1.074 Praktisi SDM Semarakkan IHRS 2023

BALI - Sebanyak 1.074 praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) dari beragam bidang kerja dan industri, baik dari dalam maupun luar negeri menghadiri Indonesia Human Resource Summit (IHRS) 2023, di Bali Nusa Dua Convention Center, pada 19-21 Juni 2023.

baca juga: Kebijakan Jokowi Percepat Pengembangan SDM Unggul

Pertemuan prestisius praktisi SDM tahun ini mengusung tema ‘Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action’ (Mendefinisikan Kembali Sumber Daya Manusia: Menginspirasi untuk Mengambil Tindakan). Untuk meningkatkan kualitas SDM, maka diperlukan aksi (tindakan nyata) untuk memformulasikan mengenai langkah dan upaya yang harus dilakukan.

Tema tersebut selaras dengan fokus dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menitikberatkan peningkatan kualitas SDMsebagai program prioritas Kabinet Indonesia Maju, setelah sebelumnya infrastruktur menjadi prioritas utama.

”Seiring dengan semakin leluasanya kita menjalankan aktivitas pasca pandemi, gelaran Indonesia HR Summit kali ini diwarnai dengan semangat optimisme. Semoga ini menjadi bahan bakar yang akan menyemangati kita selama pelaksanaan acara tiga hari ke depan,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf, dalam sambutannya pada pembukaan IHRS 2023, di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (19/6/2023).

baca juga: Keahlian Paling Dibutuhkan dalam Pengembangan SDM Pascapandemi

IHRS 2023 merupakan forum penting bagi praktisi sumber daya agar dapat menciptakan, membuat dan memformulasikan langkah dan upaya yang bisa dilakukan guna meningkatkan kualitas SDM, baik secara individual maupun institusional.

Dalam perhelatan ini, perubahan pola pikir (mindset) dan penerapan sikap serta karakter Bold, Integrity,dan Great (B.I.G) akan menjadi fokus utama pembahasan. Setiap SDMwajib memiliki sikap dan karakter tersebut untuk maju serta memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan perusahaan.

IHRS 2023 akan dibagi dalam 14 sesi pertemuan yang memudahkan peserta untuk berinteraksi dan saling berbagi ide untuk kemudian disajikan dan diimplementasikan dalam lingkup tugas masing-masing.

“Sebelum kita semua terlibat dalam sesi-sesi diskusi lebih jauh mengenai aspek people ini, saya menekankan kembali satu aspek yang menurut saya sangat penting terkait dengan people, yaitu perubahan mindset,” kata Nanang.

Nanang menekankan, rencana strategis sebagai tahapan langkah menggapai visi besar akan sulit terwujud jika tidak mengubah mindset. Hasil yang besar tidak mungkin dipanen dari cara-cara kerja yang biasa-biasa saja.

“Untuk itu mindset pertama yang harus kita tanamkan adalah, kita harus bekerja dengan pendekatan business-not-as usual. Pendekatan ini akan menghadirkan terobosan cara-cara kerja yang lebih baik, lebih cepat dan pada akhirnya lebih mendekatkan kita pada visi yang ingin kita capai,” pungkas Nanang.