Jokowi Ungkap Pemimpin Berikutnya Harus Bernyali, Berani, Konsisten, dan Mampu Berlari

Kamis, 10 Agustus 2023 - 15:58 WIB
loading...
Jokowi Ungkap Pemimpin Berikutnya Harus Bernyali, Berani, Konsisten, dan Mampu Berlari
Presiden Jokowi mengungkapkan kriteria pemimpin yang pantas untuk menghadapi tekanan geopolitik dunia dan juga dapat melanjutkan program hilirisasi yang diinisiasinya. Foto/BPMI Setpres
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kriteria pemimpin yang pantas untuk menghadapi tekanan geopolitik dunia dan juga dapat melanjutkan program hilirisasi yang diinisiasinya.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari ini, Kamis (10/8/2023).


"Dibutuhkan pemimpin yang bernyali, yang berani, yang konsisten, dan mampu berlari dalam melanjutkan program hilirisasi. Karena tekanan dari dunia geopolitik ke depan tidak akan ringan tidak akan mudah," ujar Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dalam pertemuan tersebut, kata Prabu, Jokowi membahas mengenai hilirasi yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.

"Bahwa hilirisasi merupakan strategi yang ternyata memberikan pertumbuhan signifikan pada pertumbuhan ekonomi kita," kata Prabu.

Hilirasi itu, kata Prabu, antara lain nikel, tembaga, hingga yang terbaru saat ini yakni rumput laut yang pilot projeknya tengah digagas di Bali.

"Dalam waktu dekat akan direplikasi dan implementasikan di beberapa pesisir lainnya karena dampaknya akan sangat besar. Beliau juga berbicara bahwa memang hilirisasi ini kan bukan hal yang mudah karena mendapatkan banyak pertentangan dari Eropa, dari Amerika," tutur Prabu.

Jokowi, kata Prabu, juga membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17%. Hal tersebut menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia. Jokowi pun menekankan pemerataan pertumbuhan ekonomi yang masih menjadi permasalahan.



"Jadi pertumbuhan ekonomi sudah bagus tinggal pemerataannya seperti apa karena 57% PDB-nya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa," tutup Prabu.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5211 seconds (0.1#10.140)