juga sempat mengemban sejumlah jabatan lain seperti, Kepala Staf Batalyon 29, Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511, dan Komandan Batalyon Infanteri 505/Brawijaya.
Tepatnya pada tahun 1955, Widjojo akhirnya mendapat kenaikan pangkat menjadi Mayor usai bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri 514. Setelah itu, dia sempat mendapat tugas untuk belajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 1957, dan mengajar taktik sebagai guru di Pusat Infanteri di 1959.
Belum satu tahun bertugas sebagai pengajar, Widjojo kembali mendapat tugas baru. Saat itu dia diangkat menjadi Kepala Staf Resimen Para Komando AD sekaligus mendapat pangkat Letnan Kolonel.
Setelah setahun menjabat, tugas anyar kembali menunggunya. Widjojo mendapat kepercayaan menjadi Komandan Brigade/Para, Caduad/Kostrad di 1961.
Berkat prestasi dan kecerdasannya, pada tahun 1963 dia mendapat kesempatan untuk belajar di US Army Command & General Staff College, Fort Leavenworth.
Usai dua tahun menimba ilmu, Widjojo kembali pulang untuk menerima jabatan dan pangkat baru. Dimana saat itu dia dipercaya untuk bertugas sebagai Paban Operasi Staf Umum II AD tahun 1964.