Survei Indikator Politik: Kepuasan terhadap Jokowi di Level Tertinggi dalam 8 Tahun Terakhir
loading...
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) relatif tinggi. Foto/Setpres
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) relatif tinggi. Temuan terbaru, tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi berada di level tertinggi.
Survei tersebut dilakukan pada 8-13 April 2023, menempatkan 1.212 responden melalui sambungan telepon. Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia, approval rating Jokowi memasuki April 2023 berada di angka 75,5 persen.
Ada kenaikan jika dibandingkan temuan Maret bulan lalu, yakni sebesar 75 persen. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa mayoritas masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca juga: Survei CPCS Ungkap Indikator Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 78,3%
“Jika digabung, yang menyatakan sangat puas dan cukup puas, angkanya mencapai 75,5 persen,” ujarnya saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20’ secara virtual, Rabu (19/4/2023).
Dia menjelaskan, tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen. Sepanjang temuan survei terkait tren kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi, angka 75,5 persen menjadi capaian tertinggi sejak 2015.
Sebelumnya, angka tertinggi sempat tercatat pada Januari 2023, mencapai 75,3 persen. Approval rating Jokowi 75,5 persen, jika dilihat dari data tren Indikator, kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi tertinggi dalam 8 tahun terakhir, atau sejak 2015.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Jokowi Imbau Masyarakat Segera Vaksinasi
Selain itu, capaian ini juga menunjukkan jika kinerja Jokowi mulai stabil di level tertinggi. Lebih lanjut dia menuturkan, tingginya approval rating Jokowi terjadi karena dua sebab.
Pertama, penanganan ekonomi Indonesia dinilai positif oleh publik. “Padahal, seperti yang kita tahu, di beberapa negara lain kondisi ekonomi turun dan kurang baik,” jelasnya.
Sedangkan alasan kedua, kemampuan Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia menanggulangi pandemi Covid-19 yang memorak-porandakan hampir semua belahan dunia berhasil dan mampu meyakinkan masyarakat.
Survei tersebut dilakukan pada 8-13 April 2023, menempatkan 1.212 responden melalui sambungan telepon. Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia, approval rating Jokowi memasuki April 2023 berada di angka 75,5 persen.
Ada kenaikan jika dibandingkan temuan Maret bulan lalu, yakni sebesar 75 persen. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa mayoritas masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca juga: Survei CPCS Ungkap Indikator Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 78,3%
“Jika digabung, yang menyatakan sangat puas dan cukup puas, angkanya mencapai 75,5 persen,” ujarnya saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20’ secara virtual, Rabu (19/4/2023).
Dia menjelaskan, tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen. Sepanjang temuan survei terkait tren kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi, angka 75,5 persen menjadi capaian tertinggi sejak 2015.
Sebelumnya, angka tertinggi sempat tercatat pada Januari 2023, mencapai 75,3 persen. Approval rating Jokowi 75,5 persen, jika dilihat dari data tren Indikator, kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi tertinggi dalam 8 tahun terakhir, atau sejak 2015.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Jokowi Imbau Masyarakat Segera Vaksinasi
Selain itu, capaian ini juga menunjukkan jika kinerja Jokowi mulai stabil di level tertinggi. Lebih lanjut dia menuturkan, tingginya approval rating Jokowi terjadi karena dua sebab.
Pertama, penanganan ekonomi Indonesia dinilai positif oleh publik. “Padahal, seperti yang kita tahu, di beberapa negara lain kondisi ekonomi turun dan kurang baik,” jelasnya.
Sedangkan alasan kedua, kemampuan Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia menanggulangi pandemi Covid-19 yang memorak-porandakan hampir semua belahan dunia berhasil dan mampu meyakinkan masyarakat.
(rca)
