Menimbang Resolusi Konflik Rusia-Ukraina ala Prabowo

Minggu, 11 Juni 2023 - 20:25 WIB
loading...
A A A
baca juga: Usulan Prabowo soal Perdamaian Rusia-Ukraina Dinilai Hormati Peran PBB

Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal yang tampak hadir di forum sama memandang usulan Prabowo terkait resolusi konflik Rusia-Ukraina spesifik, dengan menawarkan sejumlah langkah konkret seperti genjatan senjata dan menarik mundur pasukan disebut sangat berani. Dalam pandangannya, usulan Prabowo menarik karena saat ini semua negara yang terlibat langsung atau tidak langsung bersiap untuk meningkatkan perang, bukan mewujudkan gencatan senjata.

Usulan Realistis

Tentu saja tidak mudah untuk bisa menghentikan perang Rusia-Ukraina . Selain karena bertumpuknya kepentingan Eropa dan NATO di belakang Ukraina versus kepentingan geopolik Rusia sehingga terlampau sulit masing-masing pihak untuk mengalah, perspektif berbeda tentang resolusi konflik seperti apa juga menjadi kendala berarti.

Kondisi demikian misalnya terbaca jelas pada sesi tanya jawab ketika seorang audiens dari Eropa menanggapi penuh skeptisme proposal resolusi konflik yang dilontarkan Prabowo. Dalam tanggapannya, yang bersangkutan mempertanyakan mengapa Prabowo tidak mengalamatkan pada agresi Rusia yang merupakan salah satu alasan konflik?

Dia juga menandaskan bahwa bila Ukraina berhenti membela diri maka kedaulatannya akan hilang, dan sebaliknya jika Rusia menghentikan perang maka konflik akan selesai. Penanya lalu menegaskan bahwa jika mengikuti proposal mantan Danjen Kopassus itu untuk melakukan gencatan senjata, langkah tersebut tidak lebih memperkuat pembetonan konflik baru di benua Eropa.

baca juga: Dino Patti Djalal: Saran Prabowo untuk Resolusi Konflik Rusia-Ukraina Spesifik

Prabowo yang diberikan waktu tiga menit untuk menjawab menangkap kesan reaksi emosional dari audiens karena seolah menyamakan antara invasi dengan diinvasi, padahal gagasannya mengarah pada resolusi konflik. Secara tegas dia mengatakan, posisi Indonesia sangat jelas, menentang perang seperti disampaikan dalam voting PBB.

Dia lantas menggariskan bahwa dirinya hanya mengusulkan resolusi konflik dan pilihan yang ditawarkannya secara historis pernah dilakukan. Dengan intonasi ngegas, Prabowo mengajak negara-negara Eropa untuk berfikir bukan hanya untuk 5 atau 10 tahun ke depan, tapi jangka panjang hingga 50 tahun. Pensiunan Jenderal bintang tiga itu juga mengingatkan Eropa bahwa konflik perang dan invasi negara bukan hanya terjadi di benua biru itu saja, tapi juga negara-negara Asia, termasuk di Indonesia, Vietnam dan Kambodja, bahkan dengan dampak lebih parah dan lebih berdarah.

’’Kami tahu perang, kami ingin menyelesaikan, kami ingin membantu. Tapi sekali lagi ini tergantung pada khalayak umum. Untuk apa PBB, jika bukan untuk menghasilkan resolusi konflik,’’ ujar Prabowo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)