Wujudkan Indonesia Merdeka Seutuhnya, Hasto Gaungkan Kembali Konsep Berdikari ala Bung Karno

Minggu, 13 Agustus 2023 - 07:54 WIB
loading...
Wujudkan Indonesia Merdeka Seutuhnya, Hasto Gaungkan Kembali Konsep Berdikari ala Bung Karno
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan kembali pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari yang digaungkan Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kembali pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) yang digaungkan Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno . Indonesia juga harus mengedepankan paradigma pembangunan sebagai negara kelautan dan kepulauan.

Hasto menyampaikan, Bung Karno dalam ide Berdikari itu sudah menyusun secara terperinci bagaimana mewujudkan ide tersebut dengan membuat koridor-koridor strategis berdasarkan kedaerahan yang melihat pembangunan ke arah maritim.

"Sebelum membacakan teks Proklamasi dalam situasi Bung Karno yang kurang sehat, Bung Karno menyampaikan pidato singkat yang intinya menyatakan, kini tiba saatnya sebagai bangsa untuk berani meletakkan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri akan berdiri dengan kuatnya," ujar Hasto Kristiyanto saat webminar daring, Sabtu (12/8/2023).


Menurut Hasto, pesan dari Bung Karno itu menggambarkan bahwa proklamasi pada dasarnya merupakan suatu tonggak peradaban baru dari Indonesia Raya untuk menghancurkan mental kebodohan, mental sebagai bangsa yang terjajah menjadi mental yang berkemajuan.

"Mental self reliance, mental yang percaya kepada kekuatan bangsa sendiri. Karena itulah makna kemerdekaan yang hakiki untuk mewujudkan Indonesia yang sejatinya merdeka. Kita harus menghancurkan mental sebagai negara terjajah tersebut," kata Hasto.

Hasto menyampaikan Indonesia harus kembali pada paradigma pembangunan sebagai negara kelautan yang dikelilingi pulau-pulau. Karena itu, para insinyur Indonesia harus menyiapkan pelabuhan-pelabuhan hebat untuk memiliki sistem kontrol yang kuat. Dengan begitu, Indonesia bisa menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

Hal ini sudah mulai dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Hal itu sebagai upaya mengubah cara pandang bangsa sebagai bangsa laut, sebagai bangsa yang hidup di negara kelautan yang dikelilingi pulau-pulau.



"Kalau kita melihat peta Alur Laut Kepulauan Indonesia, apa yang bisa kita lihat gambarkan dalam desain masa depan kita, Presiden Jokowi sudah membuat suatu desain masa depan kita," kata Hasto.

Presiden Jokowi, lanjut Hasto, telah membuat Indonesia terkoneksi dengan membangun agar negara tersambung dengan sistem global berdasarkan koridor strategis.

Presiden Jokowi juga melakukan percepatan infrastruktur yang membuat Sumatera terhubung. Di balik itu, koridor strategis dari Sumatera ialah sebagai pusat perkebunan. Di sisi lain, perguruan tinggi juga harus memberikan dukungan seperti menghasilkan riset terbaik.

"Universitas di setiap koridor strategis harus menjadi city of intellect, harus menjadi pusat pengembangan kepemimpinan intelektual tentang kemajuan wilayahnya. Bagaimana Sulawesi yang dirancang oleh Bung Karno pada 1958 sebagai sumber pangan, maka di situ harus dikembangkan," lanjut Hasto.

Dengan memindahkan Ibu Kota Negara ke Kaltim, lanjut Hasto, Selat Lombok, Makassar, dan Bitung, bisa membangun pelabuhan bebas yang sangat potensial bagi Pasifik. Bung Karno mencita-citakan bahwa Indonesia harus menjadi negara terhebat di Hindia, menjadi pintu gerbang di Pasific.

"Karena masa depan dunia ada di Pasific. Artinya apa? Di dalam merancang SDM kita riset dan inovasi di dalam mempersiapkan para tenaga-tenaga pembangunan kita baik itu insinyur, dokter harus melihat koridor strategis ini sehingga ke depan kita harus melihat laut sebagai jalan masa depan kita, sebagai jalan kejayaan bangsa kita. Kita harus membangun pusat-pusat pertumbuhan pada alur laut kepulauan Indonesia," kata Hasto.

Di ujung paparannya, Hasto kembali mengingatkan betapa pentingnya mengilhami semangat Proklamasi. "Proklamasi mengajarkan kita untuk meletakkan nasib bangsa di tangan kita sendiri. Dikit-dikit impor dan asing, mengkhianati semangat reformasi. Kuncinya kuasai riset dan inovasi," pungkas Hasto.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)