Pengamat Nilai Calon Tunggal di Pilkada Tak Sehat Bagi Demokrasi

Senin, 27 Juli 2020 - 17:34 WIB
loading...
Pengamat Nilai Calon...
Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto menilai keberadaan calon tunggal dalam Pilkada 2020 tidak sehat bagi demokrasi. Foto/SINDOnews
A A A
Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto menilai keberadaan calon tunggal dalam Pilkada 2020 tidak sehat bagi demokrasi. Sebab, daerah dengan calon tunggal kerap dicirikan beberapa hal. Pertama, kata Arif, terdapat partai atau tokoh politik yang terlalu dominan. Kedua, pelembagaan politik buruk, ditandai antara lain pemusatan kuasa dan ketertutupan rekrutmen politik.

Ketiga, terdapat ketimpangan distribusi sumber daya di antara warga. Keempat, lemahnya kontrol dan perimbangan sosial politik. "Berhadapan dengan kondisi tersebut, beberapa perbaikan aspek politik dapat dilakukan. Pertama, partai politik harus memperbaiki pelembagaan politik dan rekrutmen politik," Arif kepada SINDOnews, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Pilkada Calon Tunggal Kecelakaan Sejarah, Tak Boleh Terulang)

Kedua, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat memperpanjang masa pendaftaran bakal calon. Ketiga, revisi Undang-undang agar syarat dukungan bagi calon perseorangan tidak terlampau berat. "Keempat, mendorong partisipasi politik tidak sebatas mencoblos, tetapi lebih lanjut melakukan kontrol kekuasaan," ujarnya.

Dia mengatakan, keberadaan calon tunggal dalam Pilkada menjadi kontroversi sedikitnya sejak 2015. Bahkan setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan adanya calon tunggal, kontroversi tersebut tidak lantas menghilang. "Faktanya, kecenderungan calon tunggal dalam pilkada menunjukkan peningkatan dan banyak partai politik tidak merasa terganggu dengan hal ini," tuturnya. (Baca juga: PDIP Akui Pilkada Blitar dan Kediri Berpotensi Calon Tunggal)

Dia melanjutkan, pada Pilkada Serentak 2015 terdapat tiga daerah dengan calon tunggal, meningkat menjadi 9 daerah pada Pilkada Serentak 2017. Dan naik kembali menjadi 16 daerah pada Pilkada Serentak 2018. "Menimbang kondisi serba krisis yang mengiringi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, bukan tidak mungkin jumlah tersebut kembali mengalami penambahan," katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pesan Mardiono saat...
Pesan Mardiono saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan dan Bangka Belitung
China yang Demokratis...
China yang Demokratis Ada di Taipei: Refleksi 50 Tahun Wafatnya Chiang Kai-shek
Nasdem Hormati Keputusan...
Nasdem Hormati Keputusan Jokowi jika Bergabung dengan PSI
Menakar Peluang Jokowi...
Menakar Peluang Jokowi Gabung PSI
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
Tunjuk Irwan Fecho Jadi...
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Renville Antonio
Irfan Niti Sasmita Jadi...
Irfan Niti Sasmita Jadi Plt Ketua DPD Perindo Bogor, Ferry Kurnia: Pererat Koordinasi dengan Pemda dan Masyarakat
Menjelang Muktamar PPP,...
Menjelang Muktamar PPP, Mardiono Didorong Maju Jadi Ketum dari Berbagai DPW
Rekomendasi
Layanan Kripto Global...
Layanan Kripto Global Terdampak Gangguan AWS, Indodax Tetap Aman
Belum Setahun Sudah...
Belum Setahun Sudah 3 Kali Ganti Pelatih, Begini Kata Jonatan Christie
Putri Anne Ungkap Pernikahannya...
Putri Anne Ungkap Pernikahannya dengan Arya Saloka Sempat Tak Direstui Keluarga
Berita Terkini
Ikatan Wartawan Hukum...
Ikatan Wartawan Hukum Desak Hakim Tak Batasi Peliputan Sidang Hasto Kristiyanto
4 jam yang lalu
Kemhan: Pembelian Pesawat...
Kemhan: Pembelian Pesawat Tempur Canggih F-15EX Tunggu Kemenkeu
4 jam yang lalu
Hasto Tertawa Usai Jalani...
Hasto Tertawa Usai Jalani Sidang Perdana: Masih Belajar sebagai Terdakwa
5 jam yang lalu
Pesan Mardiono saat...
Pesan Mardiono saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan dan Bangka Belitung
5 jam yang lalu
Kejagung: Djuyamto Sempat...
Kejagung: Djuyamto Sempat Titip Tas Berisi HP dan Uang Dolar ke Satpam Pengadilan
7 jam yang lalu
Polemik Ijazah Jokowi,...
Polemik Ijazah Jokowi, Sekjen GibranKu Bakal Bentuk Tim Advokasi
7 jam yang lalu
Infografis
Gara-gara Mbappe, PSG...
Gara-gara Mbappe, PSG Terancam Tak Bisa Main di Liga Champions
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved