Megawati Minta Peneliti BRIN Bekerja Keras dan Tak Banyak Mengeluh
loading...
A
A
A
Dia pun menceritakan, bagaimana pengalamannya saat di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, peternakan, perkebunan, transmigrasi serta lingkungan hidup. “Saya sendiri mengalami secara praktis lapangan memang amburadul. Nah, jadi saya hanya bilang ke beliau, kalau (lembaga riset) tidak disatukan Pak, boro-boro Indonesia mau maju, karena apa? Egosentris daripada researcher itu berkembang, karena mereka berada di tempat masing-masing, lain-lain. Padahal dengan ilmu yang sama,” ungkap Megawati.
“Karena beliau baru mengerti, coba bapak lihatlah di kementerian, banyak litbang-litbang saling tumpuk. Saya pernah presiden loh, Saya pernah wapres, lho. Saya ingin mengubah itu tapi hanya 3 tahun saya jadi presiden. Jadi, Bapak Jokowi yang harus mengubah. Jadi usul ibu apa? Jadi satu bentuk lembaga. Bentuknya apa? Harus sebuah badan yang langsung ke presiden,” beber Megawati.
Megawati mengaku dirinya takkan tinggal duduk diam di belakang meja sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, bahkan akan berkeliling untuk bertemu para peneliti. Sebab Megawati ingin ada perubahan mindset soal riset dan inovasi.
Megawati mencontohkan berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia juga jadi bahan utama kerja periset BRIN. Misalnya, pembicaraannya dengan Presiden Jokowi mengenai memastikan hulu hingga hilir produk tikar Indonesia yang dibutuhkan luar negeri. Atau soal ancaman bencana akibat pemanasan global terhadap pangan rakyat Indonesia.
“Karena saya mau yang ada di sini kompak jadi satu. Bukan untuk kalian, tapi Republik Indonesia. Lihat taman pahlawan. Saya selalu mengatakan seperti ini, ingatlah anak cucu kalian nanti mau makan apa, ayo kalau namanya orang asing ngambilin punya kita,” tandasnya.
Total sebanyak 127 periset BRIN yang hadir dalam acara tersebut. Di mana Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian turut mendampingi. Tak hanya itu, jajaran Dewan Pengarah BRIN hadir lengkap, seperti Sri Mulyani, Suharso Monoarfa, Bambang Kesowo, hingga Emil Salim.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
“Karena beliau baru mengerti, coba bapak lihatlah di kementerian, banyak litbang-litbang saling tumpuk. Saya pernah presiden loh, Saya pernah wapres, lho. Saya ingin mengubah itu tapi hanya 3 tahun saya jadi presiden. Jadi, Bapak Jokowi yang harus mengubah. Jadi usul ibu apa? Jadi satu bentuk lembaga. Bentuknya apa? Harus sebuah badan yang langsung ke presiden,” beber Megawati.
Megawati mengaku dirinya takkan tinggal duduk diam di belakang meja sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, bahkan akan berkeliling untuk bertemu para peneliti. Sebab Megawati ingin ada perubahan mindset soal riset dan inovasi.
Megawati mencontohkan berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia juga jadi bahan utama kerja periset BRIN. Misalnya, pembicaraannya dengan Presiden Jokowi mengenai memastikan hulu hingga hilir produk tikar Indonesia yang dibutuhkan luar negeri. Atau soal ancaman bencana akibat pemanasan global terhadap pangan rakyat Indonesia.
“Karena saya mau yang ada di sini kompak jadi satu. Bukan untuk kalian, tapi Republik Indonesia. Lihat taman pahlawan. Saya selalu mengatakan seperti ini, ingatlah anak cucu kalian nanti mau makan apa, ayo kalau namanya orang asing ngambilin punya kita,” tandasnya.
Total sebanyak 127 periset BRIN yang hadir dalam acara tersebut. Di mana Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian turut mendampingi. Tak hanya itu, jajaran Dewan Pengarah BRIN hadir lengkap, seperti Sri Mulyani, Suharso Monoarfa, Bambang Kesowo, hingga Emil Salim.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(cip)