Jadi Warga Kehormatan Korps Marinir, KSAL: Anugerah Sangat Membanggakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudho Margono, diangkat sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL. Proses pengangkatan tersebut diwarnai dengan penyematan Baret Ungu oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono di Pantai Todak Dabo Singkep Kepulauan Riau, Jumat (24/07/20).
Laksamana TNI Yudho Margono merupakan tokoh ke-39 yang diangkat sebagai Warga Kehormatan Marinir. Sebelumnya, Warga Kehormatan juga diterima Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2008, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 serta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada 22 Februari 2018 dan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, pada 2018.
Pengangkatan Warga Kehormatan Korps Marinir ini merupakan wujud penghargaan kepada tokoh yang dianggap memberikan kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut sekaligus bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat dan komitmen yang tinggi yang diberikan kepada Korps Marinir TNI Angkatan Laut. (Baca juga: Asah Kemampuan Operasi Laut, Koarmada I Gelar Latihan Gelagaspur Tingkat-3)
Sebelum proses pengukuhan sebagai warga kehormatan, KSAL terlebih dahulu melaksanakan latihan pendaratan dengan kendaraan tempur Amfibi Marinir LVT - 7 yang keluar dari rampa KRI Semarang dengan nomor lambung 594. Dilanjutkan dengan demo Pertempuran Jarak Dekat (PJD) serta penembakan senjata bantuan Howitzer 105.
"Bagi saya pribadi, upacara ini terasa sangat membanggakan, karena di hadapan sebuah parade tempur prajurit petarung dengan penuh keyakinan dan kebanggaan, saya mendapatkan anugerah yang sangat membanggakan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, yang ditandai dengan penyematan Baret Ungu Kebanggaan Korps Marinir, Brivet Intai Amfibi Marinir dan Brivet Anti Teror Detasemen Jalamangkara,” tegas Laksamana TNI Yudho Margono dalam upacara tersebut. (Baca juga: KSAL Minta Perwira Lulusan Diktukpa TNI AL Tingkatkan Profesionalisme)
Mantan Pangkogabwilhan I ini menegaskan, kehormatan dan kebanggaan ini sekaligus memberikan implikasi tentang rasa tanggung jawab yang sangat besar untuk menyiapkan dan meningkatkan kemampuan tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut sebagai pasukan pendarat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). ”Baret Ungu kebanggaan Marinir bukan semata-mata sebagai simbol, namun merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan korps yang memberi makna penting sebagai hasil perjuangan dan pengabdian, yang juga merupakan ciri khas semangat pengabdian Korps Marinir," ucapnya.
Yudho menyadari sepenuhnya bahwa penganugerahan ini hakekatnya merupakan wujud kepercayaan dari Korps Marinir dan seluruh prajurit-prajuritnya kepada dirinya baik selaku pribadi maupun sebagai pimpinan TNI Angkatan Laut. ”Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Komandan Korps Marinir dan seluruh prajurit yang telah menempatkan saya sebagai bagian dari keluarga besar Korps Marinir TNI Angkatan Laut,” ucapnya.
Dia menilai, prajurit Marinir merupakan sosok Kesatria Angkatan Laut yang senantiasa berdiri kokoh demi kedaulatan NKRI. Korps Marinir selalu menunjukkan profesionalisme sebagai bagian dari komponen SSAT TNI Angkatan Laut dalam setiap penugasan untuk menjaga keutuhan, keselamatan dan kedaulatan NKRI. Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan Marinir dalam Gugus Tugas Gabungan Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19.
Sejarah penanganan pandemi Covid-19 telah ditorehkan oleh prajurit Korps Marinir yang berpartisipasi dari penjemputan pasien dengan KRI, pembangunan rumah sakit di Pulau Galang, karantina Wisma Atlet sampai dengan membantu pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Tanah Air. “Ketika rakyat dan bangsa kita membutuhkan yang terbaik mereka sebut Marinir, ketika keamanan negara terancam kami mengandalkan Korps Marinir, ketika Ibu Pertiwi memerlukan kami mengirim Korps Marinir,” ujarnya.
Yudho menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian Latihan Tugas Tempur Tingkat 3 yang melibatkan Armada, Marinir, Puspenerbal, Kolinlanmil dan Pangkalan yang mulai digelar dari 22 Juli 2020. Sedangkan Pasukan Pendarat Korps Marinir yang terlibat dalam Latihan Pendaratan kali ini adalah dari Pasmar -1.
Hadir dalam upacara pengangkatan Yudho Margono sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir yakni, para Komandan Korps Marinir dari masa ke masa yaitu Letjen TNI (Mar) Purn Safzen Nurdin, Mayjen TNI (Mar) Purn Hari Triono, Letjen TNI (Mar) Purn Trusono, Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Mayjen TNI (Mar) Purn Buyung Lalana, Mayjen TNI (Mar) Junaidi Jahri.
Disampin itu hadir juga Pejabat Utama Mabesal, Pejabat Utama Mako Kormar, Gubernur Kepulauan Riau, Ketua DPRD TK I Kepulauan Riau, Bupati Dabo Singkep dan Ketua DPRD TK II Dabo Singkep serta Pejabat Kepolisian Daerah Dabo Singkep Kepulauan Riau.
Laksamana TNI Yudho Margono merupakan tokoh ke-39 yang diangkat sebagai Warga Kehormatan Marinir. Sebelumnya, Warga Kehormatan juga diterima Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2008, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 serta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada 22 Februari 2018 dan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, pada 2018.
Pengangkatan Warga Kehormatan Korps Marinir ini merupakan wujud penghargaan kepada tokoh yang dianggap memberikan kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut sekaligus bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat dan komitmen yang tinggi yang diberikan kepada Korps Marinir TNI Angkatan Laut. (Baca juga: Asah Kemampuan Operasi Laut, Koarmada I Gelar Latihan Gelagaspur Tingkat-3)
Sebelum proses pengukuhan sebagai warga kehormatan, KSAL terlebih dahulu melaksanakan latihan pendaratan dengan kendaraan tempur Amfibi Marinir LVT - 7 yang keluar dari rampa KRI Semarang dengan nomor lambung 594. Dilanjutkan dengan demo Pertempuran Jarak Dekat (PJD) serta penembakan senjata bantuan Howitzer 105.
"Bagi saya pribadi, upacara ini terasa sangat membanggakan, karena di hadapan sebuah parade tempur prajurit petarung dengan penuh keyakinan dan kebanggaan, saya mendapatkan anugerah yang sangat membanggakan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, yang ditandai dengan penyematan Baret Ungu Kebanggaan Korps Marinir, Brivet Intai Amfibi Marinir dan Brivet Anti Teror Detasemen Jalamangkara,” tegas Laksamana TNI Yudho Margono dalam upacara tersebut. (Baca juga: KSAL Minta Perwira Lulusan Diktukpa TNI AL Tingkatkan Profesionalisme)
Mantan Pangkogabwilhan I ini menegaskan, kehormatan dan kebanggaan ini sekaligus memberikan implikasi tentang rasa tanggung jawab yang sangat besar untuk menyiapkan dan meningkatkan kemampuan tempur Korps Marinir TNI Angkatan Laut sebagai pasukan pendarat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). ”Baret Ungu kebanggaan Marinir bukan semata-mata sebagai simbol, namun merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan korps yang memberi makna penting sebagai hasil perjuangan dan pengabdian, yang juga merupakan ciri khas semangat pengabdian Korps Marinir," ucapnya.
Yudho menyadari sepenuhnya bahwa penganugerahan ini hakekatnya merupakan wujud kepercayaan dari Korps Marinir dan seluruh prajurit-prajuritnya kepada dirinya baik selaku pribadi maupun sebagai pimpinan TNI Angkatan Laut. ”Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Komandan Korps Marinir dan seluruh prajurit yang telah menempatkan saya sebagai bagian dari keluarga besar Korps Marinir TNI Angkatan Laut,” ucapnya.
Dia menilai, prajurit Marinir merupakan sosok Kesatria Angkatan Laut yang senantiasa berdiri kokoh demi kedaulatan NKRI. Korps Marinir selalu menunjukkan profesionalisme sebagai bagian dari komponen SSAT TNI Angkatan Laut dalam setiap penugasan untuk menjaga keutuhan, keselamatan dan kedaulatan NKRI. Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan Marinir dalam Gugus Tugas Gabungan Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19.
Sejarah penanganan pandemi Covid-19 telah ditorehkan oleh prajurit Korps Marinir yang berpartisipasi dari penjemputan pasien dengan KRI, pembangunan rumah sakit di Pulau Galang, karantina Wisma Atlet sampai dengan membantu pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Tanah Air. “Ketika rakyat dan bangsa kita membutuhkan yang terbaik mereka sebut Marinir, ketika keamanan negara terancam kami mengandalkan Korps Marinir, ketika Ibu Pertiwi memerlukan kami mengirim Korps Marinir,” ujarnya.
Yudho menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian Latihan Tugas Tempur Tingkat 3 yang melibatkan Armada, Marinir, Puspenerbal, Kolinlanmil dan Pangkalan yang mulai digelar dari 22 Juli 2020. Sedangkan Pasukan Pendarat Korps Marinir yang terlibat dalam Latihan Pendaratan kali ini adalah dari Pasmar -1.
Hadir dalam upacara pengangkatan Yudho Margono sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir yakni, para Komandan Korps Marinir dari masa ke masa yaitu Letjen TNI (Mar) Purn Safzen Nurdin, Mayjen TNI (Mar) Purn Hari Triono, Letjen TNI (Mar) Purn Trusono, Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Mayjen TNI (Mar) Purn Buyung Lalana, Mayjen TNI (Mar) Junaidi Jahri.
Disampin itu hadir juga Pejabat Utama Mabesal, Pejabat Utama Mako Kormar, Gubernur Kepulauan Riau, Ketua DPRD TK I Kepulauan Riau, Bupati Dabo Singkep dan Ketua DPRD TK II Dabo Singkep serta Pejabat Kepolisian Daerah Dabo Singkep Kepulauan Riau.
(cip)