Ini Alasan Jepang Lebih Pilih Tenaga Kerja Asing dari Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Negara Jepang mengalami peningkatan jumlah warga negara asing pada tahun ini. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,7% menjadi 2,99 juta dari tahun sebelumnya per Juli 2023.
Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai menyambut baik adanya fenomena baru tersebut. Hal ini dikarenakan Jepang mengalami pengurangan populasi sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk pertumbuhan ekonomi.
"Saya sangat berharap siapa pun datang di Prefektur Miyagi. Oleh karena itu kami akan menyambut baik sebagai saudara atau sebagai keluarga," kata Yoshihiro saat ditemui wartawan dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Prefektur Miyagi dan PT OS Selnajaya untuk penempatan SDM Indonesia di Menara Astra, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
Dia mengungkapkan, Jepang saat ini membuka peluang kerja sebanyak-banyaknya untuk para pekerja asing, khususnya warga negara Indonesia (WNI). Bahkan dirinya mengajak para pekerja untuk tinggal di negeri sakura tersebut.
"Ada orang asing sah-sah saja, oleh karena itu kami sangat berharap sebanyak-banyak mungkin orang Indonesia yang datang tidak hanya sebagai pekerja atau peserta magang. Tetapi juga suatu saat mereka memilih Jepang sebagai tempat tinggal untuk itu kami sangat berharap untuk ke depan jadi memang tidak dibatasi saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Yoshihiro Murai mengatakan bahwa dipilihnya Indonesia sebagai salah satu negara untuk penempatan tenaga kerja di Jepang, karena warga Indonesia dinilai sebagai orang jujur, rajin, dan menyukai budaya Jepang.
"Oleh karena itu kami juga sangat berharap yang datang juga yang sifatnya yang baik, jujur, dan rajin. Saya sangat senang sekali karena untuk mewujudkan hal tersebut yang sangat penting adalah kerja sama dalam hal ini kami sangat menyambut baik penandatanganan nota kerja sama baik ini," ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya juga akan mengatur situasi dan kondisi lingkungan hidup sedemikian rupa supaya peserta magang maupun pekerja bisa hidup dengan nyaman. "Prefektur Miyagi terletak di tempatnya strategis satu setengah jam dari Tokyo oleh karena itu kami sangat berharap peserta magang maupun pekerja yang akan ditempatkan dari Indonesia bisa hidup dengan nyaman dan menjadi fans atau penggemar Jepang," tuturnya.
Dia menyampaikan sejumlah keunggulan yang ada pada Prefektur Miyagi. Mulai dari jarak ke Tokyo yang hanya 1,5 jam, memiliki selisih temperatur terkecil dan terendah di antara 47 prefektur di Jepang hingga mempunyai komunitas masyarakat Indonesia. "Oleh karena itu bagi teman-teman yang akan mau berangkat juga tidak usah khawatir karena sudah terbentuk komunitas dan jalur informasi lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi kali pertama pihaknya bekerja sama langsung dengan pemerintah Jepang dalam menyalurkan tenaga kerja. Target ke depan, ada sebanyak kurang lebih 3.000 WNI yang akan dikirim ke Prefektur Miyagi, Jepang.
"Ini pertama kali bekerja sama dengan Prefektur Miyagi. Mereka sekarang memikirkan untuk bagaimana membantu atau mendukung orang asing atau orang Indonesia tadi. Mereka sangat berharap karena perlu banyak tenaga kerja Indonesia ke Jepang baik di bidang perawat, manufaktur maupun sektor perikanan," pungkasnya.
Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai menyambut baik adanya fenomena baru tersebut. Hal ini dikarenakan Jepang mengalami pengurangan populasi sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk pertumbuhan ekonomi.
"Saya sangat berharap siapa pun datang di Prefektur Miyagi. Oleh karena itu kami akan menyambut baik sebagai saudara atau sebagai keluarga," kata Yoshihiro saat ditemui wartawan dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Prefektur Miyagi dan PT OS Selnajaya untuk penempatan SDM Indonesia di Menara Astra, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
Dia mengungkapkan, Jepang saat ini membuka peluang kerja sebanyak-banyaknya untuk para pekerja asing, khususnya warga negara Indonesia (WNI). Bahkan dirinya mengajak para pekerja untuk tinggal di negeri sakura tersebut.
"Ada orang asing sah-sah saja, oleh karena itu kami sangat berharap sebanyak-banyak mungkin orang Indonesia yang datang tidak hanya sebagai pekerja atau peserta magang. Tetapi juga suatu saat mereka memilih Jepang sebagai tempat tinggal untuk itu kami sangat berharap untuk ke depan jadi memang tidak dibatasi saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Yoshihiro Murai mengatakan bahwa dipilihnya Indonesia sebagai salah satu negara untuk penempatan tenaga kerja di Jepang, karena warga Indonesia dinilai sebagai orang jujur, rajin, dan menyukai budaya Jepang.
"Oleh karena itu kami juga sangat berharap yang datang juga yang sifatnya yang baik, jujur, dan rajin. Saya sangat senang sekali karena untuk mewujudkan hal tersebut yang sangat penting adalah kerja sama dalam hal ini kami sangat menyambut baik penandatanganan nota kerja sama baik ini," ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya juga akan mengatur situasi dan kondisi lingkungan hidup sedemikian rupa supaya peserta magang maupun pekerja bisa hidup dengan nyaman. "Prefektur Miyagi terletak di tempatnya strategis satu setengah jam dari Tokyo oleh karena itu kami sangat berharap peserta magang maupun pekerja yang akan ditempatkan dari Indonesia bisa hidup dengan nyaman dan menjadi fans atau penggemar Jepang," tuturnya.
Dia menyampaikan sejumlah keunggulan yang ada pada Prefektur Miyagi. Mulai dari jarak ke Tokyo yang hanya 1,5 jam, memiliki selisih temperatur terkecil dan terendah di antara 47 prefektur di Jepang hingga mempunyai komunitas masyarakat Indonesia. "Oleh karena itu bagi teman-teman yang akan mau berangkat juga tidak usah khawatir karena sudah terbentuk komunitas dan jalur informasi lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi kali pertama pihaknya bekerja sama langsung dengan pemerintah Jepang dalam menyalurkan tenaga kerja. Target ke depan, ada sebanyak kurang lebih 3.000 WNI yang akan dikirim ke Prefektur Miyagi, Jepang.
"Ini pertama kali bekerja sama dengan Prefektur Miyagi. Mereka sekarang memikirkan untuk bagaimana membantu atau mendukung orang asing atau orang Indonesia tadi. Mereka sangat berharap karena perlu banyak tenaga kerja Indonesia ke Jepang baik di bidang perawat, manufaktur maupun sektor perikanan," pungkasnya.
(rca)