Peran MUI Memperkokoh Persatuan Menuju Indonesia Bermartabat
loading...
A
A
A
Muhammad Abdul Aziz
Alumni Islamic University of Madinah
Alumni Standardisasi DAI MUI ke-12
LAHIRNYA Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga saat ini merupakan anugerah besar bagi Indonesia. Juga sebagai salah satu pilar persatuan dan keberagaman dalam keberagamaan, berbangsa, dan bernegara.
Telah kita ketahui bahwa MUI adalah suatu wadah musyawarah para ulama, zu’ama, dan cendekiawan muslim Indonesia yang berperan untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. MUI berusaha kuat memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhai Allah.
Kemudian memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat. Meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antarumat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antarorganisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.
Salah satu peran sentral MUI adalah mewujudkan kerukunan beragama. Kerukunan beragama merupakan bagian dari pilar bangsa yaitu Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kerukunan umat beragama bisa menjadi penangkal adanya radikalisme dan komunisme.
MUI telah mengalami perjalanan panjang dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai wadah musyawarah. Mempersatukan bangsa Indonesia yang berbeda-beda demi tercapainya persatuan dan kesatuan keberagaman guna mencapai Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia didapatkan dengan menegakan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip Bhineka Tunggal Ika, yaitu nasionalisme Indonesia, Kebebasan yang bertanggung jawab, wawasan nusantara, dan persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Lalu bagaimana cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tetap terjalin dan tidak terpecah? Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui mengimplementasikan Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga mempersatukan Indonesia yang berbeda-beda dalam kedaulatan bangsa.
Jika kita lihat dari peran dan fungsi MUI di atas, maka sekarang MUI dalam perjalanan dan kiprahnya di milad yang ke-48, kita sebagai masyarakat sangat merasakan implementasi dari peran dan fungsi MUI tersebut. MUI mampu menjadikan solusi bagi ummat mulai dari permasalahan agama, hukum, sosial, tarbiyah, pendidikan, kesehatan dan khususnya dalam memperkokoh persatuan dan keberagaman hingga mampu menjadikan Indonesia lebih sejahtera dan bermartabat.
Alumni Islamic University of Madinah
Alumni Standardisasi DAI MUI ke-12
LAHIRNYA Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga saat ini merupakan anugerah besar bagi Indonesia. Juga sebagai salah satu pilar persatuan dan keberagaman dalam keberagamaan, berbangsa, dan bernegara.
Telah kita ketahui bahwa MUI adalah suatu wadah musyawarah para ulama, zu’ama, dan cendekiawan muslim Indonesia yang berperan untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. MUI berusaha kuat memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhai Allah.
Kemudian memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat. Meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antarumat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antarorganisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.
Salah satu peran sentral MUI adalah mewujudkan kerukunan beragama. Kerukunan beragama merupakan bagian dari pilar bangsa yaitu Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kerukunan umat beragama bisa menjadi penangkal adanya radikalisme dan komunisme.
MUI telah mengalami perjalanan panjang dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai wadah musyawarah. Mempersatukan bangsa Indonesia yang berbeda-beda demi tercapainya persatuan dan kesatuan keberagaman guna mencapai Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia didapatkan dengan menegakan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip Bhineka Tunggal Ika, yaitu nasionalisme Indonesia, Kebebasan yang bertanggung jawab, wawasan nusantara, dan persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Lalu bagaimana cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tetap terjalin dan tidak terpecah? Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui mengimplementasikan Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga mempersatukan Indonesia yang berbeda-beda dalam kedaulatan bangsa.
Jika kita lihat dari peran dan fungsi MUI di atas, maka sekarang MUI dalam perjalanan dan kiprahnya di milad yang ke-48, kita sebagai masyarakat sangat merasakan implementasi dari peran dan fungsi MUI tersebut. MUI mampu menjadikan solusi bagi ummat mulai dari permasalahan agama, hukum, sosial, tarbiyah, pendidikan, kesehatan dan khususnya dalam memperkokoh persatuan dan keberagaman hingga mampu menjadikan Indonesia lebih sejahtera dan bermartabat.