Resistensi Politik Minim, Erick Thohir Mudah Diterima Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Resistensi politik terhadap Erick Thohir terbilang rendah. Menteri BUMN itu juga dinilai mudah mengambil hati masyarakat, sehingga memiliki tingkat kediterimaan tinggi jika menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Penilaian ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi, Selasa (13/6/2023). "Erick Thohir juga termasuk figur dengan resistensi politik yang rendah," kataanya.
Ade melihat Erick Thohir memiliki segudang pengalaman kepemimpinan yang sudah teruji. Sebagai seorang Ketua Umum PSSI, Erick juga sangat diterima semua kalangan masyarakat di Tanah Air. Hal tersebut dinilai modal kuat untuk bersaing sebagai kandidat cawapres di Pilpres 2024.
"Semestinya bisa memperkuat akseptabilitas," katanya.
Di luar itu, kata Ade, menteri berusia 53 tahun itu juga seorang pengusaha, sehingga memiliki modal logistik mumpuni dalam kompetisi Pilpres 2024. "Menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan oleh parpol sebagai kandidat cawapres potensial," katanya.
Tingkat kediterimaan yang tinggi Erick Thohir dibuktikan oleh hasil survei Indikator Politik Indonesia. Elektabilitas Erick Thohir berada di puncak bursa cawapres dalam simulasi 18 nama.
Tingkat keterpilihan Erick mencapai 15,5%; disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,4%; Menko Polhukam Mahfud MD 13,4%; Menparekraf Sandiaga Uno 13,1%; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,6%.
Selanjutnya ada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa 2,8%; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,5%; Ketum PKB Muhaimin Iskandar 2,4%; Menkeu Sri Mulyani 2,3%; Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto 2,2%; dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 2,1%.
Posisi selanjutnya ditempati mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo 1,6%; Ketua DPR Puan Maharani 1,3%; Ketum PAN Zulkifli Hasan 0,6%; Mensos Tri Rismaharini 0,6%; KSP Moeldoko 0,6%; Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri 0,2%; Mendagri Tito Karnavian 0,0%; dan lainnya 0,5%. Sebanyak 17,5% tidak tahu dan tidak jawab.
Penilaian ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi, Selasa (13/6/2023). "Erick Thohir juga termasuk figur dengan resistensi politik yang rendah," kataanya.
Ade melihat Erick Thohir memiliki segudang pengalaman kepemimpinan yang sudah teruji. Sebagai seorang Ketua Umum PSSI, Erick juga sangat diterima semua kalangan masyarakat di Tanah Air. Hal tersebut dinilai modal kuat untuk bersaing sebagai kandidat cawapres di Pilpres 2024.
"Semestinya bisa memperkuat akseptabilitas," katanya.
Di luar itu, kata Ade, menteri berusia 53 tahun itu juga seorang pengusaha, sehingga memiliki modal logistik mumpuni dalam kompetisi Pilpres 2024. "Menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan oleh parpol sebagai kandidat cawapres potensial," katanya.
Tingkat kediterimaan yang tinggi Erick Thohir dibuktikan oleh hasil survei Indikator Politik Indonesia. Elektabilitas Erick Thohir berada di puncak bursa cawapres dalam simulasi 18 nama.
Tingkat keterpilihan Erick mencapai 15,5%; disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,4%; Menko Polhukam Mahfud MD 13,4%; Menparekraf Sandiaga Uno 13,1%; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,6%.
Selanjutnya ada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa 2,8%; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,5%; Ketum PKB Muhaimin Iskandar 2,4%; Menkeu Sri Mulyani 2,3%; Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto 2,2%; dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 2,1%.
Posisi selanjutnya ditempati mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo 1,6%; Ketua DPR Puan Maharani 1,3%; Ketum PAN Zulkifli Hasan 0,6%; Mensos Tri Rismaharini 0,6%; KSP Moeldoko 0,6%; Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri 0,2%; Mendagri Tito Karnavian 0,0%; dan lainnya 0,5%. Sebanyak 17,5% tidak tahu dan tidak jawab.
(abd)