Mengenal Sosok Hartono Rekso Dharsono: Jenderal Demokratis, Sekjen ASEAN Pertama
loading...
A
A
A
Salah satu tokoh yang mengenal H.R Dharsono adalah Juwana, ayah dari pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia Profesor Hikmahanto Juwana. Juwana pernah menjadi bawahannya H.R Dharsono.
“Beliau (H.R Dharsono, red) itu betul-betul tentara, disiplin, tegas, jelas di dalam perintahnya, tetapi sebelum ada keputusan di dalam suatu rapat atau suatu masalah misalnya, dia mempersilakan siapa saja memberikan pendapatnya tanpa pandang bulu,” ujar Juwana dihubungi SINDOnews, Sabtu (12/8/2023).
“Tegas, jelas, dan demokratis di dalam proses keputusan. Kalau sudah diputuskan, sudah tidak bisa lagi, prosesnya sangat demokratis,” sambungnya.
Dia juga menilai H.R Dharsono merupakan sosok yang pemberani. “Kalau dari segi nondinas, informal, itu sangat dekat dengan kita, sangat ramah, diajak pesta, makan, dansa-dansa, orangnya itu sangat manusiawi, tidak membedakan pangkat, derajat, dan segalanya di dalam tingkatan yang nonformil,” tuturnya.
Dia merasa Pak Ton merupakan sosok yang sangat kekeluargaan. “Pak Ton itu sebagai Duta Besar (Kamboja, red). Punya beberapa staf, saya yang pilih staf kantor duta besar itu. Awalnya saya sekretaris III, oleh Pak Ton jadi sekretaris II, saya itu membidangi masalah politik dan juga sebagai sekretarisnya dubes,” pungkasnya.
“Beliau (H.R Dharsono, red) itu betul-betul tentara, disiplin, tegas, jelas di dalam perintahnya, tetapi sebelum ada keputusan di dalam suatu rapat atau suatu masalah misalnya, dia mempersilakan siapa saja memberikan pendapatnya tanpa pandang bulu,” ujar Juwana dihubungi SINDOnews, Sabtu (12/8/2023).
“Tegas, jelas, dan demokratis di dalam proses keputusan. Kalau sudah diputuskan, sudah tidak bisa lagi, prosesnya sangat demokratis,” sambungnya.
Dia juga menilai H.R Dharsono merupakan sosok yang pemberani. “Kalau dari segi nondinas, informal, itu sangat dekat dengan kita, sangat ramah, diajak pesta, makan, dansa-dansa, orangnya itu sangat manusiawi, tidak membedakan pangkat, derajat, dan segalanya di dalam tingkatan yang nonformil,” tuturnya.
Dia merasa Pak Ton merupakan sosok yang sangat kekeluargaan. “Pak Ton itu sebagai Duta Besar (Kamboja, red). Punya beberapa staf, saya yang pilih staf kantor duta besar itu. Awalnya saya sekretaris III, oleh Pak Ton jadi sekretaris II, saya itu membidangi masalah politik dan juga sebagai sekretarisnya dubes,” pungkasnya.
(rca)