Respons Aktivis Lingkungan Terkait Suplai Makanan KTT G7 di Jepang

Selasa, 23 Mei 2023 - 15:14 WIB
loading...
Respons Aktivis Lingkungan...
Pelaksanaan KTT G7 2023 di Jepang menyisakan pertanyaan terkait suplai makanan KTT tersebut. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pelaksanaan KTT G7 2023 di Jepang menyisakan pertanyaan terkait suplai makanan untuk KTT tersebut. Shaun Burnie, spesialis nuklir senior di Greenpeace Asia Timur mempertanyakan hal ini.

"Pemerintah Jepang sangat membutuhkan dukungan internasional untuk rencana pembuangan air radioaktif di Samudra Pasifik," kata Burnie dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).

Dia pun menyoroti tentang makanan dari Fukushima selama KTT G7 2023 telah menimbulkan ketidakpuasan komunitas internasional. Pasalnya Fukushima masih berurusan dengan dampak bencana nuklir 2011, yang menyebabkan krisis nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.

Sementara pemerintah Jepang bersikeras bahwa makanan dari Fukushima aman, banyak negara dan organisasi internasional telah membatasi impor makanan dari wilayah tersebut.

"Ia telah gagal melindungi warga negaranya sendiri serta negara-negara di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas. Merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Hukum Laut PBB," ucapnya.

Diketahui pada KTT G7 di Jepang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada pemimpin negara berani melakukan revolusi besar agar perang dapat dihentikan dan dihindari untuk menciptakan perdamaian dunia. Presiden Jokowi menilai perang hanya akan mengorbankan rakyat.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Jokowi dalam menyampaikan pandangannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi kesembilan dengan topik menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023).

"Sebagai pemimpin kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk bawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan," kata Presiden.

Jokowi menyebut semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Namun, keadaan saat ini tidak selaras dengan hal tersebut. "Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang dan konflik masih terjadi di mana-mana,” ujarnya.

Selain itu, di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, Presiden Jokowi memandang upaya bersama yang dilakukan untuk menyelesaikan perang belum menunjukan perkembangan yang signifikan

Dalam pernyataan penutup, Presiden menegaskan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama. Karena itu, Presiden mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan perubahan.

"Mari bersama lakukan perubahan," katanya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Prabowo Terima Surat...
Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari 8 Dubes Negara Sahabat Siang Ini
Prabowo Beri Hibah USD...
Prabowo Beri Hibah USD 6 Juta ke Republik Fiji, PM Rabuka: Kami Berterima Kasih
Menko Polkam Ungkap...
Menko Polkam Ungkap Hasil Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turki
Akhiri Kunjungan ke...
Akhiri Kunjungan ke Yordania, Prabowo Kembali ke Tanah Air
Prabowo dan El-Sisi...
Prabowo dan El-Sisi Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia dan Mesir
Bertemu Presiden El-Sisi...
Bertemu Presiden El-Sisi di Istana Mesir, Presiden Prabowo Disambut Upacara Kenegaraan
Ogah Gabung Blok Mana...
Ogah Gabung Blok Mana Pun, Presiden Prabowo: Indonesia Kedepankan Hubungan Damai
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Trump Ingin Rusia Kembali...
Trump Ingin Rusia Kembali ke G8, Pertanda Apa?
Rekomendasi
J Trust Bank Catat Laba...
J Trust Bank Catat Laba Bersih Rp87,83 Miliar di Kuartal I-2025
Revitalisasi SMPN 20...
Revitalisasi SMPN 20 Tangsel Berlanjut, Warga Ingatkan Realisasi Tuntutan
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Sukses Terbitkan Global Bond Senilai USD1 Miliar
Berita Terkini
Guru Besar FKUI Prihatin...
Guru Besar FKUI Prihatin soal Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Ini Respons Kemenkes
Jokowi Berpeluang Jadi...
Jokowi Berpeluang Jadi Caketum PSI, Djarot: Kan Sudah Dipecat PDIP, Jadi Silakan
Soroti RUU KUHAP, Akademisi...
Soroti RUU KUHAP, Akademisi Kritik Pembatasan Interaksi Jaksa dan Penyidik
Korupsi APD Covid-19,...
Korupsi APD Covid-19, Eks Pejabat Kementerian Kesehatan Dituntut 4 Tahun Penjara
Prabowo Bertemu Presiden...
Prabowo Bertemu Presiden Industri Pertahanan Turki, Bahas Penguatan Alutsista
Pesan Damai Menteri...
Pesan Damai Menteri Agama dari Hartford-USA: Menyatukan Dunia melalui Dialog Lintas Iman
Infografis
Respons Jubir Militer...
Respons Jubir Militer Hamas Terkait Pemimpin Baru Yahya Sinwar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved