Ketua AMI Beberkan Tantangan Pengelolaan Museum di Indonesia

Selasa, 06 Juni 2023 - 08:54 WIB
loading...
Ketua AMI Beberkan Tantangan...
Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana dalam forum Bakohumas DPR dengan tema Menjawab Tantangan Pengelolaan Museum melalui RUU Permuseuman di Gedung DPR, Senin (5/6/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam pengelolaan museum . Salah satunya revitalisasi museum.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengatakan, revitalisasi museum memberikan andil dalam menjaga dan mengembangkan peradaban budaya bangsa. Hal itu disampaikan Putu Rudana dalam forum Bakohumas DPR dengan tema Menjawab Tantangan Pengelolaan Museum melalui RUU Permuseuman di Gedung DPR, Senin (5/6/2023).

Putu Rudana yang juga sebagai pengagas dan pemrakarsa RUU Permuseuman mengatakan, museum memiliki kesempatan untuk menjaga dan menguatkan kepribadian di bidang kebudayaan. Koleksi di museum memiliki nilai yang secara filosofis telah terinternalisasi di dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Artinya museum melalui koleksi kesejarahan yang dimilikinya telah memberikan kontribusi positif bagi 4 pilar kebangsaan Indonesia yang senantiasa kita junjung bersama. Oleh karena itu pemerintah wajib memiliki konsep dan roadmap yang jelas guna menghadirkan kembali segala kebaikan, kemuliaan dan kejayaan nusantara,” katanya.

Putu menambahkan bahwa tidak bisa dipungkiri jika museum memiliki potensi untuk turut serta menjaga sekaligus mengembangkan peradaban budaya bangsa. Hal ini sejalan dengan konsep Tri Sakti yang digaungkan Proklamator Bangsa, Bung Karno.

“Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan,” tandasnya.

Meski demikian, Putu menyebut masih banyak masalah untuk mengoptimalkan pengelolaan museum. Museum belum memiliki daya tarik yang menjadikannya sebagai destinasi utama untuk dikunjungi dalam waktu senggang atau masa libur.

Selain itu, saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) Permuseuman masih belum memadai. Hal ini karena masih terbatasnya lembaga pendidikan dan program pendidikan permuseuman.

Saat ini hanya tiga universitas yang memiliki program Pascasarjana Museologi, yaitu Universitas Indonesia (2007-sekarang), Universitas Gadjah Mada (mulai 2008) dan Unversitas Padjadjaran (2006−2013).

“Masih terbatas ketersediaan ahli yang sangat teknis seperti konservasi; bidang kreatif seperti desain tata pamer, edukasi, storytelling; bidang administratif dan manajemen; apalagi dalam bidang pengembangan pemasaran dan promosi museum,” jelasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)