PKB Dorong Pemerintah Lakukan Langkah Kongkret Atasi Perubahan Iklim

Rabu, 07 Juni 2023 - 19:34 WIB
loading...
PKB Dorong Pemerintah...
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Industri Hijau, Kelabukan Iklim? digelar di Ruang Fraksi PKB DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (7/6/2023). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Dampak perubahan iklim kian terasa mengancam kehidupan manusia. Pemerintah diminta melakukan langkah kongkret bersama komunitas internasional dalam mengurangi berbagai ancaman bencana alam akibat climate change.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB Ratna Juwita Sari dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Industri Hijau, Kelabukan Iklim?” di Ruang Fraksi PKB DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (7/6/2023).

Menurutnya, saat ini dampak perubahan iklim telah memicu banyak bencana alam, baik berupa bencana hidrometerologi, peningkatan suhu udara, hingga kekeringan dalam jangka panjang. Saat ini pun iklim sulit ditebak sehingga mengganggu masa tanam para petani maupun waktu melaut para nelayan.

Baca juga: BEM Nusantara: Perubahan Iklim Harus Jadi Isu Strategis Calon Pemimpin RI

"Peningkatan suhu udara hingga 0,95 derajat dalam waktu lima tahun terakhir dan diprediksi akan meningkat hingga 1,5 derajat dalam waktu dekat juga akan memberikan dampak luar biasa jika tidak diantisipasi dengan baik," kata Ratna.

Dia menilai saat ini dibutuhkan langkah-langkah luar biasa agar pembangunan global selaras dengan kelestarian lingkungan. Menurutnya, saat ini demokrasi yang dikembangkan di banyak negara masih berkutat pada kepentingan-kepentingan jangka pendek.

Padahal, harusnya demokrasi yang ada sudah berorientasi pada keberlanjutan seiring kian tingginya ancaman kerusakan pada bumi. "Sebagai green party, PKB mendorong jika demokrasi saat ini harus berparadigma bio-demokrasi yang menggunakan semua resources negara untuk melestarikan alam. Dalam praktiknya semua pembangunan harus berorientasi pada isu kesinambungan atau industri hijau," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ratna juga menyoroti kebijakan pemerintah yang mengalokasikan anggaran besar bagi subsidi pembelian kendaraan motor listrik berbasis baterai. Kebijakan ini memicu banyak pertanyaan publik terkait efektivitasnya dalam menurunkan emisi hingga ketepatan sasaran penerima subsidi.

"Apakah tidak lebih baik anggaran besar itu dialokasikan untuk menata hulunya dulu yaitu transformasi power plan di Indonesia yang masih berbasis fosil fuel atau juga meng upgrade transportasi publik di berbagai kota besar di Indonesia, sehingga menurunkan probabilitas penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi polusi dan kemacetan," ungkapnya.

Selain Ratna, hadir sebagai narasumber FGD ini akademisi Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa, Sesdirjen ILMATE Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele, dan EV Bussiness Devolopment Specialist Pertamina Power Indonesia Adriel Simorangkir. Selain itu hadir juga, Senior Bussines Advisor CEO at Moores Rowland Indonesia James Kallman dan Direktur Eksekutif Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listri Anugraha Dezmercoledi.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Cak Imin Kenang Pertemuan...
Cak Imin Kenang Pertemuan Terakhir dengan Anggota DPR Alamuddin Dimyati Rois
Jelang Ibadah Haji,...
Jelang Ibadah Haji, Masyarakat Diwanti-wanti Tak Tergiur Visa Non-Haji
Kepala BGN Sebut Timnas...
Kepala BGN Sebut Timnas Kalah karena Kurang Gizi, DPR Nilai Dadan Hindayana Terlalu Lebay
Fraksi PKB Setujui RUU...
Fraksi PKB Setujui RUU TNI dengan 6 Syarat
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Aktivitas Gempa Bumi...
Aktivitas Gempa Bumi Bisa Dipengaruhi Panas Matahari
Kondisi Arktik pada...
Kondisi Arktik pada Tahun 2100 Diklaim Jadi Awal Mula Kiamat
Rekomendasi
Keluarga Korban Meninggal...
Keluarga Korban Meninggal Akibat Ledakan Amunisi di Garut Dapat Santunan Rp50 Juta
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya
Richard Lee Ungkap Banyak...
Richard Lee Ungkap Banyak Artis Jadi Korban Dugaan Penipuan Aldy Maldini, Siapa Saja?
Berita Terkini
Konferensi Parlemen...
Konferensi Parlemen OKI Dimulai, Bahas Kejahatan Israel hingga Perdamaian India-Pakistan
Profil Serda Satria...
Profil Serda Satria Arta Kumbara, Mantan Marinir TNI AL yang Ikut Berperang di Rusia
Komisi I Dorong Kemhan...
Komisi I Dorong Kemhan dan TNI Desain Ulang Relokasi Gudang Amunisi
Panglima TNI Hadiri...
Panglima TNI Hadiri Upacara Pelepasan Tiga Jenazah Prajurit Korban Ledakan Amunisi
TNI AD Bantu Proses...
TNI AD Bantu Proses Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
4 Anggota TNI Korban...
4 Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halaman Masing-masing
Infografis
Rusia Lakukan Tiga Perubahan...
Rusia Lakukan Tiga Perubahan Taktik yang jadi Ancaman Serius
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved