BNN RI Tegaskan Komitmen Kerja Sama pada The 8th ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters
loading...
A
A
A
LAOS - Kepala BNN RI, Petrus R. Golose memimpin delegasi Indonesia pada The 8th ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMD) yang berlangsung di Vientiane, Laos pada Jumat (11/8).
Pada pertemuan tahunan tingkat Menteri yang membahas mengenai narkotika tersebut, Kepala BNN RI kembali menegaskan sikap Indonesia dalam perang melawan narkotika. Sebagai ketua ASEAN, Indonesia berkomitmen dalam mengatasi berbagai permasalahan kawasan melalui semangat kebersamaan serta saling percaya.
“Indonesia secara konsisten mendorong kerja sama antar negara ASEAN dalam mengatasi berbagai masalah di kawasan termasuk penanganan dalam masalah perbatasan, perdagangan gelap narkotika, dan terorisme,” ungkap Petrus R. Golose.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI juga kembali menyampaikan komitmen Indonesia terhadap The ASEAN Work Plan on Securing Communities against Illicit Drugs 2016-2025 dan ASEAN Cooperation Plan to Tackle Illicit Production and Trafficking in the Golden Triangle (ASEAN Cooperation Plan) 2020-2022.
“Indonesia mendorong negara-negara ASEAN untuk tetap berkomitmen mewujudkan cita-cita ASEAN Bebas Narkotika melalui pendekatan zero-tolerance terhadap obat-obatan terlarang,” tuturnya.
Peningkatan dan penguatan kerja sama menurut Petrus R. Golose mutlak dilakukan seluruh negara anggota ASEAN dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjadi tuan rumah dan menghadiri pertemuan bilateral, regional, dan multilateral.
Hal itu pula yang dilakukan Indonesia yakni dengan bergabung menjadi anggota Commission on Narcotic Drugs (CND) periode 2024-2027. Terpilihnya Indonesia sebagai anggota CND pun mendapat apresiasi dan ucapan selamat dari Secretary General of Ministry of Home Affairs Malaysia dan Chairman of Dangerous Drugs Board Philippine dan berharap dengan peran tersebut Indonesia dapat menguatkan posisinya pada tataran internasional dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.
Pada pertemuan tahunan tingkat Menteri yang membahas mengenai narkotika tersebut, Kepala BNN RI kembali menegaskan sikap Indonesia dalam perang melawan narkotika. Sebagai ketua ASEAN, Indonesia berkomitmen dalam mengatasi berbagai permasalahan kawasan melalui semangat kebersamaan serta saling percaya.
“Indonesia secara konsisten mendorong kerja sama antar negara ASEAN dalam mengatasi berbagai masalah di kawasan termasuk penanganan dalam masalah perbatasan, perdagangan gelap narkotika, dan terorisme,” ungkap Petrus R. Golose.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN RI juga kembali menyampaikan komitmen Indonesia terhadap The ASEAN Work Plan on Securing Communities against Illicit Drugs 2016-2025 dan ASEAN Cooperation Plan to Tackle Illicit Production and Trafficking in the Golden Triangle (ASEAN Cooperation Plan) 2020-2022.
“Indonesia mendorong negara-negara ASEAN untuk tetap berkomitmen mewujudkan cita-cita ASEAN Bebas Narkotika melalui pendekatan zero-tolerance terhadap obat-obatan terlarang,” tuturnya.
Peningkatan dan penguatan kerja sama menurut Petrus R. Golose mutlak dilakukan seluruh negara anggota ASEAN dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjadi tuan rumah dan menghadiri pertemuan bilateral, regional, dan multilateral.
Hal itu pula yang dilakukan Indonesia yakni dengan bergabung menjadi anggota Commission on Narcotic Drugs (CND) periode 2024-2027. Terpilihnya Indonesia sebagai anggota CND pun mendapat apresiasi dan ucapan selamat dari Secretary General of Ministry of Home Affairs Malaysia dan Chairman of Dangerous Drugs Board Philippine dan berharap dengan peran tersebut Indonesia dapat menguatkan posisinya pada tataran internasional dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.
(dsa)