5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) memiliki karier cemerlang dan sukses menembus pangkat jenderal TNI . Salah satunya pernah menjadi agen Badan Intelijen Negara (BIN) untuk Amerika Serikat dan Eropa.
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak hanya terdiri dari laki-laki tapi juga perempuan atau wanita. Setiap matra memiliki korps wanitanya masing-masing. Untuk TNI AD disebut Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat), TNI AU dikenal dengan Wara (Korps Wanita Angkatan Udara), dan TNI AL Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut).
Berdasar data 2022, prajurit TNI diperkirakan berjumlah 444.133 orang. Dari jumlah itu, 8.850 atau sekitar 2% di antaranya adalah wanita. Sebagiannya adalah anggota Kowad yang memiliki motto Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa. Motto itu bermakna prajurit wanita memiliki hati yang bertanggung jawab, mandiri, jujur, bersih, menjunjung tinggi harga diri perempuan, serta mengabdi kepada bangsa dan negara.
FOTO/TWITTER
Kartini Hermanus menjadi wanita pertama yang menjadi jenderal di TNI AD. Wanita kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 2 Agustus 1949 itu menjabat terakhir di militer sebagai Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bidang Sosial Budaya.
Prajurit yang telah meninggal dunia pada 24 Agustus 2021 itu merupakan keluarga darah biru. Ibunya RAy Parmanti memiliki garis keturunan dari KGPAA Mangkunagara III dari Puro Mangkunegaran Surakarta dan Sri Susuhana Pakubuwono III dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
Kartini bergabung menjadi prajurit TNI setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Ia mendaftar ke Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) pada 1970. Setelah lulus, Kartini berkarier sebagai anggota TNI AD dari kecabangan Korps Ajudan Jenderal.
Sebelum menjadi Staf Ahli KSAD, Kartini juga pernah menjadi Komandan Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Danpusdik Kowad).
FOTO/DOK.PALAGAN TNI
Wanita TNI AD selanjutnya yang sukses meraih pangkat jenderal adalah Sri Parmini. Jabatan terakhirnya di militer adalah Staf Khusus KSAD sebelum pensiun pada 2014.
Sri Parmini memulai karier perwira di Kowad setelah lulus dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Awalnya ia tak sengaja melihat selebaran yang berisi rekrutmen Kowad bagi wanita yang telah lulus pendidikan tinggi. Setelah melalui jalan berliku, Sri akhirnya lulus seleksi dan berhak ikut pendidikan militer di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad). Ia lulus pendidikan dan dilantik sebagai letnan satu pada 1981.
Sri Parmini pernah menjalani berbagai penugasan di lingkungan Pusdik Kowad, Dinas Pengamanan dan Persandian, Kodim Jayakarta. Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD, Dinas Pengamanan dan Persandian, dan Kodam Jayakarta. Selanjutnya, ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI, Kasetum TNI, dan terakhir sebagai Staf Khusus KSAD.
FOTO/DOK.TNI
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak hanya terdiri dari laki-laki tapi juga perempuan atau wanita. Setiap matra memiliki korps wanitanya masing-masing. Untuk TNI AD disebut Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat), TNI AU dikenal dengan Wara (Korps Wanita Angkatan Udara), dan TNI AL Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut).
Berdasar data 2022, prajurit TNI diperkirakan berjumlah 444.133 orang. Dari jumlah itu, 8.850 atau sekitar 2% di antaranya adalah wanita. Sebagiannya adalah anggota Kowad yang memiliki motto Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa. Motto itu bermakna prajurit wanita memiliki hati yang bertanggung jawab, mandiri, jujur, bersih, menjunjung tinggi harga diri perempuan, serta mengabdi kepada bangsa dan negara.
Berikut ini prajurit Wanita Angkatan Darat yang sukses menembus pangkat jenderal TNI:
1. Brigjen TNI (Purn) Raden Ayu Kartini Hermanus
FOTO/TWITTER
Kartini Hermanus menjadi wanita pertama yang menjadi jenderal di TNI AD. Wanita kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 2 Agustus 1949 itu menjabat terakhir di militer sebagai Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bidang Sosial Budaya.
Prajurit yang telah meninggal dunia pada 24 Agustus 2021 itu merupakan keluarga darah biru. Ibunya RAy Parmanti memiliki garis keturunan dari KGPAA Mangkunagara III dari Puro Mangkunegaran Surakarta dan Sri Susuhana Pakubuwono III dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
Kartini bergabung menjadi prajurit TNI setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Ia mendaftar ke Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) pada 1970. Setelah lulus, Kartini berkarier sebagai anggota TNI AD dari kecabangan Korps Ajudan Jenderal.
Sebelum menjadi Staf Ahli KSAD, Kartini juga pernah menjadi Komandan Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Danpusdik Kowad).
2. Brigjen TNI (Purn) Sri Parmini
FOTO/DOK.PALAGAN TNI
Wanita TNI AD selanjutnya yang sukses meraih pangkat jenderal adalah Sri Parmini. Jabatan terakhirnya di militer adalah Staf Khusus KSAD sebelum pensiun pada 2014.
Sri Parmini memulai karier perwira di Kowad setelah lulus dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Awalnya ia tak sengaja melihat selebaran yang berisi rekrutmen Kowad bagi wanita yang telah lulus pendidikan tinggi. Setelah melalui jalan berliku, Sri akhirnya lulus seleksi dan berhak ikut pendidikan militer di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad). Ia lulus pendidikan dan dilantik sebagai letnan satu pada 1981.
Sri Parmini pernah menjalani berbagai penugasan di lingkungan Pusdik Kowad, Dinas Pengamanan dan Persandian, Kodim Jayakarta. Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD, Dinas Pengamanan dan Persandian, dan Kodam Jayakarta. Selanjutnya, ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI, Kasetum TNI, dan terakhir sebagai Staf Khusus KSAD.
3. Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung
FOTO/DOK.TNI