Wakil Ketua MPR: Waspadai Dampak Tahun Politik dan Gejolak Perekonomian Dunia

Rabu, 10 Mei 2023 - 20:48 WIB
loading...
Wakil Ketua MPR: Waspadai...
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengimbau pemerintah mewaspadai dampak tahun politik di dalam negeri dan gejolak perekonomian dunia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan pentingnya kewaspadaan dalam pengelolaan perekonomian untuk memperkuat stabilitas nasional. Termasuk dampak tahun politik di dalam negeri dan gejolak perekonomian dunia.

"Semua pihak harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif agar pertumbuhan ekonomi dapat menopang stabilitas nasional di tengah ancaman gejolak ekonomi global dan tantangan tahun politik di dalam negeri," katanya saat diskusi daring bertema Indikator Ekonomi Indonesia Q1 2023 dan Masa Depan USD yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (10/5/2023).

Menurut Rerie panggilan akrab Lestari, pada kuartal I 2033 perekonomian nasional menunjukkan indikator yang cukup mengembirakan. Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan permasalahan dunia selepas pandemi akan semakin kompleks, karena selama tiga tahun pandemi dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja.



“Menyikapi kondisi tersebut, perlu upaya membangun sistem jaring pengaman karena yang kita hadapi adalah gejolak kondisi global,” ujar legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini mengatakan, gejala global tersebut dari sisi korporasi sudah mulai dirasakan dengan terjadinya gejolak mata uang dolar Amerika Serikat.



Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengungkapkan, meski pada kuartal I 2023 pertumbuhan ekonomi nasional cukup baik, namun para pakar ekonomi memperkirakan akan sulit pertumbuhan serupa akan berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya. “Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2023, menurut Agustinus, masih dipengaruhi pertumbuhan di akhir 2022 yang efeknya semakin melemah,” katanya.

Padahal, perekonomian Indonesia sebenarnya membutuhkan pertumbuhan lebih dari 6%-7% agar mampu lepas ancaman menjadi negara middle income trap. "Apakah pemimpin baru Indonesia nanti bisa membawa warna baru sehingga kita memiliki peluang untuk lepas dari middle income trap, dengan mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi," ujar Agustinus.

Indonesia, membutuhkan pertumbuhan di sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja seperti sektor manufaktur dan pertanian, agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong lebih tinggi. Diakuinya, secara perlahan Amerika Serikat tidak akan mendominasi perekonomian dunia karena di dalam negeri mereka memiliki fundamental ekonomi yang kropos.

“Sejumlah negara maju di Eropa dan AS perlahan terpuruk seiring pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi dunia ke Asia, sejumlah negara di Asia berpotensi menjadi negara maju, termasuk Indonesia,” katanya.

Direktur Riset INDEF, Berly Martawardaya mengungkapkan sejumlah sektor di Indonesia yang tumbuh di bawah rata-rata saat ini adalah industri, pertambangan, pertanian dan perdagangan. Untuk mendorong sejumlah sektor tersebut, dibutuhkan dorongan yang lebih besar. Diakuinya, dengan kondisi tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini akan lebih sulit.

”Apalagi, tegas Berly, dua faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini adalah good policy dan good luck. Kita butuh good effort untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua Dewan Pakar DPP...
Ketua Dewan Pakar DPP Asprindo Ungkap Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump
Raih Gelar Doktor Politik...
Raih Gelar Doktor Politik UI, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Diwisuda
Patwal Diusulkan Khusus...
Patwal Diusulkan Khusus Presiden dan Wapres, Wakil Ketua MPR Khawatir Pejabat Telat Datang Rapat
Indonesia-Malaysia Akan...
Indonesia-Malaysia Akan Tegas Hadapi Agresivitas China Jika Langgar Kedaulatan
Pemilu dan Pilkada 2024...
Pemilu dan Pilkada 2024 Berjalan Kondusif, Fahira Idris Apresiasi Polri
Apresiasi Kinerja Polri,...
Apresiasi Kinerja Polri, Direktur PPI Sebut Tahun Politik Berlangsung Kondusif
Tingkat Kepuasan Publik...
Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Diapresiasi
ISDS Gelar Lomba Reels...
ISDS Gelar Lomba Reels Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea
33 Oknum Tentara Serang...
33 Oknum Tentara Serang Warga Deliserdang, Pengamat: TNI Harus Lakukan Pembinaan dan Penyelidikan
Rekomendasi
Duel Seru Alaves vs...
Duel Seru Alaves vs Real Madrid Pekan Ini di LaLiga, Saksikan di VISION+
Profil Fadly Alberto,...
Profil Fadly Alberto, Bintang Timnas Indonesia U-17 yang Bawa Garuda Muda ke Piala Dunia
Cerita Warga Bogor Diguncang...
Cerita Warga Bogor Diguncang Gempa: Lagi Enak Tidur Tahu-tahu Atap Ambruk
Berita Terkini
Hakim Tolak Eksepsi...
Hakim Tolak Eksepsi Hasto Kristiyanto dalam Kasus Harun Masiku
30 menit yang lalu
Niat Prabowo Evakuasi...
Niat Prabowo Evakuasi 1.000 Warga Gaza Diapresiasi
36 menit yang lalu
Titiek Puspa Meninggal...
Titiek Puspa Meninggal Dunia, SBY: Negeri Ini dan Dunia Kehilangan Pahlawan Kebudayaan serta Kesenian
1 jam yang lalu
Evakuasi Warga Gaza...
Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Harus Ada Kesepakatan Negara Timur Tengah, Menlu: Kalau Ada yang Tak Sepakat, No Deal
2 jam yang lalu
Upaya Prabowo Tertibkan...
Upaya Prabowo Tertibkan Kebun Kelapa Sawit Ilegal Dinilai On The Track
2 jam yang lalu
3 Komjen Polisi Bergelar...
3 Komjen Polisi Bergelar Profesor, Salah Satunya Pati Polri Penulis Buku Terbanyak
2 jam yang lalu
Infografis
Pesona dan Kharisma...
Pesona dan Kharisma 7 Ibu Negara Tercantik di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved