Elektabilitas PPP Naik Setelah Usung Ganjar Capres 2024? Begini Analisis Pengamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengumumkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Akankah pencapresan Ganjar ikut mengerek elektabilitas PPP?
Menurut pengamat politik Jerry Massie, koalisi antara PDIP dan PPP memang bukan hal baru lantaran Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz pernah menjadi Presiden dan Wapres pada 2001-2004. Meskipun keduanya dipilih oleh MPR RI, tetapi pasti ada chemistry hingga duet dua ketua umum PDIP dan PPP itu bertahan sampai masa jabatan berakhir.
"Koalisi PDIP dan PPP bukan hal yang istimewa atau luar biasa," kata Jerry kepada SINDOnews, Kamis (27/4/2023).
Jerry menambahkan, yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) PPP saat ini adalah berjuang menaikkan elektabilitas partai yang dalam beberapa survei selalu berada di papan bawah bahkan terancam tak lolos ke Senayan. "Jangan sampai berjuang di pilpres tetapi partai anjlok," ujarnya.
Diketahui, dalam Survei Nasional yang digelar Lembaga Survei Indonesia pada 31 Maret-4 April 2023, elektabilitas PPP hanya 1,4 persen. PPP bersama Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi dua parpol parlemen yang terancam tak bisa kembali ke Senayan pada 2024.
Menurut Jerry, menjaga soliditas partai juga menjadi PR dua sosok sentral di PPP saat ini yakni Muhamad Mardiono (Plt Ketua Umum) dan M Romahurmuziy (Ketua Majelis Pertimbangan).
"Jangan sampai terjadi perpecahan di atas maupun di tingkat akar rumput. Karena saat ini kan ada yang terpecah ke Anies dan Prabowo," kata Jerry.
PPP, kata Jerry, juga harus sekuat tenaga menggolkan kadernya sebagai cawapres pendamping Ganjar. Sandiaga Salahuddin Uno yang belakangan rajin menghadiri acara PPP bahkan diisukan telah bergabung, akan menjadi sosok penting bagi PPP. "Butuh peran lebih Romahurmuziy untuk mengegolkan kader PPP menjadi cawapres Ganjar," ujarnya.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini menambahkan, jika hasil Pemilu 2024 PPP tak masuk parlemen tetapi Ganjar terpilih menjadi Presiden, kemungkinan kader PPP akan mendapatkan kursi menteri di kabinet. "Pasti akan ada semacam balas jasa dari Ganjar untuk PPP," pungkasnya.
Menurut pengamat politik Jerry Massie, koalisi antara PDIP dan PPP memang bukan hal baru lantaran Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz pernah menjadi Presiden dan Wapres pada 2001-2004. Meskipun keduanya dipilih oleh MPR RI, tetapi pasti ada chemistry hingga duet dua ketua umum PDIP dan PPP itu bertahan sampai masa jabatan berakhir.
"Koalisi PDIP dan PPP bukan hal yang istimewa atau luar biasa," kata Jerry kepada SINDOnews, Kamis (27/4/2023).
Jerry menambahkan, yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) PPP saat ini adalah berjuang menaikkan elektabilitas partai yang dalam beberapa survei selalu berada di papan bawah bahkan terancam tak lolos ke Senayan. "Jangan sampai berjuang di pilpres tetapi partai anjlok," ujarnya.
Diketahui, dalam Survei Nasional yang digelar Lembaga Survei Indonesia pada 31 Maret-4 April 2023, elektabilitas PPP hanya 1,4 persen. PPP bersama Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi dua parpol parlemen yang terancam tak bisa kembali ke Senayan pada 2024.
Menurut Jerry, menjaga soliditas partai juga menjadi PR dua sosok sentral di PPP saat ini yakni Muhamad Mardiono (Plt Ketua Umum) dan M Romahurmuziy (Ketua Majelis Pertimbangan).
"Jangan sampai terjadi perpecahan di atas maupun di tingkat akar rumput. Karena saat ini kan ada yang terpecah ke Anies dan Prabowo," kata Jerry.
PPP, kata Jerry, juga harus sekuat tenaga menggolkan kadernya sebagai cawapres pendamping Ganjar. Sandiaga Salahuddin Uno yang belakangan rajin menghadiri acara PPP bahkan diisukan telah bergabung, akan menjadi sosok penting bagi PPP. "Butuh peran lebih Romahurmuziy untuk mengegolkan kader PPP menjadi cawapres Ganjar," ujarnya.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini menambahkan, jika hasil Pemilu 2024 PPP tak masuk parlemen tetapi Ganjar terpilih menjadi Presiden, kemungkinan kader PPP akan mendapatkan kursi menteri di kabinet. "Pasti akan ada semacam balas jasa dari Ganjar untuk PPP," pungkasnya.
(zik)