Penjelasan UI Terkait Thermometer Gun Dianggap Membahayakan Otak

Selasa, 21 Juli 2020 - 12:48 WIB
loading...
Penjelasan UI Terkait Thermometer Gun Dianggap Membahayakan Otak
UI meluruskan persepsi informasi terkait viralnya berita tentang termometer tembak (thermogun) yang dianggap membahayakan otak karena memancarkan laser. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Departemen Fisika Kedokteran Klaster Medical Technology IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menyampaikan pernyataan untuk meluruskan persepsi informasi terkait viralnya berita tentang termometer tembak (thermogun) yang dianggap membahayakan otak karena memancarkan laser.

Tim penyusun dari Fakultas Kedokteran UI itu terdiri dari Prasandhya Astagiri Yusuf, Anindya Pradipta Susanto, Muhammad Hanif Nadhif dan Muhammad Satrio Utomo. Dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

(Baca juga: Sebut Berbahaya, Ichsanuddin Noorsy Ogah Disorot Thermometer Gun)

Thermogun merupakan salah satu jenis termometer inframerah untuk mengukur temperatur tubuh yang umumnya di arahkan ke dahi. Alat ini menjadi andalan utama sebagai alat skrining Covid-19 (virus Corona) dengan gejala demam, alat ini tersedia hampir di setiap pintu masuk tempat umum dan perkantoran.

(Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Jalani Uji Klinik Tahap Tiga)

Pengunjung atau pegawai dengan temperatur di atas 37,5℃ dilarang masuk dan diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan. Namun, beberapa hari ini masyarakat diresahkan dengan viralnya video di media sosial yang menyatakan, alat ini berbahaya karena dianggap menggunakan laser dan merusak otak.

Apakah benar demikian, bagaimana cara kerja termometer inframerah?

Berbeda dengan termometer raksa atau termometer digital yang menggunakan prinsip rambatan panas secara konduksi, termometer ini menggunakan prinsip rambatan panas melalui radiasi. Dalam prinsip ilmu fisika kedokteran, setiap benda dengan temperatur lebih besar dari 0 Kelvin akan memancarkan radiasi elektromagnetik atau sering disebut dengan radiasi benda hitam (Asas Black).

Kelvin (K) adalah satuan baku untuk temperatur dengan konversi 0℃ setara dengan 273 K. Kisaran suhu tubuh manusia normal (36 - 37,5℃) berada di dalam pancaran spektrum inframerah jika dilihat dari jangkauan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi dari permukaan tubuh ditangkap dan kemudian diubah menjadi energi listrik dan ditampilkan dalam angka digital temperatur derajat celcius pada thermogun.

Prinsip teknologi serupa juga digunakan di kamera termal untuk skrining temperatur di bandara serta thermal goggles di militer untuk mendeteksi keberadaan seseorang di malam hari yang gelap. (Baca juga: Kasus Covid-19 Lampaui China, Reisa Bilang Jangan Bandingkan Angka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2922 seconds (0.1#10.140)