Pegawai PT KAI Jadi Tersangka Terorisme, KH Said Aqil Serahkan kepada Proses Hukum

Selasa, 15 Agustus 2023 - 12:09 WIB
loading...
A A A


"Pengalaman memimpin PBNU, hampir 11 tahun, di antaranya dalam menangkal radikalisasi beragama (cikal bakal menjadi teroris) maupun membangun diskursus keagamaan dengan lebih moderat dan toleran, masih relevan untuk saya sampaikan. Saya mengajak jika kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin menghabisi jaringan terorisme, maka benihnya yang harus dihadapinya karena benihnya sebagai pintu masuk yang harus kita tangkal dan menutup ruangnya."ungkapnya.

Menurutnya Benih itu, di antaranya gerakan salafisme-wahhabisme yang menjadi cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme. Hal ini ditengarai bahwa faham tersebut tergolong sebagai ajaran ekstremisme dan benihnya harus dimusnahkan melalui langkah preventif dengan penguatan kebudayaan.

"Gerakan tersebut mempunyai misi besar, yaitu melaksanakan jihad khilafah islamiyah dan menginginkan Indonesia sebagai negara Islam yang bersyariat. Tentu tidak sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia dalam merajut keberagaman dari segmentasi agama, budaya, ras, suku dan bahasa,"tuturnya.
(cip)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)