Siap Berebut Kursi Ketum Golkar, Ini Sosok Bahlil Lahadalia

Minggu, 23 Juli 2023 - 09:52 WIB
loading...
Siap Berebut Kursi Ketum Golkar, Ini Sosok Bahlil Lahadalia
Sejumlah nama disebut-sebut berpeluang untuk menjadi kandidat Ketum DPP Golkar untuk menggantikan Airlangga Hartarto. Salah satu di antaranya Bahlil Lahadalia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah nama disebut-sebut berpeluang untuk menjadi kandidat Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar untuk menggantikan Airlangga Hartarto. Salah satu di antaranya yakni Menteri Investasi Indonesia yang merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia .

Ia menjabat Menteri Investasi Indonesia pada 28 April 2021 setelah sebelumnya dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019.

Bahlil Lahadalia diketahui sebelumnya merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015-2019.

Sempat berkiprah di Partai Golkar, Bahlil mengaku sejak 2009 sudah keluar dari kepengurusan Partai Golkar.

Lahir dan besar hingga SMP di Seram Timur Maluku, Bahlil kemudian pindah ke Fak Fak Papua, setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jayapura ia dipekerjakan sebagai pekerja di perusahaan milik negara.

Selama menjadi mahasiswa, Bahlil aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan dipercaya menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam.

Bersama teman-temannya, Bahlil kemudian mendirikan tiga perusahaan bernama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.

Saat ini Bahlil memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.

Sebagaimana diketahui, Kader Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memberikan isyarat siap diusung menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan beberapa Pemimpin Redaksi Media di rumahnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023). Dia pun mengaku siap lewat mekanisme partai yang berlaku.

"Semua kader Golkar punya tanggung jawab memberikan kontribusi untuk partai termasuk saya. Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggungjawab saya yakin semua siap tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai aturan main organisasi," ucapnya.

Bahlil pun percaya diri karena dirinya memenuhi syarat menjadi Caketum DPP Partai Golkar. Bahlil menuturkan bahwa Golkar saat ini membutuhkan uluran tangan kader yang bertanggung jawab.

"Ya karena faktanya Golkar surveinya turun terus. Dari dua digit tinggal satu digit dan tinggal 6 persen," katanya.

Menurut Bahlil, pada Pemilu 2019 survei elektabilitas Partai Golkar di angka 13 persen. "Tapi tidak pernah 6 persen bos. Golkar paling jelek 9 (persen)," ungkapnya.

Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan keluhan dari kader di daerah. Namun, mereka takut bersuara.

"Yang saya dengar dari pengurus DPP maupun DPD, konsolidasi yang sering dilakukan ke daerah itu sekarang jauh dari harapan, itu menurut versi mereka dan itu bisa objektif bisa subjektif. Tetapi saya membenarkan itu karena kalau konsolidasi dilakukan dengan baik tidak mungkin Golkar turun 6 persen sebelumnya 12-13 persen," ungkapnya.

Bahlil menegaskan bahwa semua kader yang memenuhi syarat pasti akan siap menjadi Caketum.

"Saya rasa sebagai kader partai yang dibesarkan akan merasa gelisah elektabilitasnya tinggal 6 persen. Dan semua kader yang memenuhi syarat pasti terpanggil," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1912 seconds (0.1#10.140)