Kemenag Latih 40 Perwakilan Dinas Agama Menulis Naskah Ilmiah Populer

Rabu, 21 Juni 2023 - 20:40 WIB
loading...
Kemenag Latih 40 Perwakilan Dinas Agama Menulis Naskah Ilmiah Populer
Ditjen Bimas Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar coaching clinic penulisan naskah ilmiah populer tentang keislaman moderat. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kementerian Agama ( Kemenag ) kembali menggelar coaching clinic penulisan naskah ilmiah populer tentang keislaman moderat. Kegiatan angkatan kedua ini diikuti 40 perwakilan instansi maupun cabang kantor dinas agama di seluruh Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, kemampuan menulis ilmiah popular sangat penting. Meski tema atau isunya sangat berat, seperti sekularisme, esktremitas, khilafah, kapitalisme global, perdamaian, dan sebagainya, jika sudah menguasai teknis menulis ilmiah secara populer, tulisan akan mudah dipahami oleh pembaca.

"Saya berharap peserta menjadikan kegiatan penulisan karya ilmiah populer sebagai habituasi (kebiasaan) sehari-hari dan kompetensi yang mesti dikuasai," kata Adib saat membuka coaching clinik di Jakarta, Selasa-Jumat (6-9/6/2023) seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).

Kepala Subdit Kepustakaan Islam, Abdullah Al-kholis mengatakan, kegiatan ini sangat baik karena hasil dari kegiatan ini adalah sebuah buku dari kumpulan buah pikiran para peserta kegiatan coaching clinic. Subdit Kepustakaan mendukung agar ke depan kegiatan ini diselenggarakan dan dikembangkan lagi.

Fasilitator kegiatan ini adalah Gerakan Cerdas Komunikasi Indonesia (GCKI). Para peserta diberikan sejumlah materi pelatihan di antaranya teknik membuat draf kasar tulisan, melakukan revisi tulisan, editing (penyuntingan), hingga penerbitan (editing).

Para peserta coaching clinik wajib mengikuti panduan teknis pelaksanaan kegiatan. Sebelumnya, mereka wajib mengirimkan tulisan/naskah sesuai dengan tema dan judul yang sudah ditentukan. Tulisan berasal dari hasil pemikiran sendiri dan belum dipublikasikan.

Tulisan yang disusun oleh masing-masing peserta berupa kajian ilmiah baik dari hasil penelitian (kuantitatif atau kualitatif) atau nonpenelitian. Kajian tersebut bisa berupa makalah atau artikel dengan perspektif Tarbiyah, Dakwah/Komunikasi, Ekonomi Syariah, Hukum Islam, Linguistik (Adab), Tafsir Al-Qur’an dan Hadist, Filsafat Islam, Psikologi Islam, Sosiologi Islam, dan lainnya.

Ketua Pengurus GCKI Ellys Lestari Pambayun menyampaikan, pihaknya mendampingi para peserta yang menang dalam lomba naskah karya tulis ilmiah yang dilaksanakan olehnya sebelum kegiatan coaching clinic. "Tentu ini akan kami optimalkan sebaik mungkin agar para peserta dapat menghasilkan karya ilmiah yang dibutuhkan umat Islam saat ini," katanya.

salah satu peserta coaching clinic dari IAIN Langsa, Aceh, Samsul Bahri menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia berharap pelatihan menulis dapat diselenggarakan secara berkala untuk meningkatkan potensi-potensi kemampuan menulis ilmiah di Kemenag.

"Diharapkan kegiatan ini dapat menghasilkan karya buku panduan yang berisi naskah-naskah ilmiah keislaman yang tentunya dibutuhkan oleh masyarakat di tengah dinamika pemikiran keagaaman yang dewasa ini rentan dengan potensi kesalahpahaman," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2280 seconds (0.1#10.140)