Uang Makan Santri Rp2.000 Sehari, Legislator PKS: Sungguh Memprihatinkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Sakinah Al-Jufri mengaku prihatin adanya uang makan para santri sebesar Rp2.000 sehari di sebuah pesantren di daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mengaku kaget.
"Itu bukan wilayah dapil saya. Tapi saya pun cukup kaget ada uang makan per hari Rp2.000," ujar Sakinah kepada SINDOnews, Kamis (30/7/2020).
Legislator asal Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah ini mengatakan, Kementerian Agama memiliki data jumlah pondok pesantren di Indonesia. "Dan kondisi pesantren santri-santrinya harus menjadi perhatian pemerintah meskipun itu swasta," ujarnya.
Sebab, kata sekretaris jenderal Pengurus Pusat Wanita Islam Al- Khairaat (WIA) ini, pondok pesantren memiliki peran yang cukup besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut dia, hal tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dia melanjutkan, keberadaan pesantren bisa sangat membantu tugas pemerintah. "Kalau saat ini ada pondok dan santrinya makan sehari Rp2.000 ini sungguh memprihatinkan, bagaimana kesejahteraan santri, dan para guru," pungkasnya.
Besaran uang makan santri Rp2.000 sehari itu terungkap dalam kunjungan Kapolsek Samigaluh Kulon Progo AKP Heru Meiyanto ke sebuah pesantren di wilayah tugasnya. ( ).
Lihat Juga: Tegaskan Independensi dan Standar Mutu Pendidikan, Majelis Masyayikh Sosialisasikan UU Pesantren
"Itu bukan wilayah dapil saya. Tapi saya pun cukup kaget ada uang makan per hari Rp2.000," ujar Sakinah kepada SINDOnews, Kamis (30/7/2020).
Legislator asal Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah ini mengatakan, Kementerian Agama memiliki data jumlah pondok pesantren di Indonesia. "Dan kondisi pesantren santri-santrinya harus menjadi perhatian pemerintah meskipun itu swasta," ujarnya.
Sebab, kata sekretaris jenderal Pengurus Pusat Wanita Islam Al- Khairaat (WIA) ini, pondok pesantren memiliki peran yang cukup besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut dia, hal tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dia melanjutkan, keberadaan pesantren bisa sangat membantu tugas pemerintah. "Kalau saat ini ada pondok dan santrinya makan sehari Rp2.000 ini sungguh memprihatinkan, bagaimana kesejahteraan santri, dan para guru," pungkasnya.
Besaran uang makan santri Rp2.000 sehari itu terungkap dalam kunjungan Kapolsek Samigaluh Kulon Progo AKP Heru Meiyanto ke sebuah pesantren di wilayah tugasnya. ( ).
Lihat Juga: Tegaskan Independensi dan Standar Mutu Pendidikan, Majelis Masyayikh Sosialisasikan UU Pesantren
(zik)