Sandi Uno Hengkang dari Partai Gerindra, Ahmad Muzani: Sepertinya Tergoda Survei
loading...
A
A
A
TANGERANG - Keputusan Sandiaga Salahuddin Uno hengkang dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diduga karena tergoda dengan survei politik jelang Pilpres 2024 . Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani.
"Sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten atau hasrat dan keinginan politiknya," ucap Muzani di rumahnya, kawasan Islamic Village, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Diketahui, dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang digelar pada 31 Maret sampai 4 April 2023, Sandi Uno berada di urutan kedua dalam simulasi delapan nama Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) 2024.
Secara berurutan, Ridwan Kamil (19,6%), Sandiaga Uno (18,9%), Erick Thohir (13%), Agus Harimurti Yudhoyono (9,1%), Khofifah Indar Parawansa (6,2%), Puan Maharani (5,4%), Airlangga Hartarto (2,7%), Muhaimin Iskandar (1,9%), dan tidak menjawab (23,1%).
"Saya tidak tahu apa yang jadi harapan dan agendanya ( Sandi Uno ). Kemudian dia berpamit meninggalkan kita (Partai Gerindra) untuk loncat ke partai lain. Mungkin itu cara dia untuk mendapat posisi-posisi politik, loncat dari satu partai ke partai lain, nanti pindah ke partai lain, ya saya tidak tahu," kata Muzani.
Muzani lantas menceritakan rekam jejak Sandi Uno. Katanya, Sandi masuk ke Partai Gerindra pada 2014. Lalu di 2016, Sandi diusung Partai Gerindra menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Anies Baswedan.
"Waktu itu dia (Sandi Uno) bukan orang yang terkenal. Sebagai pengusaha iya, tapi sebagai newcomers (pendatang baru) di bidang politik, belum. Pak Prabowo yang menggadang-gadang dia untuk jadi gubernur DKI lawan Pak Ahok," ungkap Muzani.
"2017 terpilih jadi Wagub (Wakil Gubernur) DKI bersama Pak Anies atas perjuangan seluruh kader Gerindra, rakyat Jakarta, tentu juga bersama rekomendasi Pak Prabowo," tambahnya.
Kemudian, pada 2019 Sandi Uno dipercaya menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden (Capres).
"Dari sisi ini sebenernya ini posisi politik yang sangat cepat dibanding kader Gerindra lain. Setelah itu 2019 dampingi Pak Prabowo tidak sampai terpilih, dan 1,5 tahun kemudian jadi Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) sampai sekarang," jelasnya.
Namun, kata Muzani, tak disangka, ketika posisi yang saat ini sudah bagus dengan reputasi dan kepopuleran yang mentereng, Sandi memutuskan hengkang dari Partai yang sudah membesarkannya. "Cuma ya sikap yang seperti itu bukan sebuah posisi yang bisa jadi contoh bagi kader Gerindra. Kader Gerindra dengan ini makin membulatkan kita semua untuk meyakinkan bahwa Prabowo Subianto harus terpilih," katanya.
https://www.youtube.com/shorts/k9v8v8K1uxQ
Muzani mengatakan, pada proses ini ternyata pihaknya mendapatkan tantangan dan rongrongan bukan hanya dari luar, namun juga dari dalam. "Dan kami makin solid, makin yakin, soliditas Partai Gerindra tidak akan tergoyahkan dari posisi ini."
Diketahui, Sandi Uno resmi pamit dari Partai Gerindra setelah menyerahkan sepucuk surat yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. "Intinya mohon pamit," kata Sandiaga Uno seusai berbincang tertutup bersama Dasco di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).
Sandi mengatakan bahwa isi surat tersebut merupakan surat tertutup. Meski telah keluar dari Gerindra, Sandi menyatakan akan terus meneladani perjuangan Prabowo Subianto.
https://www.youtube.com/shorts/IBsKxMQbKes
"Tentu semua harus ada mekanisme, administrasi, etika, hormat kepada yang saya teladani Pak Prabowo. Beliau negarawan dan saya berjuang bersama Pak Prabowo dan apa yang saya rasakan saya tuangkan di surat itu, dan saya sampaikan ke Pak Dasco," kata Sandi.
Dikabarkan, Sandi akan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pun memberi sinyal kedatangan Sandi. Kendati begitu, kata Baidowi, belum ada keputusan resmi. Rencananya, soal Sandi akan dibahas pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023).
"Sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten atau hasrat dan keinginan politiknya," ucap Muzani di rumahnya, kawasan Islamic Village, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Diketahui, dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang digelar pada 31 Maret sampai 4 April 2023, Sandi Uno berada di urutan kedua dalam simulasi delapan nama Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) 2024.
Secara berurutan, Ridwan Kamil (19,6%), Sandiaga Uno (18,9%), Erick Thohir (13%), Agus Harimurti Yudhoyono (9,1%), Khofifah Indar Parawansa (6,2%), Puan Maharani (5,4%), Airlangga Hartarto (2,7%), Muhaimin Iskandar (1,9%), dan tidak menjawab (23,1%).
"Saya tidak tahu apa yang jadi harapan dan agendanya ( Sandi Uno ). Kemudian dia berpamit meninggalkan kita (Partai Gerindra) untuk loncat ke partai lain. Mungkin itu cara dia untuk mendapat posisi-posisi politik, loncat dari satu partai ke partai lain, nanti pindah ke partai lain, ya saya tidak tahu," kata Muzani.
Muzani lantas menceritakan rekam jejak Sandi Uno. Katanya, Sandi masuk ke Partai Gerindra pada 2014. Lalu di 2016, Sandi diusung Partai Gerindra menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Anies Baswedan.
"Waktu itu dia (Sandi Uno) bukan orang yang terkenal. Sebagai pengusaha iya, tapi sebagai newcomers (pendatang baru) di bidang politik, belum. Pak Prabowo yang menggadang-gadang dia untuk jadi gubernur DKI lawan Pak Ahok," ungkap Muzani.
"2017 terpilih jadi Wagub (Wakil Gubernur) DKI bersama Pak Anies atas perjuangan seluruh kader Gerindra, rakyat Jakarta, tentu juga bersama rekomendasi Pak Prabowo," tambahnya.
Kemudian, pada 2019 Sandi Uno dipercaya menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden (Capres).
"Dari sisi ini sebenernya ini posisi politik yang sangat cepat dibanding kader Gerindra lain. Setelah itu 2019 dampingi Pak Prabowo tidak sampai terpilih, dan 1,5 tahun kemudian jadi Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) sampai sekarang," jelasnya.
Namun, kata Muzani, tak disangka, ketika posisi yang saat ini sudah bagus dengan reputasi dan kepopuleran yang mentereng, Sandi memutuskan hengkang dari Partai yang sudah membesarkannya. "Cuma ya sikap yang seperti itu bukan sebuah posisi yang bisa jadi contoh bagi kader Gerindra. Kader Gerindra dengan ini makin membulatkan kita semua untuk meyakinkan bahwa Prabowo Subianto harus terpilih," katanya.
https://www.youtube.com/shorts/k9v8v8K1uxQ
Muzani mengatakan, pada proses ini ternyata pihaknya mendapatkan tantangan dan rongrongan bukan hanya dari luar, namun juga dari dalam. "Dan kami makin solid, makin yakin, soliditas Partai Gerindra tidak akan tergoyahkan dari posisi ini."
Diketahui, Sandi Uno resmi pamit dari Partai Gerindra setelah menyerahkan sepucuk surat yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. "Intinya mohon pamit," kata Sandiaga Uno seusai berbincang tertutup bersama Dasco di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).
Sandi mengatakan bahwa isi surat tersebut merupakan surat tertutup. Meski telah keluar dari Gerindra, Sandi menyatakan akan terus meneladani perjuangan Prabowo Subianto.
https://www.youtube.com/shorts/IBsKxMQbKes
"Tentu semua harus ada mekanisme, administrasi, etika, hormat kepada yang saya teladani Pak Prabowo. Beliau negarawan dan saya berjuang bersama Pak Prabowo dan apa yang saya rasakan saya tuangkan di surat itu, dan saya sampaikan ke Pak Dasco," kata Sandi.
Dikabarkan, Sandi akan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pun memberi sinyal kedatangan Sandi. Kendati begitu, kata Baidowi, belum ada keputusan resmi. Rencananya, soal Sandi akan dibahas pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023).
(zik)