SMRC: Gerindra Belum Sepenuhnya dalam Posisi Partai Pendukung Pemerintah
loading...
Sejumlah simpatisan Partai Gerindra menghadiri acara Konsolidasi Akbar Kader Partai Gerindra se-Jakarta Timur di GOR Velodrom, Jakarta, Minggu (16/7/2023). FOTO/ANTARA/Galih Pradipta
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menyebut pemilih Partai Gerindra tidak sepenuhnya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma'ruf Amin. Hal itu berdasarkan hasil survei SMRC pada Juli 2023 yang berkaitan dengan kondisi ekonomi Indonesia.
"Sikap pemilih yang negatif dalam menilai kondisi ekonomi itu banyak di pemilih Gerindra, jadi orang yang tidak puas dalam kondisi ekonomi itu banyak pemilih Gerindra sebenarnya," kata Saiful dalam YouTube SMRC TV yang dikutip, Sabtu (12/8/2023).
"Jadi Gerindra ini belum sepenuhnya berada dalam posisi partai pendukung pemerintah, dilihat dari pemilihnya," ujarnya.
Dalam survei yang dimaksud, Saiful menjelaskan, pemilih Gerindra lebih banyak menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk sebanyak 19%. Jumlah tersebut lebih besar daripada pemilih yang puas dengan pemerintahan Jokowi dalam hal ekonomi atau menilai positif yang hanya 15%.
"Kalau dia berada dalam full pemerintahan polanya akan seperti PDI Perjuangan, di mana penilaian yang positif terhadap kondisi ekonomi akan memilih Gerindra juga, tapi kenyataannya tidak," ujar Saiful.
Saiful melanjutkan, kondisi ekonomi berasosiasi sangat kuat dengan PDI Perjuangan, dengan jumlah 38% pemilih PDI Perjuangan menilai kondisi ekonomi Indonesia sangat baik.
"Sikap pemilih yang negatif dalam menilai kondisi ekonomi itu banyak di pemilih Gerindra, jadi orang yang tidak puas dalam kondisi ekonomi itu banyak pemilih Gerindra sebenarnya," kata Saiful dalam YouTube SMRC TV yang dikutip, Sabtu (12/8/2023).
"Jadi Gerindra ini belum sepenuhnya berada dalam posisi partai pendukung pemerintah, dilihat dari pemilihnya," ujarnya.
Dalam survei yang dimaksud, Saiful menjelaskan, pemilih Gerindra lebih banyak menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk sebanyak 19%. Jumlah tersebut lebih besar daripada pemilih yang puas dengan pemerintahan Jokowi dalam hal ekonomi atau menilai positif yang hanya 15%.
"Kalau dia berada dalam full pemerintahan polanya akan seperti PDI Perjuangan, di mana penilaian yang positif terhadap kondisi ekonomi akan memilih Gerindra juga, tapi kenyataannya tidak," ujar Saiful.
Saiful melanjutkan, kondisi ekonomi berasosiasi sangat kuat dengan PDI Perjuangan, dengan jumlah 38% pemilih PDI Perjuangan menilai kondisi ekonomi Indonesia sangat baik.
(abd)
Explore More