Jejak Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo selama Menjabat Pangdam Siliwangi, Nomor Terakhir Jadi Sorotan

Senin, 24 Juli 2023 - 15:36 WIB
loading...
Jejak Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo selama Menjabat Pangdam Siliwangi, Nomor Terakhir Jadi Sorotan
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengundang para pemulung di wilayah Kota Bandung makan bersama seusai Salat Jumat di Taman Pule, Jalan Aceh No. 69, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023). Foto/Tangkapan layar Instagram @kodamsiliwangi
A A A
JAKARTA - Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi sejak akhir Januari 2022 hingga Juli 2023. Sebagian rekam jejaknya selama 1,5 tahun menjabat orang nomor satu di Kodam III/Siliwangi akan diulas di artikel ini.

Posisi Pangdam III/Siliwangi dijabat Kunto berdasarkan Surat Keputusan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kunto yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, menggantikan posisi Mayjen TNI Agus Subiyanto yang naik jadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).

Satu setengah tahun kemudian, Kunto dimutasi dari jabatan Pangdam Siliwangi menjadi Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Wadankodiklatad). Dia menjadi satu dari 96 Pewira tinggi (Pati) TNI yang dimutasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.



Mutasi TNI itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Kunto menggantikan Mayjen TNI Candra Wijaya yang dimutasi menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba.

Rekam Jejak Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo selama Menjabat Pangdam Siliwangi


Berikut ini SINDOnews tampilkan sebagian rekam jejak putra mantan Wapres Try Sutrisno tersebut selama menjabat orang nomor satu di Kodam III/Siliwangi

1. Luncurkan Film Animasi Sejarah Kodam Siliwangi


Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo meluncurkan film animasi sejarah Kodam III/Siliwangi, September 2022. Film animasi tersebut menceritakan tentang Kodam III/Siliwangi dari awal terbentuk hingga sekarang.

Rencana penulisan sejarah Siliwangi, TNI, dan perannya sejak 1998 sampai sekarang, dilakukan Kunto sewaktu menjabat Kasdam III/ Siliwangi. Sebab, setelah diperhatikan terkait sejarah TNI belum ada yang menulis. Saat itu yang ada hanya sejarah saat memperebutan dan mempertahankan kemerdekaan, pembentukan pemerintah, serta menumpas pemberontakan.

Menurut Kunto, walaupun tulisan sejarah TNI sejak 1998 sampai sekarang belum terwujud, setidaknya sudah dihasilkan sebuah film animasi Sejarah Siliwangi yang dapat disosialisasikan di lingkungan Kodam dan dapat dimanfaatkan untuk informasi kepada masyarakat Jawa Barat.



"Kita banyak mendengar dari para tokoh, komponen masyarakat, dan TNI, yang masih dijadikan pegangan, tetapi kita tidak pernah menceritakan itu dalam bentuk sebuah dokumen. Kita pelaku sejarah yang mempunyai semangat dan kemauan, nilai-nilai ini seharusnya dituangkan minimal dalam sebuah buku," ujar Kunto.

2. Simulasi Tempur (Simpur) Gladi Model Remote Control (RC)


Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menggelar Simulasi Tempur (Simpur) Gladi Model Remote Control (RC). Simulasi itu menjadi role model dalam berlatih tempur bagi prajurit TNI AD.

Simpur Gladi Model RC berlangsung di Markas Resimen Induk Komando Daerah Milik (Rindam) III Siliwangi Jalan Manado, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (30/3/2023).

Komandan Rindam III Siliwangi Kolonel Inf Lukman Hakim mengatakan, satuan Rindam III Siliwangi terus mengupayakan inovasi dan modernisasi sarana prasarana latihan untuk meningkatkan kualitas satuan. "Karena itu, Rindam Siliwangi atas inisiatif Pangdam, mendemonstrasikan latihan gladi model menggunakan remote control," kata Danrindam III Siliwangi.

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan akan terus mengembangkan hasil inovasi tersebut berdasarkan tipologi, dinamika, dan kebijakan. "Saran dan masukan para danpussen dan danpusdik menjadi bahan penyempurnaan," katanya.

3. Jumat Berkah


Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengundang para pemulung di wilayah Kota Bandung untuk makan bersama seusai Salat Jumat di Taman Pule, Jalan Aceh No. 69, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023).

Kegiatan Jumat Berkah yang digelar dihadiri lebih dari 100 orang para pemulung, pedagang asongan, serta sopir odong–odong yang berada di sekitar Makodam III/Siliwangi di Bandung. Kunto secara spontan langsung memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis terhadap masyarakat yang hadir.

Intan (52), yang berprofesi sebagai pemulung, sampai meneteskan air mata bahagia saat mengikuti Jumat Berkah. "Saya terharu, Bapak Pangdam selalu mengundang kami ke Kodam, kadang-kadang makan bersama, kadang juga dikasih sembako, kadang kami diajak nonton videotron, juga sering menyapa saat berjalan," ujar Intan, dikutip dari laman siliwangi.tniad.mil.id, diakses Minggu, 23 Juli 2023.

4. Tulisan yang Jadi Sorotan


Pada 10 April 2023, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo selaku Pangdam III/Siliwangi membuat tulisan berjudul "Etika Menuju 2024" yang dimuat di beberapa media. Dalam tulisan tersebut, Kunto memaparkan tentang persoalan kondisi kebangsaan, khususnya terkait Pemilu 2024 .

Tulisan tersebut menjadi sorotan. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis bahkan membuat rilis menyikapi tulisan tersebut. "Kami menilai pernyataan Pangdam dalam tulisan tersebut sangat berdimensi dan bernuansa politis. Substansi tulisan tersebut sesungguhnya merupakan bentuk pernyataan politik, yang dibuat oleh prajurit militer aktif, yang tentunya berbahaya bagi kehidupan demokrasi dan supremasi politik sipil di Indonesia," demikian dikutip dari rilis tertanggal 2 Mei 2023.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis yang antara lain terdiri dari Imparsial, ELSAM, PBHI Nasional, HRWG, Centra Initiative, Forum de Facto, WALHI, dan Setara Institute menilai pernyataan Kunto yang menyatakan bahwa "demi alasan pertahanan dan keamanan, TNI agaknya harus sedikit maju mengambil posisi. Semoga itu tidak terjadi" dalam menyikapi situasi tertentu, merupakan pernyataan politik yang tidak dapat dibenarkan secara aturan hukum perundang-undangan, dalam konteks negara hukum yang demokratis.

"Sebagai prajurit TNI, tidak boleh dan tidak bisa satu pernyataan atau tulisan yang di dalamnya mengandung unsur ancaman dalam menghadapi situsi dan kondisi kebangsaan terkait kehidupan politik sipil, dalam hal ini pemilu," demikian dikutip dari laman pbhi.or.id, diakses Senin (24/7/2023).
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)