4 Fakta Menarik Zulkifli Lubis, Kolonel Intelijen Pertama Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zulkifli Lubis adalah sosok dibalik terciptanya Badan Intelijen di Indonesia. Wajar jika dengan jasanya itu dia mendapat julukan Bapak Intelijen Indonesia.
Anak kelima dari 10 bersaudara dari pasangan Aden Lubis dan Siti Rewan Nasution ini lahir pada 26 Desember 1923. Zulkifli mulai tertarik untuk terjun ke militer sejak masa pendudukan Jepang pada 1942.
Zulkifli Lubis kala itu sempat mengikuti pelatihan militer selama kurang lebih dua bulan di Seinen Kunrensho (pusat latihan untuk barisan pemuda).
Dari situlah Zulkifli mulai mengenal dunia intelijen. Terlebih dirinya sempat ditugaskan bersama bekas komandan Seinen Dojo, bernama Rokugawa pada 1944 di Malaysia dan Singapura.
Pada masa penugasan inilah Zulkifli menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berkesempatan mempelajari dunia intelijen lebih dalam dari Rokugawa.
Baru pada September 1945, Zulkifli berhasil membentuk organisasi intelijen pertama di Indonesia, bernama Badan Istimewa (BI).
Setelah pecah Agresi Militer Belanda I dan pertempuran Ambarawa dan di Surabaya, Zulkifli kemudian melatih 35 remaja dari berbagai daerah untuk menjadi perwira intelijen Indonesia angkatan pertama.
Karena Simatupang hanya memberi izin badan intelijen setingkat staf dan diberi nama Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Dari situlah keduanya mulai kerap berseteru.
Setelah pemberontakan tersebut berhasil diatasi, Zulkifli akhirnya kembali ke Jakarta pada 1961. Dia mendapat hukuman penjara, dan baru dibebaskan pada akhir 1965.
Setelah bebas, Zulkifli sempat ditugaskan di Komando Intelijen Negara yang diketahui oleh Ali Moertopo untuk menjalankan Operasi Khusus.
Anak kelima dari 10 bersaudara dari pasangan Aden Lubis dan Siti Rewan Nasution ini lahir pada 26 Desember 1923. Zulkifli mulai tertarik untuk terjun ke militer sejak masa pendudukan Jepang pada 1942.
Zulkifli Lubis kala itu sempat mengikuti pelatihan militer selama kurang lebih dua bulan di Seinen Kunrensho (pusat latihan untuk barisan pemuda).
4 Fakta Menarik Zulkifli Lubis
Terdapat beberapa fakta menarik tentang Zulkifli Lubis sepanjang karier militernya. Mulai dari membentuk Badan Intelijen Indonesia, sampai bergabung dengan PRRI/Permesta.1. Orang Indonesia yang Berkesempatan Mempelajari Dunia Intelijen dari Rokugawa
Setelah dua bulan menjalani pelatihan militer di Seinen Kurensho, Zulkifli lalu mendapat tawaran khusus untuk melanjutkan pendidikan di Seinen Dojo (balai pendidikan pemuda).Dari situlah Zulkifli mulai mengenal dunia intelijen. Terlebih dirinya sempat ditugaskan bersama bekas komandan Seinen Dojo, bernama Rokugawa pada 1944 di Malaysia dan Singapura.
Pada masa penugasan inilah Zulkifli menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berkesempatan mempelajari dunia intelijen lebih dalam dari Rokugawa.
2. Sosok Pendiri Badan Intelijen Indonesia
Setelah naskah proklamasi dibacakan, Zulkifli Lubis dipercaya untuk bertugas di Badan Keamanan Rakyat yang jadi cikal bakal TNI.Baru pada September 1945, Zulkifli berhasil membentuk organisasi intelijen pertama di Indonesia, bernama Badan Istimewa (BI).
Setelah pecah Agresi Militer Belanda I dan pertempuran Ambarawa dan di Surabaya, Zulkifli kemudian melatih 35 remaja dari berbagai daerah untuk menjadi perwira intelijen Indonesia angkatan pertama.
3. Pernah Berseteru dengan TB Simatupang
Ketika Zulkifli Lubis mendirikan Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) pada Mei 1946, rencana tersebut sempat ditentang oleh TB Simatupang yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang.Karena Simatupang hanya memberi izin badan intelijen setingkat staf dan diberi nama Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Dari situlah keduanya mulai kerap berseteru.
4. Ikut dalam PRRI
Hingga pada tahun 1956, Zulkifli sempat bergabung dengan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera dan Sulawesi. Pembelotan ini muncul sebab sejumlah daerah yang merasa tidak puas karena pemerintah yang hanya fokus membangun Jawa.Setelah pemberontakan tersebut berhasil diatasi, Zulkifli akhirnya kembali ke Jakarta pada 1961. Dia mendapat hukuman penjara, dan baru dibebaskan pada akhir 1965.
Setelah bebas, Zulkifli sempat ditugaskan di Komando Intelijen Negara yang diketahui oleh Ali Moertopo untuk menjalankan Operasi Khusus.
(bim)