Menimbang Resolusi Konflik Rusia-Ukraina ala Prabowo

Minggu, 11 Juni 2023 - 20:25 WIB
loading...
A A A
baca juga: Proposal Perundingan Prabowo Dinilai Langkah Maju Diplomasi RI Tengahi Konflik Ukraina-Rusia

Prabowo lebih jauh mempertanyakan pandangan yang menganggap usulan demiliterisasi zone sebagai pilihan tidak rasional. Padahal, zona zone pernah diberlakukan dengan Korea, Vietnam, dan Sinai. Pun penempatan pasukan PBB juga telah banyak ditempatkan untuk menengahi berbagai konflik bukan hanya di Eropa, tapi juga di Timur Tengah dan Afrika.

’’Yang saya usulkan adalah bagaimana menyelesaikan konflik, dengan menghormati PBB, itu saja. Saya tidak membangkilkan pihak yang diagresi dan yang mengagresi. Please pahami kami yang merupakan bagian dunia yang berkali-kali diagresi. Itu jawaban kami,’’ demikian kata Prabowo.

Bila merujuk pada catatan sejarah sejak berdirinya PBB, resolusi konflik seperti disampaikan Prabowo, dalam hal ini menggunakan instrumen zona demiliterisasi dan pengiriman pasukan perdamaian PBB untuk menengahi konflik telah diaplikasikan dalam banyak resolusi konflik di berbagai belahan dunia, dalam ini seperti disebutkan Prabowo di Sinai, Vietnam, dan Korea.

Di Semenanjung Korea bahkan konsep tersebut hingga kini masih berlangsung, untuk menyangga dan membelah secara fisik dua negara bersaudara, yakni Korea Selatan dan Korea Utara, agar tidak terjadi benturan fisik (perang) secara langsung. Zona demiliterisasi di kawasan ini membelah hampir separuh semenanjung Korea atau sepanjang 248 km dan selebar hampir 4 kilometer.

baca juga: Gubernur Lemhannas Sebut Usulan Prabowo Terkait Rusia-Ukraina untuk Solusi Damai

Instrumen pasukan penjaga perdamaian PBB dalam sejarah konflik-konflik dunia telah mengambil peranan penting. Memang tak selamanya tidak berhasil seperti dalam meredam perang di Yugoslavia dan Rwanda, selama selama 75 tahun pasukan penjaga perdamaian PBB -dengan 2 juta personel yang dilibatkan- telah banyak membantu negara-negara berkonflik memulihkan keamanan dunia melalui 55 misi perdamaian, di antara kisah suksesnya berada di Liberia dan Kambodja. Hingga saat ini masih berlangsung 16 misi perdamaian, sebagian besar berada di benua hitam, Afrika.

Indonesia, dalam hal ini TNI, memiliki jejak panjang dalam pasukan perdamaian dunia PBB. Partisipasi aktif telah dilakukan sejak 1957 melalui misi yang disebut Kontingen Garuda. Dalam catatan sejarah, aktivitas Kontingen Garuda telah berlangsung di Kongo (1961- 1963), Vietnam (1973-1975, Irak (1989), Namibia (1989), Kuwait (1992), Kamboja (1993), Somalia (1993), Bosnia (1993-1996), Macedonia (1997), Slovania (1997), Kroasia (1995), Reblaka (1997), Mozambik (1994), Filipina (1999), Tajikistan (1998), Sierra Leone (1999), Nepal (2007), Darfur (2007).

Partisipasi Kontingen Garuda masih terus berlangsung hingga saat ini. Ribuan personel TNI dan Polri masih bertugas di enam misi perdamaian PBB, yaitu Haiti, Kongo, Sudan, Lebanon, Liberia, dan Sudan Selatan. Secara keseluruhan Indonesia telah menyumbangkan sekitar puluhan ribu personel dalam 15 misi perdamaian PBB. Dalam berbagai misi yang dijalankan, Kontingen Garuda tak jarang menorehkan tinta emas karena kesungguhan dan prestasi yang diraihnya. Bahkan Mayjen TNI Imam Edy Mulyono dipercaya Sekjen PBB sebagai Head of Mission/Force Commander dalam misi perdamaian MINURSO di Sahara Barat pada Agustus 2013.

Selain dua usulan realistis tersebut -zona demiliterisasi dan pengerahan pasukan perdamaian PBB-, proposal Prabowo sebenarnya diarahkan mengingatkan dan mendorong PBB agar turun tangan dan mengambil peran lebih aktif untuk mewujudkan perdamaian Rusia-Ukraina. Fakta yang terlihat sejauh ini lembaga bangsa-bangsa tersebut seolah diam saja, karena tersandera kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina. Padahal tujuan PBB didirikan di antaranya untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Celetuk Prabowo: Politisi...
Celetuk Prabowo: Politisi Tuh Enggak Pernah Berhenti Kampanye
Kelakar Prabowo: Bu...
Kelakar Prabowo: Bu Khofifah Cocok Jadi Perdana Menteri
Ditanya soal RUU TNI,...
Ditanya soal RUU TNI, Prabowo Lambaikan Tangan dan Bilang Terima Kasih
NU Gallery Gelar IPE...
NU Gallery Gelar IPE 2025, Diplomasi Budaya Indonesia-Rusia Kian Erat
Kelakar Prabowo ke Gibran...
Kelakar Prabowo ke Gibran dan AHY: Sekarang Duduk Berdampingan, Nanti Bisa Bersaing
Terima Kunjungan Sekretaris...
Terima Kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Prabowo Tanyakan Kabar Putin
Prabowo Dijadwalkan...
Prabowo Dijadwalkan Terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia di Istana Siang Ini
Membanggakan, Delegasi...
Membanggakan, Delegasi Indonesia Raih Best Delegate AWMUN 2025 di Malaysia
Daftar Lengkap Menteri...
Daftar Lengkap Menteri dan Pejabat yang Dilantik Prabowo 19 Februari 2025
Rekomendasi
Jalan Pantura Karawang...
Jalan Pantura Karawang Ramai Lancar, Didominasi Pemudik Motor
Arus Mudik di Jalur...
Arus Mudik di Jalur Arteri Kalimalang Arah Pantura Ramai Lancar
Viral! Ini Cara Ubah...
Viral! Ini Cara Ubah Foto Jadi Animasi ala Studio Ghibli Pakai ChatGPT 4o, Bisa Jadi Seindah Spirited Away!
Berita Terkini
Kapolri: Pemudik dengan...
Kapolri: Pemudik dengan Pesawat Meningkat 4,9 persen Dibanding 2024
14 menit yang lalu
3 Fakta Novi Helmy Prasetya...
3 Fakta Novi Helmy Prasetya Diproses Mundur dari TNI setelah Jadi Dirut Bulog
53 menit yang lalu
One Way Lokal GT Kalikangkung...
One Way Lokal GT Kalikangkung Dihentikan, Dialihkan ke KM 428 Jangli hingga 442 Bawen
2 jam yang lalu
Presiden Prabowo: Selamat...
Presiden Prabowo: Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947
2 jam yang lalu
Mengenal Sesar Sagaing,...
Mengenal Sesar Sagaing, Pemicu Gempa Myanmar yang Merusak Bangkok Thailand
4 jam yang lalu
Link Livestreaming Sidang...
Link Livestreaming Sidang Isbat Idulfitri 2025
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved