3 Tahap Pendidikan Kopassus, Penuh dengan Latihan Berat dan Mendebarkan

Selasa, 23 Mei 2023 - 12:57 WIB
loading...
3 Tahap Pendidikan Kopassus, Penuh dengan Latihan Berat dan Mendebarkan
Tahapan pendidikan Kopassus memiliki banyak latihan dan kegiatan yang sangat berat. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Tahapan pendidikan Kopassus memiliki banyak latihan dan kegiatan yang sangat berat. Hanya mereka yang bermental baja serta memiliki tekad kuat yang dapat lulus dan menyandang Baret Merah .

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merupakan pasukan elite yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI). Memiliki reputasi mentereng dan disegani di dunia, tidak semua prajurit bisa menjadi bagiannya.

Bukan tanpa alasan, hal ini didasarkan pada seleksi dan pendidikan berat yang harus dilalui terlebih dahulu oleh calon anggotanya. Berstatus prajurit pilihan, tujuan mereka mendapatkan latihan berat agar nantinya terbiasa dan tidak kaget saat berada di misi sesungguhnya.



Dari rangkaian seleksi anggota Kopassus, nantinya mereka akan mengikuti pendidikan dan latihan sebagai prajurit komando. Secara umum, pendidikan Kopassus terbagi menjadi tiga tahapan, yakni tahap basis, tahap gunung hutan, serta tahap rawa laut.

Tahap Pendidikan Kopassus

1. Tahap Basis

Pada Tahap Basis, prajurit akan dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit Komando secara perorangan, kelompok, hingga hubungan tim. Akhir dari tahapan ini ditandai dengan materi Uji Keterampilan Komando (UKK) yang harus diselesaikan selama 12 hari.

Pengalaman pendidikan Komando ini pernah disampaikan oleh Letjen TNI (Purn) Sutiyoso pada buku biografinya yang berjudul “Sutiyoso The Field General: Totalitas Prajurit Para Komando”.

Setelah lolos seleksi awal, Sutiyoso dikirim ke Pusdiklatpassus, Batujajar guna mengikuti pendidikan dan latihan sebagai prajurit Komando.

Pada tahap basis ini, prajurit Komando selama sepuluh minggu termasuk Sutiyoso diajarkan menembak, teknik dan taktik bertempur, operasi raid dan perebutan cepat, navigasi darat, serangan unit komando, serta dasar-dasar pertempuran kota dan sebagainya.

2. Tahap Gunung Hutan

Tahapan ini menjadi aplikasi dari segala materi yang sebelumnya didapat prajurit Komando di Tahap Basis. Nantinya, prajurit harus bisa mempertahankan diri dalam berbagai macam keadaan medan serta cuaca yang ekstrem.

Tahap Gunung Hutan diakhiri Long March dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam sejauh 455 km. Melalui bukunya yang berjudul “Sutiyoso The Field General: Totalitas Prajurit Para Komando”, Sutiyoso juga membagikan pengalamannya ketika menjalani tahap ini.

Menurut penuturannya, pada tahap ini prajurit Komando akan menghadapi tantangan yang semakin sulit, baik dari keadaan alam ataupun rekayasa yang dilakukan instruktur.

Sutiyoso dan yang lainnya diajarkan bagaimana melakukan perang hutan, menembak, navigasi, penjejakan dan anti-penjejakan, hingga survival atau bertahan hidup di kawasan hutan tanpa bekal. Terakhir, dia harus jalan kaki dari Situ Lembang ke Pantai Permisan Cilacap yang berjarak 500 km selama 10 hari dengan membawa beban seberat 20 kg.


3. Tahap Rawa Laut

Tahap Rawa Laut adalah tahapan terakhir dari pendidikan Komando Kopassus. Pada tahapan ini, Sutiyoso juga turut membagikan pengalamannya.

Para prajurit dilatih kemampuan patroli ilmu medan dan rawa, serta uji pembebasan tokoh di kamp tawanan. Melalui tahap ini, prajurit Komando setiap hari berenang dan mendayung, melakukan praktek pendaratan, survival laut, renang ponco, hingga berlatih pelolosan.

Kemudian, tahap yang paling mendebarkan menurut Sutiyoso adalah ketika para prajurit Komando satu persatu dilepas di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hal ini, mereka nantinya harus tiba di save house Pantai Permisan paling lambat pukul 22.00 WIB.

Tanpa perbekalan, prajurit Komando harus melewati banyak rintangan, baik dari kondisi alam maupun kejaran dari instruktur. Apabila tertangkap, maka akan dijebloskan ke dalam kamp tahanan, kemudian diinterogasi dan disiksa supaya buka mulut.

”Persis seperti perang sungguhan. Pada fase pelolosan hanya mereka yang tertangkap saja yang merasakan siksaan sebagai tawanan,” kenang Sutiyoso pada buku biografinya yang berjudul “Sutiyoso The Field General: Totalitas Prajurit Para Komando”.

Kemudian, tahapan akan dilanjutkan dengan kamp tawanan. Selama tiga hari tiga malam, calon prajurit Komando akan diinterogasi dan disiksa sehingga merasakan bagaimana menjadi tawanan. Nantinya, dari mereka yang lolos akan mendapatkan Baret Merah, baju loreng darah mengalir, serta pisau Komando.

Itulah tiga tahapan pendidikan Kopassus yang berat dan mengerikan. Namun, perjuangan para prajurit di pendidikan tersebut sepadan dengan status mereka sebagai pasukan elite yang disegani.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)