Serangan Subuh Idulfitri, Pasukan Siliwangi Tembak Mati Pentolan Pemberontak Paling Dicari

Jum'at, 21 April 2023 - 06:18 WIB
loading...
A A A
Informasi ini selanjutnya diteruskan ke Yogie S Memet, kemudian diteruskan ke lapangan. Hari itu, 2 Februari 1965, pasukan Kujang I yang menyisir hutan mendapati seseorang membawa senjata naik rakit di Sungai Lasolo yang sedang banjir.

Peltu Umar, pemimpin Peleton I/Kompi D memerintahkan anak buahnya untuk tidak bergerak. Mereka mengamati pergerakan itu. Rakit ternyata menuju ke sebuah perkemahan yang terdiri atas sejumlah bivak berjajar di tepi sungai.

Di sana tim Peltu Umar melihat lebih banyak lagi orang mandi. Sayup-sayup terdengar lagi dari suara radio transistor. “Lagu yang keluar adalah Kenang-kenangan. Menurut penunjuk jalan, ini lagu kesayangan Kahar,” tulis Atmaji.

Baru pada dini hari 3 Februari Umar memerintahkan pasukannya mengepung perkemahan. Empat prajurit ditinggal di seberang sungai untuk mencegah lawan yang sekiranya nanti melarikan diri.

Pasukan Para Kujang ini mengepung seraya menunggu terang. Pukul 04.00, beberapa orang keluar bivak dan berjalan menuju sungai. Khawatir mereka melakukan sesuatu, empat prajurit TNI di seberang sungai menghujani tembakan.

Rentetan tembakan itu lantas diikuti puluhan prajurit yang telah mengepung perkemahan Kahar. Pagi buta itu pecah dengan baku tembak yang menggelegar. Hanya sekitar lima menit.

Dalam suasana pagi buta yang masih samar-sama tersebut tampak seseorang keluar dan berlari membawa sesuatu. Prajurit Kujang mengira barang di tangan orang tersebut granat.

Tak mau mengambil risiko, Kopral III Sadeli menembakkan rentetan senapan Thompson. Tiga peluru bersarang di tubuh pria itu yang membuatnya roboh bersimbah darah. Kala fajar mulai menyingsing, mayat-mayat yang berserakan dikumpulkan.

“Akhirnya diyakini salah satu yang tewas adalah Kahar Muzakkar, orang paling ditakuti sejak 1950 dan yang mengangkat dirinya sebagai Khalifah RPII,” kata Atmadji.

Kahar meninggal akibat terjangan peluru pada pagi buta 3 Februari 1965 itu, bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri. Kematian itu mengakhiri sepak terjang Kahar, sosok yang semula dikenal sebagai sosok patriotik pembela bangsa.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahasiswa Diajak Bersama-sama...
Mahasiswa Diajak Bersama-sama Kawal Implementasi UU TNI Terbaru
Momen Kedatangan Jenderal...
Momen Kedatangan Jenderal Ahmad Yani ke Padang yang Bikin PRRI Hengkang
8 Fakta tentang Mulyono,...
8 Fakta tentang Mulyono, Nomor 4 Pernah Diterima di UGM
Kepala Bakamla Laksdya...
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah Berpotensi Jadi Wakil Panglima TNI
TNI AL Tangkap 3 Tersangka...
TNI AL Tangkap 3 Tersangka Penyelundupan 60.000 Butir Pil Ekstasi
Daftar Usia Pensiun...
Daftar Usia Pensiun Prajurit TNI dari Pangkat Terendah hingga Tertinggi usai RUU TNI Disahkan
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Dorong Kemandirian Industri...
Dorong Kemandirian Industri Pertahanan, Pusjianstralitbang TNI Kolaborasi dengan STMIK AMIK Bandung
Rekomendasi
Momen Iring-iringan...
Momen Iring-iringan Ambulans Evakuasi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Warga: Ya Allah
Marselino Ferdinan:...
Marselino Ferdinan: Dari Lapangan Hijau Jadi Duta Senyum Sehat Indonesia
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Pakistan Balas Serangan...
Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved