Kisah Mistis HAS Hanandjoedin, Pernah Berhadapan Pasukan Gaib saat Tugas di AURI

Kamis, 08 Juni 2023 - 17:30 WIB
loading...
Kisah Mistis HAS Hanandjoedin, Pernah Berhadapan Pasukan Gaib saat Tugas di AURI
Sosok HAS Hanandjoedin mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat umum. Foto DOK Dirjen Kekayan Negara
A A A
JAKARTA - Sosok HAS Hanandjoedin mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat umum. Padahal, dulunya dia merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia yang terlibat perjuangan .

Mengutip laman Bappeda Belitung, H. Ahmad Sanusi Hanandjoedin atau biasa dikenal HAS Hanandjoedin lahir pada 5 Agustus 1910. Selain menjadi tokoh Belitung, dia juga dikenal sebagai tokoh Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Pada perjalanan hidupnya, Hanandjoedin memiliki banyak kisah menarik yang sulit dilupakan. Salah satunya adalah cerita bernuansa mistis ketika dirinya menjadi serdadu AURI.

Kisah uniknya ini diceritakan dalam buku berjudul “Sang Elang: Serangkai Kisah Perjuangan HAS Hanandjoedin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI” karya Haril M Andersen.


Kisah HAS Hanandjoedin Berhadapan Pasukan Gaib Ketika Bertugas

Suatu hari, Opsir Muda Udara III Hanandjoedin memimpin pasukan Detasemen Udara Parigi. Dalam perjalanannya, dia mengalami kejadian mistis ketika bertemu pasukan gaib bersenjata.

Januari 1949 atau beberapa waktu pasca Belanda melancarkan Agresi Militer II, Hanandjoedin dan pasukannya memiliki sebuah misi. Kala itu, mereka hendak menghancurkan jembatan tua di Lembah Watulimo untuk mengganggu akses Belanda.

Setelah dilakukan beberapa kali, peledak yang ditanam di jembatan tidak meletup. Merasa aneh, Hanandjoedin pun mendatangi tokoh desa setempat untuk menanyakan apakah ada yang ‘melindungi’ jembatan itu.

Menurut penuturan tokoh tersebut, memang benar ada yang melindunginya. Setelahnya, dia memberi saran kepada Hanandjoedin untuk puasa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT agar ‘penjaga’ jembatan itu bisa dipindah.

Merasa kurang percaya, Hanandjoedin pada akhirnya datang ke jembatan itu bersama beberapa anak buahnya. Benar saja, di perjalanan sudah muncul nuansa ‘ngeri’ yang dialami pasukannya.



Suasana semakin menakutkan ketika rombongannya lewat hutan Watulimo. Merasa khawatir, seorang anak buahnya mencoba membujuk Hanandjoedin untuk mengurungkan niatnya.

“Maaf ndan (Komandan), sebaiknya kita urungkan saja niat malam ini.” ucap seorang anak buah Hanandjoedin.

Mendengar ketakutan anak buahnya, Hanandjoedin mempersilahkan bagi mereka yang ingin kembali ke markas. Dirinya tetap bersikukuh untuk menuju jembatan tersebut.

Melihat perintah komandannya, anak buah Hanandjoedin akhirnya tetap ikut di belakangnya. Namun, mereka tiba-tiba kabur akibat melihat pasukan misterius yang berbaris dengan menodongkan senjata kuno.

Sementar Hanandjoedin meneruskan langkahnya, dia baru sadar ditinggal pasukannya yang lari. Meski demikian, dia tetap memberanikan diri dan mengucapkan salam dan maksud dari tujuannya.

Tak berselang lama, pasukan gaib tersebut mendadak hilang. Esok harinya, Hanandjoedin dan pasukannya mencoba untuk merobohkan kembali jembatan tersebut. Dalam satu kali percobaan, bom yang ditanam langsung meledak dan menghancurkan jembatan itu.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)