Lagi, Anas Urbaningrum Kritik Pedas SBY: Jangan Bicara Chaos

Senin, 29 Mei 2023 - 09:52 WIB
loading...
Lagi, Anas Urbaningrum...
Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketum Partai Demokrat kembali melayangkan kritik pedas terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah bebas dari Lapas Sukamiskin. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat kembali melayangkan kritik pedas terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah bebas dari Lapas Sukamiskin. Anas mengawali kritiknya dengan menyebut SBY saat menjadi Presiden pernah melakukan pertemuan partai koalisi di Istana.

Hal ini menanggapi kritik yang disampaikan pengurus Partai Demokrat yang menyindir pertemuan yang digelar Presiden Jokowi dengan enam ketum parpol di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa 2 Mei 2023 malam. Jokowi dianggap menggunakan Istana untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.



Yang terbaru, Anas melontarkan kritik terhadap SBY terkait pernyataan tentang isu soal Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan sistem proporsional tertutup bisa menyebabkan chaos pada kontestasi Pemilu 2024. Ia menilai pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menyebabkan chaos tidak beralasan.

"Perubahan sistem untuk pemilu tahun 2009 terjadi pasca putusan MK 23 Desember 2008. Pemungutan suaranya terjadi pada 9 April 2009. Pemilu 2009 terbukti berjalan lancar dan tidak ada “chaos” politik," ujar dia lewat cuitan di akun Twitter @anasurbaningrum dikutip, Senin (29/5/2023).

Untuk itu, pria yang digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ini meminta SBY tidak berbicara chaos terkait pergantian sistem pemilu karena akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Jadi lebih baik Pak @SBYudhoyono tidak bicara “chaos” terkait dengan pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Tidak elok bikin kecemasan dan kegaduhan. Cukuplah bicara dalam konteks setuju atau tidak. Itu perihal perbedaan pendapat yang biasa saja," jelasnya.

Anas menambahkan dirinya sekadar membeberkan fakta terkait Pemilu 2009 yang berganti sistem di tengah jalan tanpa meninmbulkan chaos.

"Maaf, sekadar menuliskan fakta kecil terkait pemilu 2009 yg juga terjadi pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Tidak mungkin beliau lupa atas peristiwa Pemilu 2009 tersebut yang Alhamdulillah tidak terjadi “chaos”, melainkan baik-baik saja," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) merespons terkait isu tentang Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan sistem proporsional tertutup pada kontestasi Pemilu 2024 . Hal ini menanggapi pernyataan yang disampaikan mantan Wamenkumham Denny Indrayana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)