5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

Kamis, 13 Juli 2023 - 08:10 WIB
loading...
5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN
Upacara Pendidikan Pertama Bintara TNI AD Wanita TA 2021 di Lapangan Srikandi Pusdikkowad Kodiklatad, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (25/9/2021). FOTO/KODIKLAT TNI AD
A A A
JAKARTA - Sejumlah Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) memiliki karier cemerlang dan sukses menembus pangkat jenderal TNI . Salah satunya pernah menjadi agen Badan Intelijen Negara (BIN) untuk Amerika Serikat dan Eropa.

Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak hanya terdiri dari laki-laki tapi juga perempuan atau wanita. Setiap matra memiliki korps wanitanya masing-masing. Untuk TNI AD disebut Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat), TNI AU dikenal dengan Wara (Korps Wanita Angkatan Udara), dan TNI AL Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut).

Berdasar data 2022, prajurit TNI diperkirakan berjumlah 444.133 orang. Dari jumlah itu, 8.850 atau sekitar 2% di antaranya adalah wanita. Sebagiannya adalah anggota Kowad yang memiliki motto Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa. Motto itu bermakna prajurit wanita memiliki hati yang bertanggung jawab, mandiri, jujur, bersih, menjunjung tinggi harga diri perempuan, serta mengabdi kepada bangsa dan negara.

Berikut ini prajurit Wanita Angkatan Darat yang sukses menembus pangkat jenderal TNI:

1. Brigjen TNI (Purn) Raden Ayu Kartini Hermanus

5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

FOTO/TWITTER

Kartini Hermanus menjadi wanita pertama yang menjadi jenderal di TNI AD. Wanita kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 2 Agustus 1949 itu menjabat terakhir di militer sebagai Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bidang Sosial Budaya.

Prajurit yang telah meninggal dunia pada 24 Agustus 2021 itu merupakan keluarga darah biru. Ibunya RAy Parmanti memiliki garis keturunan dari KGPAA Mangkunagara III dari Puro Mangkunegaran Surakarta dan Sri Susuhana Pakubuwono III dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

Kartini bergabung menjadi prajurit TNI setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Ia mendaftar ke Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) pada 1970. Setelah lulus, Kartini berkarier sebagai anggota TNI AD dari kecabangan Korps Ajudan Jenderal.

Sebelum menjadi Staf Ahli KSAD, Kartini juga pernah menjadi Komandan Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Danpusdik Kowad).

2. Brigjen TNI (Purn) Sri Parmini

5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

FOTO/DOK.PALAGAN TNI

Wanita TNI AD selanjutnya yang sukses meraih pangkat jenderal adalah Sri Parmini. Jabatan terakhirnya di militer adalah Staf Khusus KSAD sebelum pensiun pada 2014.

Sri Parmini memulai karier perwira di Kowad setelah lulus dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Awalnya ia tak sengaja melihat selebaran yang berisi rekrutmen Kowad bagi wanita yang telah lulus pendidikan tinggi. Setelah melalui jalan berliku, Sri akhirnya lulus seleksi dan berhak ikut pendidikan militer di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad). Ia lulus pendidikan dan dilantik sebagai letnan satu pada 1981.

Sri Parmini pernah menjalani berbagai penugasan di lingkungan Pusdik Kowad, Dinas Pengamanan dan Persandian, Kodim Jayakarta. Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD, Dinas Pengamanan dan Persandian, dan Kodam Jayakarta. Selanjutnya, ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI, Kasetum TNI, dan terakhir sebagai Staf Khusus KSAD.

3. Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung

5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

FOTO/DOK.TNI

Nurhajizah Marpaung juga termasuk wanita Angkatan Darat yang berhasil mendapatkan pangkat jenderal TNI. Usai pensiun dari militer, tentara kelahiran Bandar Lampung, 7 Agustus 1956 ini juga sukses di politik. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara.

Setelah meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sumatera Utara (USU), Nurhajizah mendaftar Sekolah Wajib Militer (Seswamil) dan lulus pada 1984. Tentara wanita kelahiran Bandar Pulau, Asahan, Sumut, 7 Agustus 1956 tersebut banyak ditugaskan bidang hukum antara lain Pengadilan Militer, Mahkamah Agung, dan Badan Pengambangan Hukum Angkatan Darat.

Nurhajizah sempat ditugaskan ke luar organisasi TNI, yakni di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2010. Ia pecah bintang atau berpangkat Brigjen TNI saat diangkat menjadi Kepala Biro Hukum Kemhan pada 2011. Nurhajizah menempati posisi itu hingga akhirnya pensiun.

Setelah pensiun, Nurhajizah terjun ke dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Asahan pada 2015 tapi kalah. Secara mengejutkan, Nurhajizah dicalonkan menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara oleh Partai Hanura setelah posisi itu kosong karena Tengku Erry Nuradi naik menjadi Gubernur Sumut lantara Gatot Pujo Nugroho ditangkap karena kasus korupsi.

4. Brigjen TNI (Purn) Gusti Raden Ayu RV Mustikaningrat

5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

FOTO/KEDUBES AS

GRAy RV Mustikaningrat juga salah satu Kowad yang sukses menembus pangkat jenderal TNI. Ia merupakan lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepamilwa) ABRI 1987.

Menjelang pensiun, Mustikaningrat ditugaskan di luar organisasi TNI sebagai Kasubdit Liaison, Direktorat Kerja Sama Internasional Deputi I Bidang Luar Negeri Badan Intelijen Negara (BIN). Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Direktur Amerika dan Eropa Bidang Luar Negeri BIN. Promosi jabatan itu membuatnya pecah bintang, naik pangkat menjadi Brigjen TNI.

Murtikaningrat juga sempat menjadi Agen Madya pada Direktorat Amerika dan Eropa Deputi I BIN sebelum ditarik kembali sebagai Perwira Tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun di akhir 2019.

5. Brigjen TNI Dewi Puspitorini

5 Prajurit Kowad Tembus Pangkat Jenderal TNI, Nomor 4 Jadi Agen BIN

FOTO/DOK.RSPAD Gatot Soebroto

Prajurit Kowad yang berhasil menembus pangkat Jenderal TNI selanjutnya adalah Dewi Puspitorini. Ia merupakan Dokter Ahli Bidang CVC Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.

Setahun setelah menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Indonesia (UI) pada 1991, Dewi Puspitorini bergabung dengan TNI. Ia awalnya ditugaskan sebagai Perwira Pertama Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Ditkesad). Untuk menunjang kariernya, Dewi mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) UI. Ia mengambil dokter spesialis Pulmonologi atau paru-paru. Selanjutnya Dewi mengambil master (S2) Kajian Administrasi Rumah Sakit (KARS) juga di UI.

Beberapa jabatan yang pernah ia emban antara lain Pama Kesdam Jaya, Kanit Instalasi Paru RSPAD Gatot Soebroto, SMF Gol IV/Kol Departemen Kulit dan Kelamin RSPAD, Sub SMF Gol. IV/Kol Neuromaskuler Instalasi Rehab Medik RSPAD. Dewi Puspitorini pecah bintang setelah diangkat menjadi Direktur Profesional Tenaga Kesehatan (Dirprofnakes) RSPAD. Saat ini, Dewi juga seorang Dokter Ahli bidang CVC RSPAD Gatot Soebroto.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)